Monitorday.com – Bentrokan di Uttar Pradesh, India, terjadi setelah penggeledahan di Masjid Shahi Jama memicu kekerasan.
Tiga orang tewas, termasuk Bilal Ansari, Nayeem Ahmed, dan Nadeem Ghazi, akibat luka tembak.
Sekitar 20 personel polisi, termasuk petugas humas SP, terluka akibat pecahan peluru dalam insiden tersebut.
Penggeledahan masjid dilakukan oleh komisioner pengadilan bersama timnya dan gerombolan Hindu sayap kanan.
Tujuan penggeledahan adalah menyelidiki klaim bahwa Masjid Shahi Jama dibangun di atas kuil Hindu.
Penduduk lokal berkumpul memprotes penggeledahan, menyebutnya provokatif dan tidak dapat dibenarkan.
Kericuhan pecah ketika pemrotes melempari batu dan mencoba menghalangi proses penggeledahan.
Polisi menggunakan tongkat pemukul dan melepaskan tembakan untuk membubarkan massa.
Inspektur Polisi Rajesh Kumar menyatakan polisi bertindak untuk memulihkan ketertiban sesuai perintah pengadilan.
Petugas keamanan tambahan dikerahkan untuk mencegah eskalasi konflik lebih lanjut.
Penduduk dan pemimpin oposisi mengutuk tindakan keras polisi, menyebutnya berlebihan.
Kelompok Hindu sayap kanan mengklaim beberapa masjid dibangun di atas kuil Hindu sejak era Mughal.
Klaim serupa memicu perobohan Masjid Babri pada 1992, menyebabkan kerusuhan sektarian.
Kuil Hindu megah di Ayodhya yang diresmikan Modi memperkuat gerakan supremasi Hindu.
Minoritas Muslim India, yang berjumlah 210 juta, semakin khawatir akan masa depan mereka.
Supremasi Hindu semakin meningkat sejak Modi menjabat sebagai presiden pada 2014.