Monitorday.com – Ketua Tim Kerja Strategis (TKS) Prabowo-Gibran, Bahlil Lahadalia, menyatakan keyakinannya bahwa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dapat berlangsung sekali putaran, mengacu hasil survei terbaru LSI Denny JA.
Pernyataan ini disampaikan oleh Bahlil saat hadir di Kongres Kaum Moeda Indonesia yang diselenggarakan oleh Formasi Indonesia Moeda (FIM) di Jakarta pada hari Selasa, (30/1).
“Hasil survei simulasi kertas suara Pilpres pada akhir Januari 2024 menunjukkan Prabowo-Gibran berada di posisi teratas dengan elektabilitas mencapai 50,7 persen. Anies-Muhaimin berada di posisi kedua dengan elektabilitas 22 persen, sementara Ganjar-Mahfud menempati posisi ketiga dengan elektabilitas 19,7 persen,” kata Bahlil.
Bahlil menyatakan bahwa potensi untuk Pilpres satu putaran sudah terlihat, dan mengajak untuk merayakan bersama atau tetap berpuasa. Dengan merujuk pada data survei, Bahlil melihat animo dan harapan masyarakat yang besar terhadap Pilpres sekali putaran.
Menurut Bahlil, awalnya potensi sekali putaran adalah 50:50, tetapi sekarang potensinya mencapai 80 persen, yang artinya kemungkinan Pilpres sekali putaran sangat besar.
Ia juga menyoroti animo luar biasa generasi muda terhadap gerakan sekali putaran, terbukti dari partisipasi ribuan mahasiswa yang mendukung gagasan tersebut di Kongres Kaum Moeda Indonesia.
Bahlil melihat peran penentu generasi muda dalam Pemilu 2024, dengan suara pemilih anak muda mencapai 53 persen. Hal ini menjadi alasan utama Bahlil meyakini Pilpres akan berlangsung sekali putaran dan dimenangkan oleh Prabowo-Gibran.
Dalam konteks ini, Bahlil memberikan apresiasi kepada Ketua Umum Gerakan Sekali Putaran (GSP) Muhammad Qodari atas gagasannya terkait pilpres sekali putaran. Dengan tingginya elektabilitas Prabowo-Gibran, Bahlil meyakinkan bahwa gagasan Qodari tersebut akan terealisasi, diperkuat oleh dukungan masif generasi muda.