Monitorday.com – Dalam upaya menjaga kesiapan dan kemampuan para personel serta alutsista miliknya, TNI Angkatan Laut (TNI-AL) menggelar latihan gabungan yang diberi nama “Latihan Operasi Laut Gabungan (Latopslagab) 2024” di perairan laut Bali. Latihan yang dilakukan pada tanggal 8-9 Mei 2024 tersebut merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun.
Dilansir dari laman indomiliter.com, dalam latihan tersebut, TNI-AL melakukan berbagai uji penembakan, termasuk uji penembakan rudal anti-kapal dan penembakan torpedo dari kapal KRI. Rudal yang diuji tembak antara lain jenis rudal Exocet MM40 dan C-802, yang merupakan andalan dari alutsista TNI-AL. Khususnya, rudal C-802, yang merupakan produk dari Tiongkok, turut menjadi sorotan karena berhasil menghantam target latihan dengan sangat baik.
“Disaksikan oleh KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali, sejumlah kapal perang TNI AL, termasuk tiga di antaranya yang merupakan buatan PT PAL, berhasil melakukan penembakan senjata khusus dalam Latihan Operasi Laut Gabungan (Latopslagab) 2024 TNI AL di perairan Laut Bali pada tanggal 8-9 Mei. Ketiga kapal perang buatan PT PAL tersebut antara lain KRI Halasan-630 dan KRI Kapak-625 yang menembakkan rudal Exocet MM40 Block 3, serta kapal selam KRI Alugoro-405 yang menembakkan Torpedo Black Shark. Selain itu, KRI Yos Sudarso-353 menembakkan rudal C-802, dan KRI Sultan Hasanuddin-366 menembakkan torpedo A244S,” demikian tulis akun resmi Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (@kemhan_RI).
Menurut informasi yang dilansir dari laman indomiliter.com, rudal C-802 telah mulai dibeli oleh TNI-AL sejak tahun 2008. Penawaran tersebut datang dari Tiongkok, yang juga melibatkan program alih teknologi kepada Indonesia. Rudal ini sendiri merupakan varian ekspor dari rudal YJ-83 dan telah dikembangkan sejak dekade 1970-an.
Rudal jenis C-802 banyak tampil dalam parade militer dan latihan armada laut Tiongkok. Di inventaris TNI-AL, rudal ini dipasang di kapal Frigate Ahmad Yani-class dan kapal cepat rudal (KCR) Todak-class. TNI-AL diketahui memiliki beberapa puluh unit rudal jenis C-802 dalam penyimpanannya.
Rudal dengan panjang sekitar 6 meter ini mampu membawa hulu ledak seberat 165-190 kg. Jarak jangkauannya berkisar antara 120-180 km dan memiliki kecepatan maksimal hingga mach 1.4. Rudal ini menggunakan sistem radar aktif dan dapat juga menggunakan sistem navigasi inersial sebagai panduannya.