Monitorday.com – Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Relawan Ganjar-Mahfud, menyebut bahwa penguasa saat ini bertindak seperti zaman Orde Baru. Hal ini ditanggapi oleh Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah.
Menurut Fahri, seharusnya para tokoh-tokoh senior bangsa menjadi sosok yang menjaga persatuan bangsa. Sehinga, Ia mengatakan, pernyataan Megawati tersebut merupakan yang ia khawatirkan.
“Sebaiknya para senior bangsa ini tidak perlu ditarik dalam konflik pemilu. Mereka harusnya adalah cadangan bagi persatuan nasional. Mereka harusnya ada dalam posisi penjaga irama permainan agar tetap dingin,” kata Fahri kepada wartawan, Selasa (28/11).
Fahri menilai Megawati merupakan figur ibu bangsa. Dia memandang semua pihak justru seharusnya menahan diri agar tak berhadapan dengan Megawati “Ibu Mega adalah ibu bangsa. Semua orang harus menahan diri agar beliau tidak dalam posisi berhadapan,” ujar Fahri.
Menurut Fahri, para presiden dan wakil presiden yang pernah menjabat perlu dijaga sebagai simbol persatuan bangsa. “Saya tidak bicara tentang beliau saja, tetapi tentang semua mantan presiden dan wakil presiden. Mereka harus kita jaga sebagai simbol dari persatuan kita,” ujarnya.
Wakil Ketua Umum Partai Gelora ini mengatakan, partainya mengusulkan agar capres dukungannya, Prabowo Subianto, membangun kantor khusus bagi presiden dan wakil presiden yang pernah menjabat.
“Kami di Partai Gelora mengusulkan kepada Pak Prabowo bahwa nanti kalau beliau jadi presiden, maka semua mantan presiden dan wakilnya itu harus diberikan kantor khusus, yaitu kantor mantan presiden dan wakil presiden, yang harus terus terlibat dalam proses rekonsiliasi nasional,” kata Fahri.
“Kita memerlukan sebuah bangsa yang bersatu dan terus maju, apalagi menjelang 100 tahun Indonesia merdeka,” tandasnya.