Monitorday.com – Politikus Maruarar Sirait, yang baru-baru ini meninggalkan PDI Perjuangan, secara resmi menyatakan dukungannya terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dukungan tersebut diumumkan setelah Maruarar mendampingi calon presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan ke Kantor Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) di Grha Oikoumene, Jakarta, pada Jumat (19/1).
Maruarar menyampaikan keyakinannya bahwa pasangan Prabowo-Gibran dapat melanjutkan kinerja Presiden Joko Widodo. “Saya sudah berdoa, saya sudah berkonsultasi dengan keluarga, dan saya mendapat hikmat dari Tuhan. Saya dukung Bapak Prabowo dan Mas Gibran, karena saya yakin yang bisa melanjutkan hal baik oleh Pak Jokowi adalah Prabowo-Gibran,” ujar Maruarar.
Menurutnya, Prabowo-Gibran berkomitmen untuk menyatukan semua kekuatan jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden berikutnya, mirip dengan pendekatan yang dilakukan Jokowi ketika merangkul Prabowo ke dalam kabinet.
“Saat diberikan kesempatan memimpin, beliau (Prabowo) ingin rukun, ingin mengajak semua kekuatan untuk bersatu. Seperti Pak Jokowi merangkul semua. Pak Jokowi merangkul Pak Prabowo untuk menjadi menterinya pada saat Pemilu 2019 berakhir,” ungkap Maruarar.
Meskipun Maruarar tidak tergabung dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, ia menegaskan bahwa partisipasinya hanya mengikuti Prabowo. Hari ini, Jumat, merupakan kegiatan pertamanya setelah resmi bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.
“Saya ikut Pak Prabowo saja. Saya mengikuti Pak Prabowo. Yang pasti, ini kegiatan pertama saya secara resmi,” katanya. Maruarar juga mengungkapkan agenda mendukung Prabowo di beberapa wilayah, termasuk Majalengka, Subang, Sumedang, Bandung, dan beberapa kota di Jakarta pada Minggu (21/1).
Maruarar menegaskan bahwa dukungannya terhadap Prabowo tidak merepresentasikan sikap Jokowi dalam Pilpres 2024. Ia menekankan bahwa Presiden Jokowi tidak pernah memberikan arahan atau perintah terkait dukungan politiknya. “Saya hanya orang kecil, orang biasa, hanya mengikuti hati saya. Pak Jokowi tidak pernah mengarahkan apa pun, tidak pernah memerintahkan apa pun,” tegas Maruarar.