Monitorday.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, didampingi dua wakil menterinya, Fajar Riza Ul Haq dan Atip Latipulhayat, menutup rangkaian kunjungan pendidikan dengan silaturahmi ke kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Yogyakarta pada Rabu (13/11).
Kunjungan ini bertujuan untuk mendengar masukan terkait kebijakan pendidikan periode sebelumnya dan memperkuat sinergi dengan Muhammadiyah sebagai salah satu kontributor besar dalam pendidikan nasional.
“Kami hadir untuk mendengarkan evaluasi dan masukan dari Muhammadiyah, dan berkomitmen untuk mewujudkan pendidikan berkualitas bagi seluruh warga negara sesuai amanah Undang-Undang Pendidikan Nasional,” ujar Mu’ti.
Mu’ti menegaskan pentingnya pendidikan sebagai hak dasar setiap warga negara, sambil mengakui adanya tantangan dalam memberikan layanan pendidikan yang merata dan berkualitas.
Ia juga mengapresiasi kontribusi besar Muhammadiyah sebagai penyelenggara pendidikan terbesar di Indonesia.
“Muhammadiyah telah memberikan dukungan besar terhadap dunia pendidikan. Kerja sama ini penting bagi kami untuk memajukan pendidikan nasional,” tambah Mu’ti.
Dalam pertemuan tersebut, Mu’ti juga membahas potensi kolaborasi dengan Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Muhammadiyah untuk memperluas akses belajar di wilayah terpencil yang sulit dijangkau sekolah formal.
Ia menekankan perlunya akses pendidikan yang fleksibel meski tanpa bangunan fisik.
“Di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau, penting agar anak-anak tetap memiliki kesempatan belajar,” katanya.
Mu’ti turut menyinggung kebijakan wajib belajar 13 tahun, dimulai dari Taman Kanak-kanak (TK). Menurutnya, anak-anak yang memiliki pendidikan dini di TK menunjukkan perkembangan yang lebih baik dibandingkan yang tidak.
“Kami ingin memastikan semua anak mendapat pendidikan sejak dini,” jelasnya.
Selain itu, ia memperkenalkan program “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” untuk membentuk karakter anak Indonesia. Program ini mencakup kebiasaan bangun pagi, beribadah, berolahraga, gemar belajar, makan sehat dan bergizi, bermasyarakat, dan tidur lebih awal.
“Kebiasaan-kebiasaan ini diharapkan dapat mendukung pembentukan karakter anak-anak Indonesia sejak usia dini,” ungkapnya.
Mu’ti menutup pertemuan dengan menyatakan kesiapan menerima masukan dari Muhammadiyah dan komitmen untuk menjalankan amanah pendidikan nasional secara maksimal.
“Kami berkomitmen memberikan layanan pendidikan yang berkualitas, baik bagi sekolah negeri maupun swasta,” ujarnya.