Monitorday.com – Meski total biaya penyelenggaraan haji untuk jemaah asal Indonesia sebenarnya lebih murah dibanding Malaysia, namun jemaah Tanah Air justru harus membayar lebih.
Hal ini diungkapkan pengamat haji dan umrah dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Dadi Darmadi, dalam pernyataan resminya, Rabu (7/5/2025).
Menurut Dadi, total biaya haji per jemaah Indonesia mencapai Rp89,4 juta, sedangkan Malaysia sekitar Rp98 juta. Namun dalam praktiknya, jemaah Indonesia membayar sebesar Rp55,4 juta, lebih tinggi dibanding jemaah Malaysia yang hanya membayar antara Rp38–45 juta.
Dadi menyebut, perbedaan itu disebabkan oleh beberapa faktor utama, terutama durasi ibadah haji yang lebih lama bagi jemaah Indonesia.
“Kita tinggal di Arab Saudi selama 40 hari, sementara Malaysia hanya 30 sampai 35 hari. Tambahan waktu itu otomatis menambah biaya penginapan dan konsumsi,” jelas Dadi.
Selain itu, perbedaan besarnya subsidi pemerintah juga menjadi faktor penting. Malaysia memberikan subsidi besar melalui lembaga Tabung Haji, sedangkan Indonesia hanya memberikan subsidi sekitar 38 persen dari total biaya, melalui Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Dadi menilai, untuk menekan biaya haji, pemerintah perlu mempertimbangkan solusi jangka panjang. Salah satunya adalah dengan memperpendek masa tinggal jemaah yang bisa menghemat hingga Rp150–250 miliar per musim haji.
Ia juga menyarankan pembangunan fasilitas permanen seperti asrama atau “Kampung Indonesia” di Arab Saudi. Meski membutuhkan investasi awal yang besar, langkah ini diyakini akan mengurangi ketergantungan pada hotel sewaan yang mahal setiap tahunnya.
“Investasi awal besar, tapi dalam jangka panjang akan lebih efisien dan menguntungkan bagi jemaah,” tegasnya.
Namun, Dadi juga mengingatkan agar pengurangan biaya tidak mengorbankan kualitas layanan. Ia mendorong adanya perencanaan matang dan pengelolaan dana haji yang lebih cerdas untuk menjamin kenyamanan dan keamanan jemaah.
Pernyataan ini datang setelah Presiden RI Prabowo Subianto memberikan arahan tegas kepada Kementerian Agama dan Badan Penyelenggara Haji dan Umrah (BP Haji) untuk menekan biaya haji Indonesia agar bisa lebih murah dari Malaysia.
“Saya belum puas, kita harus capai yang terbaik. Kalau bisa, lebih murah dari Malaysia,” kata Presiden Prabowo saat meresmikan Terminal Khusus Haji dan Umrah di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (4/5/2025).
Arahan tersebut disampaikan kepada Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Kepala BP Haji Mochamad Irfan Yusuf, yang hadir dalam peresmian tersebut.