Monitorday.com – Seorang pria yang merupakan anggota aktif Angkatan Udara AS membuat kejutan mengerikan di luar Kedutaan Besar Israel di Washington pada hari Minggu (25/2/2024) dengan membakar dirinya sendiri.
Departemen Kepolisian Metropolitan Washington merespons panggilan darurat ke blok 3500 International Drive, NW, sekitar pukul 1 siang, setelah seseorang membakar diri di depan kedutaan tersebut, demikian laporan yang diterima oleh CNN.
Dalam rekaman video kejadian tersebut, pria tersebut mengidentifikasi dirinya sebagai Aaron Bushnell. Dia menyatakan penolakannya untuk terlibat dalam apa yang disebutnya sebagai genosida, sambil menyebutkan bahwa apa yang dia lakukan kecil dibandingkan dengan penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina.
Aaron kemudian meletakkan alat perekam di lantai sebelum menuangkan cairan tak dikenal ke tubuhnya dan menyalakan api sambil meneriakkan “Bebaskan Palestina” berulang kali. Dia akhirnya pingsan saat petugas polisi berusaha memadamkan api dengan alat pemadam kebakaran.
Juru bicara Angkatan Udara AS, Rose Riley, mengonfirmasi bahwa pelaku insiden tersebut adalah seorang penerbang aktif.
Setelah dilarikan ke rumah sakit setempat oleh petugas pemadam kebakaran dan pihak medis, pria tersebut masih dalam kondisi kritis.
Meskipun kejadian tersebut terjadi di depan Kedutaan Besar Israel, juru bicara kedutaan tersebut menyatakan bahwa tidak ada staf kedutaan yang terluka.
Saat petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi, api sudah berhasil dipadamkan oleh agen Dinas Rahasia AS. Polisi Washington mengumumkan bahwa mereka akan bekerja sama dengan Dinas Rahasia untuk menyelidiki insiden tersebut.
Ini bukanlah insiden pertama yang terjadi semacam ini. Pada bulan Desember, seseorang juga membakar diri di luar Konsulat Israel di Atlanta dalam apa yang polisi curigai sebagai tindakan protes politik yang ekstrem.
Tindakan Aaron Bushnell ini memperkuat ketegangan yang sudah ada terkait konflik Israel-Palestina, yang telah melibatkan serangkaian kekerasan dan pertumpahan darah, termasuk serangan balasan Israel di Gaza setelah serangan milisi Hamas yang menewaskan banyak orang pada Oktober lalu.