Monitorday.com – Presiden Prabowo Subianto meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), yang direncanakan menjadi mesin ekonomi baru untuk mendorong pertumbuhan Indonesia.
Dalam pidatonya pada Puncak HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2), Prabowo mengungkapkan bahwa Danantara akan diluncurkan pada 24 Februari 2025 mendatang.
“Danantara ini adalah uang rakyat, uang anak cucu kita. Nilainya hampir US$980 miliar, asset under management,” ujar Prabowo dengan penuh semangat.
Nama Danantara, yang berarti “kekuatan atau energi masa depan Indonesia”, merupakan simbol ambisi besar pemerintah untuk memperkuat ekonomi nasional.
BPI Danantara, yang diharapkan menggantikan peran Kementerian BUMN, akan mengelola tujuh perusahaan BUMN raksasa, termasuk PT Pertamina, PT PLN, dan PT Bank Mandiri. Muliaman Hadad, mantan Ketua Dewan Komisioner OJK, telah dipilih untuk memimpin badan tersebut.
Pendirian Danantara mencuat sejak lama, bahkan sebelum Prabowo dilantik pada 20 Oktober 2024. Peluncurannya yang semula dijadwalkan pada November 2024 mengalami penundaan hingga 2025.
Presiden Prabowo pun menegaskan bahwa ia tidak ingin terburu-buru dalam memperkenalkan badan investasi ini.
BPI Danantara juga akan menggandeng Investment Authority (INA), dan diperkirakan akan mengumpulkan dana segar hingga Rp750 triliun, dengan sekitar Rp358 triliun digunakan untuk mendanai berbagai program, termasuk investasi pada BPI Danantara.
Selain itu, Prabowo mengungkapkan bahwa dividen yang dihasilkan dari BUMN yang dikelola oleh Danantara diprediksi mencapai Rp300 triliun pada 2025.
Sumber dana ini akan digunakan untuk memperkuat perekonomian Indonesia, dengan Rp200 triliun diambil untuk kepentingan negara dan Rp100 triliun lainnya kembali disalurkan kepada BUMN untuk modal kerja.