Monitorday.com – Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, mengungkapkan apresiasinya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,11 persen pada triwulan pertama tahun 2024. Angka ini menandakan pertumbuhan ekonomi yang positif, melampaui periode yang sama tahun sebelumnya.
“Dengan angka 5,11 persen ini, di negara-negara G20 negara kita di urutan nomor dua setelah China, ini angka yang sangat bagus, stabil dan menjadi sorotan dunia, pujian dunia,” kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Senin (13/5).
Meskipun demikian, Tito menyoroti bahwa distribusi pertumbuhan ekonomi masih belum merata di seluruh wilayah Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai tertinggi terdapat di Pulau Jawa dengan persentase 57,70, diikuti oleh Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, serta Maluku dan Papua.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi terjadi di Maluku dan Papua, Sulawesi, serta Kalimantan, yang didorong oleh sektor pertambangan, industri logam, dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
“Dalam upaya menjaga pertumbuhan ekonomi, pihaknya meminta pemerintah daerah (Pemda) terus melakukan tindak lanjut secara serius, terutama berkoordinasi mengendalikan inflasi,” ujarnya.
Tito juga menekankan perlunya pengendalian inflasi, terutama untuk masyarakat kelas bawah yang lebih peduli terhadap kebutuhan sehari-hari.
“Politik ini menjadi banyak komoditas dari elite menengah ke atas, tapi masyarakat bawah terutama yang low class mereka lebih peduli kepada masalah urusan-urusan sehari, terutama urusan masalah kebutuhan hidup, pangan, maka ini penting sekali pengendalian inflasi dan menjaga pertumbuhan ekonomi,” tutur Tito.