Connect with us

News

Megawati Sebut Penguasa Seperti Orba, Ini Respon Jokowi

Faisal Maarif

Published

on

Monitorday.com – Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Relawan Ganjar-Mahfud, menyebut bahwa penguasa saat ini bertindak seperti zaman Orde Baru.

Hal ini ditanyakan oleh wartawan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun presiden tak mau menanggapi pernyataan Megawati tersebut.

“Saya tidak ingin memberi tanggapan,” kata Presiden Jokowi di sela-sela acara Gerakan Tanam Pohon Bersama di Hutan Kota Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (29/11).

Meski demikian, Presiden berharap, Pemilu ke depan dijalani dengan damai, aman dan penuh senyum. “Silahkan nanti adu ide, adu gagasan, namun tetap dengan senyum dan gembira,” kata Jokowi.

Sebelumnya, Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah turut menanggapi hal tersebut. Menurut dia, seharusnya para tokoh-tokoh senior bangsa menjadi sosok yang menjaga persatuan bangsa. Sehingga, pernyataan Megawati tersebut merupakan yang Fahri khawatirkan.

“Sebaiknya para senior bangsa ini tidak perlu ditarik dalam konflik pemilu. Mereka harusnya adalah cadangan bagi persatuan nasional. Mereka harusnya ada dalam posisi penjaga irama permainan agar tetap dingin,” kata Fahri kepada wartawan, Selasa (28/11).

Fahri menilai Megawati merupakan figur ibu bangsa. Dia memandang semua pihak justru seharusnya menahan diri agar tak berhadapan dengan Megawati “Ibu Mega adalah ibu bangsa. Semua orang harus menahan diri agar beliau tidak dalam posisi berhadapan,” ujar Fahri.

Menurut Fahri, para presiden dan wakil presiden yang pernah menjabat perlu dijaga sebagai simbol persatuan bangsa. “Saya tidak bicara tentang beliau saja, tetapi tentang semua mantan presiden dan wakil presiden. Mereka harus kita jaga sebagai simbol dari persatuan kita,” ujarnya.

Sementara itu, Politisi Partai Golkar, Nusron Wahid menilai, pernyataan Megawati tersebut mencerminkan kegelisahan Megawati sebagai orang tua dan partai pengusung yang sebetulnya berharap Presiden Joko Widodo menjadi alat dan petugas partai.

“Statement yang disampaikan Ibu Mega itu adalah statement kegelisahan sebagai orang tua, kegelisahan sebagai partai pengusung, yang kebetulan sebetulnya berharap supaya Pak Jokowi itu dijadikan alat partai politik dan petugas partai politik tertentu,” kata Nusron Wahid, kepada wartawan.

“Tetapi Pak Jokowi lebih memilih menjadi petugas negara dan petugas rakyat daripada menjadi petugas partai politik. Sehingga dengan adanya statement ini menjadi tidak relevan kalau pada hari ini kekuasaan ini dianggap menakut-nakuti, mengancam, yang mengancam ini siapa? Yang diancam siapa?” sambungnya.

Menurut Nusron, saat ini tidak ada tanda-tanda nyata kekuasaan yang dipimpin Jokowi mengarah ke era Orba. Apalagi, kata dia, tidak ada pembungkaman kritik terhadap pemerintah.

“Kami melihat tidak ada tanda-tanda nyata bahwa kekuasaan hari ini yang dipimpin oleh Pak Jokowi ini mengarah pada praktik Orde Baru karena syarat-syarat itu tidak ada,” ujarnya.

Selain itu, Nusron juga menegaskan bahwa pemerintahan Jokowi yang sudah berjalan 10 tahun ini pun dibentuk oleh Megawati. Dia mengatakan PDIP pada Pilpres 2014 dan 2019 lalu menjadi salah satu partai pengusung Jokowi.

“Kekuasaan hari ini itu dibentuk oleh Ibu Megawati itu sendiri selama 10 tahun, karena Pak Jokowi itu pada Pemilu Presiden 2014 diusung oleh PDIP dan diusung oleh Pak Jokowi dan didukung ramai-ramai, termasuk kami juga mendukung dan pada tahun 2019 juga didukung oleh PDIP, kemudian dikatakan mirip seperti Orde Baru, saya katakan yang Orde Baru itu siapa?” tandas Nusron.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Monitor Saham BUMN



News3 hours ago

ICC Terbitkan Surat Penangkapan, Benjamin Netanyahu Resmi Jadi Buronan

News4 hours ago

Mendikdasmen Soal Kelas Coding Jadi Mata Pelajaran Pilihan

Sportechment4 hours ago

Erick Thohir: Timnas Indonesia Raksasa yang Tertidur

Migas4 hours ago

Perkuat Ketahanan Energi, Pertamina Rampungkan Terminal LPG Bima

Sportechment7 hours ago

Kenapa Mobil Hybrid Tak Diberi Intensif? Ini Alasan Kemenkeu

Ruang Sujud7 hours ago

Islamofobia Meningkat, Muslim Inggris Banyak Yang Ingin Pindah

News7 hours ago

Resmi Jadi Ketua KPK, Intip Profil Singkat Setyo Budiyanto

Logistik10 hours ago

Sumbangsih Nyata PT KAI untuk Ribuan Putra-Putri TNI/Polri, Apa Saja?

Ruang Sujud10 hours ago

Resah Karena Ujian Hidup, Begini Nasehat Ustadz Adi Hidayat

News11 hours ago

Budi Gunawan: 97 Ribu Anggota TNI-Polri Diduga Main Judi Online

Logistik11 hours ago

Transformasi Pelindo Dukung Biaya Logistik Kompetitif

News12 hours ago

Pesona Peci Hitam: Gaya Diplomasi Unik Presiden Prabowo di Kancah Internasional

Ruang Sujud13 hours ago

Terjadi Lagi! Amerika Serikat Veto Penolakan Gencatan Senjata Di Gaza

Ruang Sujud16 hours ago

Terjadi Penjarahan Makanan Untuk Pengungsi, Hamas Ambil Langkah Ini

News19 hours ago

Siap-siap! Mendikdasmen Bakal Tempatkan Guru PPPK di Sekolah Swasta

Sportechment20 hours ago

Duduki Posisi 4 Klasemen Sementara, Brasil Optimis Lolos ke Piala Dunia 2026

Sportechment20 hours ago

Deretan Pemenang Piala Citra FFI 2024, “JESEDEF” Borong 6 Piala

Sportechment21 hours ago

Berkat Film Ini Nirina Zubir Sabet Piala Citra 2024 sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik

Sportechment1 day ago

Ivar Jenner Sebut 3 Pemain Timnas Indonesia Ini Layak Berkarier di Eropa

Sportechment1 day ago

Diundang Raffi Ahmad ke Andara, Nathan Tjoe A-On Ajak Rafathar Main Bola