Monitorday.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menekankan pentingnya langkah konkret dalam memastikan seluruh anak Indonesia mendapatkan akses pendidikan berkualitas yang merata.
Pernyataan ini sejalan dengan kebijakan Quick Win Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan mempercepat peningkatan mutu pendidikan di tanah air.
“Langkah ke depan adalah bagaimana kita mengembangkan layanan pendidikan berkualitas untuk semua,” ujar Abdul Mu’ti saat menghadiri acara Silaturahmi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dengan Media di Jakarta, Rabu (23/10).
Mu’ti menjelaskan bahwa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berkomitmen memperluas akses pendidikan, khususnya bagi kelompok yang selama ini belum sepenuhnya terjangkau, seperti masyarakat di daerah terpencil, penyandang disabilitas, serta masyarakat terpinggirkan.
“Setiap warga negara memiliki hak yang sama atas pendidikan, terlepas dari kondisi fisik atau lokasi tempat tinggal. Untuk itu, kami akan mendirikan unit sekolah baru dan memperbanyak rumah belajar non-formal agar akses pendidikan bisa merata,” tegasnya.
Sebagai langkah awal, Kemendikdasmen akan melakukan pendataan terhadap anak-anak usia sekolah yang belum mendapatkan akses pendidikan. Selain fokus pada perluasan akses, peningkatan kualitas pendidikan juga menjadi prioritas melalui pembangunan sarana dan prasarana yang memadai.
“Presiden telah menegaskan bahwa anggaran pendidikan harus diprioritaskan dalam APBN. Kami akan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memastikan pembangunan ruang kelas dan perbaikan fasilitas pendidikan berjalan dengan baik,” lanjut Mu’ti.
Tak hanya infrastruktur, Mu’ti juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas guru, terutama di bidang Matematika dan IPA, guna mendukung peningkatan kemampuan numerasi serta sains dan teknologi siswa.
Selain itu, bimbingan konseling (BK) juga akan diperkuat melalui pelatihan bagi guru BK dan guru bidang studi agar mampu memberikan layanan konseling yang lebih baik kepada para siswa.
“Pendidikan tidak hanya soal transfer ilmu, tapi juga harus mampu menanamkan nilai-nilai dalam setiap bidang studi,” tegasnya.
Mu’ti juga mengumumkan rencana peningkatan gaji dan kesejahteraan guru yang akan dimulai pada tahun 2025. “Kami berharap dengan peningkatan kesejahteraan ini, semangat mengajar juga meningkat, sehingga kualitas pendidikan semakin baik,” imbuhnya.
Dalam sektor pendidikan vokasi, Mu’ti menegaskan bahwa pendidikan teknologi tinggi akan lebih dikembangkan dengan tetap berbasis pada pemanfaatan kekayaan alam Indonesia. Kolaborasi dengan perusahaan dan UMKM juga akan didorong guna meningkatkan keterampilan siswa SMK.
“Kami akan mengembangkan pendidikan vokasi yang berfokus pada teknologi tinggi namun tetap berbasis pada potensi lokal,” ujarnya.
Lebih jauh, Mendikdasmen menyatakan bahwa kementeriannya akan mengusung prinsip RAMAH: Responsif, Akuntabel, Melayani, Adaptif, dan Harmonis, sebagai pendekatan dalam menjawab tantangan dan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.