Connect with us

News

Mengungkap Dampak Hasad: Bagaimana Iri Hati Dapat Menghancurkan Hubungan dan Kesehatan Mental

Yusuf Hasyim

Published

on

Monitorday.com – Hasad, atau iri hati, adalah emosi yang sering kali dianggap sebagai salah satu dari tujuh dosa besar dalam banyak tradisi keagamaan. Meskipun tampaknya merupakan reaksi yang wajar terhadap kesuksesan orang lain, hasad dapat memiliki dampak yang merusak baik bagi individu yang merasakannya maupun bagi orang-orang di sekitarnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana hasad dapat menghancurkan hubungan interpersonal dan memengaruhi kesehatan mental seseorang.

Pengertian Hasad

Hasad adalah perasaan tidak senang atau ketidakpuasan yang muncul ketika seseorang melihat orang lain memiliki sesuatu yang diinginkannya, baik itu kesuksesan, kekayaan, kecantikan, atau kebahagiaan. Emosi ini sering kali disertai dengan keinginan untuk melihat orang lain gagal atau kehilangan apa yang mereka miliki. Dalam banyak budaya, hasad dianggap sebagai sifat yang sangat negatif dan dapat merusak hubungan sosial.

Dampak Hasad pada Hubungan Interpersonal

  1. Menghancurkan Kepercayaan

Salah satu dampak paling signifikan dari hasad adalah kemampuannya untuk menghancurkan kepercayaan dalam hubungan. Ketika seseorang merasa iri terhadap kesuksesan atau kebahagiaan orang lain, mereka mungkin mulai berperilaku secara tidak jujur atau manipulatif. Misalnya, mereka mungkin menyebarkan rumor atau berusaha merusak reputasi orang yang mereka iri. Tindakan semacam ini dapat menyebabkan keretakan dalam hubungan, baik itu persahabatan, hubungan keluarga, atau bahkan hubungan profesional.

  1. Menciptakan Ketegangan dan Konflik

Hasad sering kali menciptakan ketegangan yang tidak perlu dalam hubungan. Ketika seseorang merasa iri, mereka mungkin mulai menjauh dari orang yang mereka iri, atau sebaliknya, mereka mungkin berusaha untuk berinteraksi dengan cara yang penuh kebencian. Ketegangan ini dapat menyebabkan konflik yang berkepanjangan, yang pada akhirnya dapat merusak hubungan secara permanen. Dalam banyak kasus, konflik yang muncul akibat hasad tidak hanya melibatkan dua individu, tetapi juga dapat melibatkan orang lain di sekitar mereka, menciptakan suasana yang tidak nyaman dan penuh permusuhan.

  1. Mengurangi Kualitas Hubungan

Ketika hasad menguasai pikiran seseorang, mereka cenderung lebih fokus pada kekurangan orang lain daripada pada kelebihan mereka sendiri. Hal ini dapat mengurangi kualitas hubungan yang seharusnya positif dan mendukung. Alih-alih saling mendukung dan merayakan pencapaian satu sama lain, individu yang terpengaruh oleh hasad mungkin merasa terasing dan tidak dihargai. Ini dapat menyebabkan perasaan kesepian dan ketidakpuasan dalam hubungan.

Dampak Hasad pada Kesehatan Mental

  1. Meningkatkan Stres dan Kecemasan

Perasaan hasad dapat menyebabkan peningkatan tingkat stres dan kecemasan. Ketika seseorang terus-menerus membandingkan diri mereka dengan orang lain dan merasa tidak puas dengan apa yang mereka miliki, mereka dapat mengalami perasaan cemas dan tertekan. Stres yang berkepanjangan ini dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental, menyebabkan masalah seperti insomnia, gangguan pencernaan, dan bahkan penyakit jantung.

  1. Menurunkan Harga Diri

Hasad juga dapat merusak harga diri seseorang. Ketika seseorang merasa iri terhadap orang lain, mereka mungkin mulai meragukan nilai diri mereka sendiri. Mereka mungkin berpikir bahwa mereka tidak cukup baik atau tidak layak mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan. Perasaan ini dapat menyebabkan depresi dan masalah kesehatan mental lainnya, yang pada gilirannya dapat memperburuk perasaan hasad yang mereka alami.

  1. Mendorong Perilaku Negatif

Perasaan hasad dapat mendorong individu untuk terlibat dalam perilaku negatif, seperti sabotase atau pengkhianatan. Ketika seseorang merasa iri, mereka mungkin merasa terdorong untuk melakukan tindakan yang merugikan orang lain sebagai cara untuk mengatasi perasaan mereka sendiri. Tindakan ini tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga dapat menyebabkan rasa bersalah dan penyesalan yang lebih dalam, menciptakan siklus negatif yang sulit untuk dipecahkan.

Mengatasi Hasad

Meskipun hasad adalah emosi yang umum, penting untuk belajar bagaimana mengatasinya agar tidak merusak hubungan dan kesehatan mental. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi hasad:

  1. Meningkatkan Kesadaran Diri

Langkah pertama untuk mengatasi hasad adalah meningkatkan kesadaran diri. Sadarilah ketika perasaan iri muncul dan coba untuk memahami akar penyebabnya. Apakah itu karena ketidakpuasan dengan diri sendiri atau karena tekanan sosial? Dengan memahami perasaan ini, Anda dapat mulai mengubah pola pikir Anda.

  1. Berfokus pada Diri Sendiri

Alihkan fokus dari orang lain ke diri sendiri. Alih-alih membandingkan diri Anda dengan orang lain, fokuslah pada pencapaian dan kemajuan pribadi Anda. Setiap orang memiliki perjalanan yang berbeda, dan penting untuk menghargai kemajuan Anda sendiri.

  1. Berlatih Rasa Syukur

Mengembangkan sikap syukur dapat membantu mengurangi perasaan hasad. Luangkan waktu setiap hari untuk merenungkan hal-hal yang Anda syukuri dalam hidup Anda. Dengan menghargai apa yang Anda miliki, Anda akan lebih mampu merayakan kesuksesan orang lain tanpa merasa iri.

  1. Membangun Hubungan Positif

Cobalah untuk membangun hubungan yang positif dengan orang-orang di sekitar Anda. Dukung teman dan keluarga dalam pencapaian mereka, dan cobalah untuk merayakan kesuksesan mereka. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung, Anda dapat mengurangi perasaan hasad dan meningkatkan kualitas hubungan Anda.

Kesimpulan

Hasad adalah emosi yang dapat memiliki dampak merusak pada hubungan dan kesehatan mental. Dengan memahami dampak negatif dari hasad dan belajar cara mengatasinya, kita dapat menciptakan hubungan yang lebih sehat dan meningkatkan kesejahteraan mental kita. Mengembangkan sikap syukur, meningkatkan kesadaran diri, dan membangun hubungan positif adalah langkah-langkah penting untuk mengatasi hasad dan merayakan kesuksesan orang lain. Dengan cara ini, kita tidak hanya akan merasa lebih baik tentang diri kita sendiri, tetapi juga akan menciptakan lingkungan yang lebih harmonis bagi semua orang di sekitar kita.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News

Rusia-Ukraina Bakal Gelar Perundingan Damai di Turki, Bagaimana Sikap China?

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Pemerintah China menyatakan dukungannya terhadap rencana perundingan damai antara Rusia dan Ukraina yang akan digelar di Turki. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, menegaskan bahwa posisi negaranya terkait krisis Ukraina tetap konsisten dan jelas, dengan mengutamakan upaya perdamaian.

“Posisi China tentang krisis Ukraina konsisten dan jelas. Kami mendukung semua upaya untuk perdamaian,” ujar Lin dalam konferensi pers di Beijing pada Senin (12/5).

Tawaran pembicaraan damai ini pertama kali disampaikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu (10/5), yang mengundang Ukraina untuk melanjutkan negosiasi yang sempat terhenti sejak Maret 2022.

Putin menegaskan bahwa Rusia siap bernegosiasi serius dengan Ukraina untuk menghilangkan akar penyebab konflik, dengan tujuan perdamaian jangka panjang.

“Rusia siap untuk bernegosiasi serius, mengatasi akar penyebab konflik, dan menciptakan perdamaian abadi. Kami tidak menolak kemungkinan gencatan senjata selama perundingan,” kata Putin dalam pernyataannya.

Pada Minggu (11/5), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy merespons tawaran tersebut melalui X, dengan menyatakan bahwa Ukraina siap melanjutkan pembicaraan damai di Turki pada 15 Mei 2025.

“Kami berharap pihak-pihak terkait akan terus bekerja untuk mencapai kesepakatan perdamaian yang adil dan jangka panjang, yang diterima oleh semua pihak melalui dialog,” tambah Zelenskyy.

Lin Jian, dalam pernyataan resmi, menekankan bahwa China tetap berkeyakinan bahwa dialog dan negosiasi politik adalah satu-satunya jalan keluar yang layak dari krisis Ukraina.

“China akan terus bekerja sama dengan masyarakat internasional untuk memainkan peran konstruktif dalam menyelesaikan krisis dan mencapai perdamaian abadi,” ujar Lin.

Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyambut baik inisiatif perundingan ini dan menyatakan kesiapan Turki untuk menjadi tuan rumah pembicaraan damai antara kedua negara. Erdogan juga menghubungi Putin untuk memberikan dukungannya terhadap kelanjutan dialog tersebut.

Dalam perkembangan lain, mantan Presiden AS, Donald Trump, menulis di platform Truth Social pada X bahwa Putin tidak ingin mengadakan perjanjian gencatan senjata dengan Ukraina, namun lebih memilih bertemu pada Kamis (15/5) di Turki untuk merundingkan kemungkinan berakhirnya konflik. Trump juga menilai Ukraina harus segera menyetujui perundingan ini untuk mengetahui apakah kesepakatan perdamaian dapat tercapai.

Sementara itu, Zelenskyy menegaskan bahwa Ukraina mengharapkan gencatan senjata penuh dan berkelanjutan sebagai dasar diplomasi yang lebih lanjut.

“Tidak ada gunanya memperpanjang pembunuhan ini. Saya akan menunggu Putin di Turki pada Kamis. Saya berharap kali ini Rusia tidak akan mencari-cari alasan,” kata Zelenskyy.

Dengan perundingan damai yang semakin mendekat, dunia menanti apakah langkah-langkah diplomatik ini akan menghasilkan penyelesaian damai yang bertahan lama bagi kedua negara yang terperangkap dalam konflik sejak tahun 2022.

Continue Reading

News

AS dan China Sepakati Pemangkasan Tarif Dagang, Pasar Global Auto Menguat

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Amerika Serikat dan China mencapai kesepakatan penting untuk memangkas tarif perdagangan secara sementara, memberikan angin segar di tengah ketegangan perang dagang yang telah lama membayangi pasar global.

Dalam pengumuman bersama pada Senin (waktu setempat), Washington menyatakan akan menurunkan tarif tambahan atas impor asal China dari 145 persen menjadi 30 persen, sementara Beijing akan memangkas tarif atas produk-produk asal AS dari 125 persen menjadi 10 persen. Kebijakan ini akan berlaku selama 90 hari.

Reaksi pasar pun langsung positif. Nilai tukar dolar AS menguat, sementara bursa saham di berbagai negara kompak menghijau. Kesepakatan ini meredakan kekhawatiran pelaku pasar setelah gejolak tajam bulan lalu akibat kebijakan Presiden Donald Trump yang secara mendadak menaikkan tarif untuk menekan defisit perdagangan AS.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyebut kedua negara telah berhasil mewakili kepentingan nasional masing-masing dengan baik, menegaskan bahwa AS tetap berkomitmen menuju perdagangan yang lebih seimbang.

Dalam konferensi pers bersama di Jenewa, Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer juga menambahkan bahwa kedua belah pihak sepakat untuk tidak melakukan pemisahan ekonomi total atau decoupling, dan menekankan pentingnya kelangsungan perdagangan global.

Selama ini, perang dagang AS-China telah menghentikan sekitar US$600 miliar atau sekitar Rp9.600 triliun nilai perdagangan, mengganggu rantai pasok global, dan menyebabkan gelombang PHK di sejumlah sektor.

Pertemuan di Jenewa menjadi dialog langsung pertama antara pejabat ekonomi senior kedua negara sejak Trump kembali menjabat pada Januari lalu dan kembali menggencarkan kebijakan tarif tinggi, terutama terhadap China.

Meskipun kesepakatan ini belum mencakup semua sektor, Bessent menyatakan bahwa AS akan tetap melakukan penyesuaian strategis pada bidang-bidang sensitif seperti obat-obatan, semikonduktor, dan baja yang dianggap rawan dari sisi rantai pasok. Langkah pemangkasan tarif yang drastis ini bahkan melampaui prediksi banyak analis.

Kepala Ekonom Pinpoint Asset Management, Zhiwei Zhang, menyebut keputusan ini “di luar dugaan” dan merupakan kabar baik bukan hanya bagi ekonomi kedua negara, tetapi juga bagi stabilitas ekonomi global.

Dampak kesepakatan ini langsung terasa di pasar saham global. Saham perusahaan pelayaran Maersk melonjak lebih dari 12 persen setelah pekan lalu sempat memperingatkan penurunan volume kontainer akibat sengketa tarif.

Saham perusahaan barang mewah seperti LVMH dan Kering juga ikut terdongkrak, masing-masing naik 7,4 persen dan 6,7 persen. Di pasar AS, kontrak berjangka saham turut menguat, memberi harapan bahwa bayang-bayang resesi global bisa dihindari.

Presiden Trump menyambut kesepakatan ini dengan nada optimis, menyebut negosiasi berlangsung dalam suasana “reset total, bersahabat namun tetap konstruktif.” Meski fokus utama pembicaraan adalah tarif, isu lain seperti fentanyl—yang menjadi alasan deklarasi darurat nasional di AS—juga dibahas dalam jalur pembicaraan terpisah.

Pertemuan selama dua hari di vila milik Duta Besar PBB di Swiss berlangsung dalam suasana informal. Beberapa isu krusial bahkan diselesaikan di luar ruang konferensi, di bawah pohon rindang di tepi Danau Jenewa.

“Lingkungan seperti ini membantu kami menjalin hubungan personal yang lebih kuat dengan mitra kami. Itu sangat membantu tercapainya kesepakatan,” ujar Greer.

Kesepakatan ini diharapkan menjadi langkah awal menuju stabilitas dagang yang lebih berkelanjutan antara dua ekonomi terbesar dunia.

Continue Reading

News

Inilah Sosok di Balik Kemenangan Militer Pakistan Atas India

Yusuf Hasyim

Published

on

Monitorday.com – Jenderal Syed Asim Munir menjadi sorotan publik setelah serangan udara India ke wilayah Kashmir dan Punjab yang dikelola Pakistan.
Ia menegaskan bahwa setiap pelanggaran terhadap kedaulatan Pakistan akan direspons dengan cepat dan tegas.
Dalam pidatonya, Munir menyatakan kesiapan angkatan bersenjata menghadapi segala bentuk agresi.
Pernyataannya disampaikan dengan keras sebagai pesan yang menggema ke seluruh negeri.
Konferensi Komandan Korps ke-267 menjadi momen penting saat ia menegaskan sikap militer Pakistan terhadap India.
Militer Pakistan tetap dalam siaga tinggi di bawah kepemimpinannya.
Munir menekankan bahwa perdamaian hanya bisa dicapai melalui saling menghormati dan pengakuan kedaulatan.
Pendekatannya seimbang: tegas terhadap ancaman, namun terbuka pada diplomasi.
India memantau dengan serius pengaruh kepemimpinan Munir terhadap stabilitas kawasan.
Pakistan di bawah Munir menunjukkan ketegasan dalam menjaga integritas wilayah tanpa menutup pintu dialog.
Ia mendukung teori negara dua bangsa sebagai dasar pendirian Pakistan.
Munir menyatakan bahwa perbedaan mendasar antara Muslim dan Hindu adalah pondasi terbentuknya Pakistan.
Ia dikenal sebagai jenderal religius, dengan latar belakang sebagai hafiz Quran dan pemimpin bermoral.
Karier militernya gemilang, termasuk menjabat sebagai kepala MI dan ISI.
Dalam pidato publik, ia mengadvokasi persatuan nasional dan melawan misinformasi.
Munir dianggap sebagai simbol kekuatan dan keteguhan Pakistan, baik secara militer maupun spiritual.

Continue Reading

News

Militer Israel Temukan Jasad Tentaranya yang Hilang Selama 43 Tahun

Yusuf Hasyim

Published

on

Monitorday.com – Militer Israel mengumumkan bahwa jasad seorang prajuritnya yang hilang 43 tahun lalu telah ditemukan di wilayah Suriah.
Prajurit tersebut adalah Sersan Satu Tzvika Feldman yang hilang sejak pertempuran Sultan Yakub tahun 1982.
Operasi pencarian dan pemulangan jasad dilakukan oleh militer Israel dan dinas intelijen Mossad.
Jasad Feldman ditemukan di “jantung Suriah” dan berhasil dibawa pulang ke Israel melalui operasi khusus.
Pertempuran Sultan Yakub terjadi antara pasukan Israel dan Suriah di wilayah Bekaa, Lebanon Timur.
Selain Feldman, dua prajurit lainnya, Zechariah Baumel dan Yehuda Katz, juga hilang dalam pertempuran tersebut.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji operasi ini sebagai bukti ketekunan selama puluhan tahun.
Ia mengingatkan bahwa enam tahun lalu jasad Zechariah Baumel juga telah ditemukan dan dimakamkan.
Netanyahu menegaskan bahwa pencarian terhadap Yehuda Katz masih akan terus dilakukan.
Ia menyampaikan langsung kabar penemuan jasad Feldman kepada orangtuanya.
Militer Israel mengatakan identifikasi jasad dilakukan oleh Genomic Identification Center for Fallen Soldiers.
Tidak dijelaskan secara rinci bagaimana jasad Feldman bisa berada jauh di dalam wilayah Suriah.
Pemulangan jasad dilakukan melalui operasi rahasia dengan intelijen yang sangat akurat.
Operasi ini dianggap sebagai bukti keberanian dan keteguhan militer Israel dalam mencari prajuritnya.
Berbagai lembaga intelijen dan militer Israel ikut terlibat dalam operasi pencarian ini.
Operasi tersebut berlangsung selama lebih dari empat dekade dengan koordinasi lintas lembaga.

Continue Reading

News

Kronologi Ledakan saat Pemusnahan Amunisi di Garut Tewaskan 13 Orang

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Peristiwa tragis terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, saat kegiatan pemusnahan amunisi milik TNI Angkatan Darat menewaskan 13 orang.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menjelaskan, ledakan terjadi pada Senin (12/5) pagi sekitar pukul 09.30 WIB saat jajaran Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD sedang melakukan pemusnahan amunisi di lokasi tersebut.

Menurut Wahyu, prosedur keamanan telah dijalankan sebelum kegiatan dimulai, termasuk pengecekan lokasi dan personel yang terlibat. Awalnya, dua lubang dibuat sebagai tempat peledakan amunisi. Proses peledakan berlangsung aman dan sesuai prosedur.

Namun, insiden terjadi saat personel melanjutkan proses penghancuran detonator yang sebelumnya digunakan dalam peledakan amunisi.

Detonator tersebut dimasukkan ke dalam lubang khusus untuk dimusnahkan dengan cara serupa. Namun, saat tim tengah menyusun detonator di dalam lubang, secara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam yang menewaskan 13 orang, sebagian besar merupakan personel TNI AD. Seluruh korban telah dievakuasi ke RSUD setempat untuk penanganan lebih lanjut.

Wahyu menyatakan pihak TNI AD akan melakukan investigasi menyeluruh guna mengungkap penyebab pasti ledakan yang merenggut nyawa belasan personel ini.

Continue Reading

News

Hamas Siap Bebaskan Sandera AS-Israel, Upaya Gencatan Senjata Kembali Menguat

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Hamas mengumumkan rencana untuk membebaskan tentara Israel Edan Alexander, yang juga berkewarganegaraan Amerika Serikat, dalam waktu dekat.

Langkah ini merupakan hasil dari perundingan antara Hamas dan pemerintah AS sebagai bagian dari upaya menuju gencatan senjata baru dalam konflik yang terus memanas di Gaza.

Dalam pernyataannya yang dikutip dari AFP, Hamas menyebut bahwa pembebasan Alexander adalah bagian dari proses menuju penghentian pertempuran. Alexander diketahui menjadi salah satu dari 58 sandera Israel yang ditahan Hamas setelah serangan 7 Oktober 2023, yang menjadi titik awal perang terbaru antara Israel dan kelompok tersebut. Dari jumlah tersebut, sebanyak 34 sandera dikabarkan telah tewas.

Keluarga Edan Alexander menyatakan telah menerima pemberitahuan bahwa pembebasannya kemungkinan akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Langkah ini pun disambut positif oleh Mesir dan Qatar selaku mediator, yang menyebutnya sebagai niat baik Hamas sekaligus harapan menuju perundingan damai yang lebih luas.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump turut menanggapi perkembangan ini melalui pernyataan di media sosial. Ia menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang terlibat dan berharap pembebasan Alexander menjadi awal dari penyelesaian konflik yang telah menelan banyak korban.

“Semoga ini adalah langkah pertama dari langkah terakhir yang diperlukan untuk mengakhiri konflik brutal ini,” ujar Trump.

Namun di sisi lain, situasi di lapangan masih menunjukkan eskalasi. Serangan Israel ke Gaza terus berlanjut dan dilaporkan menewaskan sedikitnya 12 orang pada Minggu (11/5), termasuk empat anak.

Pemerintah Israel, melalui Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa mereka akan terus melanjutkan operasi militer meskipun perundingan tengah berlangsung. Netanyahu menyatakan bahwa setiap negosiasi ke depan akan dilakukan di bawah tekanan militer.

Israel terakhir kali menghentikan serangan pada 18 Maret lalu dalam kesepakatan gencatan senjata yang berlangsung selama dua bulan.

Namun setelah masa itu berakhir, serangan kembali digencarkan dengan skala yang lebih besar dan intensitas lebih tinggi, memperlihatkan bahwa jalan menuju perdamaian masih panjang dan penuh tantangan.

Continue Reading

News

Nenek Tuna Netra Ini Berhasil Tunaikan Haji di Usia ke-85

Yusuf Hasyim

Published

on

Monitorday.com – Di usia 85 tahun, Nenek Parmi Amad Rejo akhirnya bisa menunaikan ibadah haji meski dengan penglihatan terbatas dan tubuh yang lemah.
Ia berasal dari Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, dan menjadi simbol keteguhan serta cinta yang tak lekang oleh waktu.
Dengan duduk di kursi roda, tangannya menggenggam tasbih dan matanya yang satu memandang haru ke arah bandara.
Ia kehilangan satu mata karena sarafnya rusak dan harus dioperasi serta dibuang.
Meski menderita asam urat dan harus menggunakan kursi roda, ia tetap berangkat bersama Kloter 05 Embarkasi Padang.
Ia dan almarhum suaminya sudah mendaftar haji sejak tahun 2014, namun tertunda karena pandemi Covid-19.
Setelah suaminya wafat, porsi keberangkatan digantikan oleh anaknya, Sugeng Tugimin.
Nenek Parmi berharap pahala haji tetap mengalir untuk suaminya yang telah tiada.
Ia menabung selama bertahun-tahun dari hasil panen dua hektar sawit yang dikelola oleh tetangganya.
Setiap musim panen, ia menyisihkan Rp50 ribu dan menyimpannya dalam bentuk emas.
Ia memilih emas karena nilainya stabil, dan saat akan berangkat harga emas sedang tinggi.
Nenek Parmi bersyukur atas rezeki dari Allah sehingga bisa menunaikan rukun Islam kelima.
Walau hanya satu mata, ia tetap yakin bisa mengikuti seluruh rangkaian ibadah haji.
Jika tidak sanggup, ia telah menyiapkan opsi badal haji sebagai pengganti.
Ia mengucapkan terima kasih kepada petugas haji atas pelayanan dan makanan yang diberikan.
Pada 10 Mei 2025, ia berangkat dari Bandara Internasional Minangkabau menuju Madinah bersama anaknya.

Continue Reading

News

Parlemen Arab Desak PBB Selamatkan Anak-Anak Gaza dari Kelaparan

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Parlemen Arab menyerukan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk segera mengambil langkah konkret guna menyelamatkan anak-anak di Jalur Gaza dari kelaparan yang semakin parah di tengah agresi militer Israel yang terus berlangsung.

Dalam surat resmi yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, dan Direktur Eksekutif UNICEF, Parlemen Arab mendesak badan-badan internasional tersebut bertindak cepat sebelum krisis kemanusiaan di Gaza bertambah buruk.

Ketua Parlemen Arab, Mohammed Al-Yamahi, dalam pernyataan resminya pada Ahad, menyebut situasi kemanusiaan di Gaza telah mencapai kondisi darurat, dengan tingkat kelaparan, malnutrisi, dan kekurangan obat-obatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Ia menuduh Israel secara sistematis menargetkan penduduk Gaza dengan kebijakan kelaparan, melalui pemblokiran distribusi makanan, air bersih, dan layanan kesehatan yang vital.

Menurut Al-Yamahi, tindakan tersebut merupakan pelanggaran berat terhadap Konvensi Hak Anak dan hukum humaniter internasional, serta tergolong sebagai kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Ia juga menegaskan pentingnya membuka koridor kemanusiaan yang aman dan permanen untuk memastikan bantuan makanan dan medis dapat disalurkan tanpa hambatan.

Parlemen Arab menyerukan komunitas internasional agar segera bertindak untuk memaksa Israel menghormati kewajiban hukum dan kemanusiaannya terhadap warga sipil, khususnya anak-anak.

Al-Yamahi menambahkan bahwa Parlemen Arab akan terus melanjutkan upaya politik dan hukum, baik di tingkat regional maupun internasional, untuk mengakhiri penderitaan anak-anak Palestina dan menjamin hak mereka atas kehidupan, martabat, dan masa kecil yang aman.

Continue Reading

News

Israel Kelimpungan, Trump Ambil Jalur Berbeda dari Netanyahu Soal Iran dan Gaza

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menunjukkan perbedaan signifikan dalam pendekatannya terhadap kebijakan Timur Tengah dibandingkan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, terutama dalam isu Iran dan konflik di Gaza.

Menurut mantan utusan AS untuk Timur Tengah, Frank Lowenstein, Trump memiliki agenda sendiri meski awalnya disambut antusias oleh pemerintah Israel yang berharap bisa menjalankan kebijakannya dengan dukungan penuh dari Washington.

Dalam sebuah pengarahan virtual yang diselenggarakan oleh J Street, kelompok advokasi pro-Israel dan pro-perdamaian, Lowenstein menilai bahwa harapan Israel terhadap Trump sebagai pendukung tanpa syarat ternyata keliru.

Meski Trump pernah mencabut pembatasan pengiriman senjata ke Israel dan mendukung agresi militer di Gaza, saat ini ia menunjukkan pendekatan yang lebih diplomatis, termasuk terhadap Iran.

Netanyahu memandang tekanan ekonomi dan lemahnya jaringan proksi Iran sebagai momentum ideal untuk menyerang fasilitas nuklir negara itu. Namun Trump belum menunjukkan dukungan terhadap langkah militer tersebut.

Dalam sebuah pernyataan pekan lalu, Trump menegaskan bahwa belum ada keputusan terkait kemungkinan mengizinkan Iran mempertahankan pengayaan uranium untuk tujuan sipil dalam perjanjian nuklir baru, serta membuka ruang negosiasi dengan Teheran — sebuah langkah yang memicu frustrasi di kalangan pejabat Israel.

Sikap berbeda ini makin kentara ketika Trump menghentikan operasi militer AS terhadap kelompok Houthi yang didukung Iran di Yaman, meskipun kelompok tersebut baru saja menembakkan rudal ke dekat Bandara Ben Gurion di Israel.

Netanyahu mengharapkan komitmen dukungan militer dari AS jika konflik dengan Iran memanas, tetapi justru dihadapkan pada rencana pembicaraan langsung antara AS dan Iran, yang baru saja menyelesaikan putaran keempat di Muscat, Oman.

Di Gaza, Trump juga dilaporkan secara pribadi mengkritik rencana Israel untuk memperluas serangannya, dengan menyebutnya kontraproduktif dan dapat menyulitkan proses rekonstruksi.

Sejak dimulainya serangan brutal Israel pada Oktober 2023, lebih dari 52.800 warga Palestina — sebagian besar perempuan dan anak-anak — dilaporkan tewas. Pada November, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Meski hubungan dengan Trump kini merenggang, Netanyahu diperkirakan tidak akan mengkritiknya secara terbuka. Menurut Ilan Goldenberg, mantan pejabat Pentagon, Netanyahu tidak akan mengambil risiko karena basis pendukungnya di Israel sangat mengagumi Trump.

Pekan depan, Trump dijadwalkan mengunjungi Timur Tengah dengan rencana singgah di Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab — namun tanpa kunjungan ke Israel.

Continue Reading

News

Negara-negara Islam Ini Bakal Hadiri Konferensi PUIC di Jakarta

Yusuf Hasyim

Published

on

Monitorday.com – Sebanyak 11 ketua parlemen dan delapan wakil ketua parlemen dari negara anggota OKI akan hadir dalam Konferensi ke-19 PUIC di Jakarta.

Konferensi ini dijadwalkan berlangsung dari tanggal 12 hingga 15 Mei 2025.

Forum ini menjadi ajang strategis bagi diplomasi dunia Islam dalam membahas isu-isu penting.

Topik utama konferensi mencakup penguatan demokrasi, tantangan global, dan isu kemanusiaan seperti perjuangan Palestina.

Ketua DPR RI Puan Maharani menyambut hangat kedatangan para delegasi konferensi.

Puan menyatakan bahwa menjadi tuan rumah PUIC 2025 adalah sebuah kehormatan bagi Indonesia.

Ia menekankan bahwa acara ini bukan hanya agenda administratif, tapi juga langkah strategis diplomatik.

Menurut Puan, DPR RI ingin berperan sebagai jembatan dialog dan kolaborasi antarparlemen dunia Islam.

Konferensi ini juga bertujuan memperkuat tata kelola pemerintahan yang transparan dan tangguh.

Tema konferensi tahun ini adalah “Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience.”

Tema tersebut menyoroti pentingnya stabilitas politik dan ekonomi di tengah krisis global.

Puan menegaskan komitmen DPR RI dalam mendorong solusi konkret atas krisis yang dihadapi negara-negara OKI.

Perjuangan kemerdekaan Palestina tetap menjadi prioritas dalam agenda diskusi konferensi ini.

PUIC ke-19 di Jakarta menjadi momentum untuk mempererat solidaritas negara-negara OKI.

Forum ini diharapkan mampu menciptakan kerjasama yang lebih solid dan berkelanjutan.

Kerjasama tersebut meliputi bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya antarnegara anggota OKI.

Continue Reading

Monitor Saham BUMN



News34 minutes ago

Rusia-Ukraina Bakal Gelar Perundingan Damai di Turki, Bagaimana Sikap China?

Sportechment54 minutes ago

Mengintip Perjalanan Karir Carlo Ancelotti dari Pemain Legendaris-Pelatih yang Dihormati

Sportechment1 hour ago

Polemik Soal Royalti, LMKN Spill Aturan Putar Musik di Ruang Publik

Sportechment2 hours ago

Sokong Venezia Keluar dari Zona Degradasi, Jay Idzes Raih Rapor Hijau

News11 hours ago

AS dan China Sepakati Pemangkasan Tarif Dagang, Pasar Global Auto Menguat

News12 hours ago

Inilah Sosok di Balik Kemenangan Militer Pakistan Atas India

Ruang Sujud14 hours ago

Menjadikan Dzikrul Maut sebagai Motivasi Hidup yang Lebih Bermakna

News15 hours ago

Militer Israel Temukan Jasad Tentaranya yang Hilang Selama 43 Tahun

Review16 hours ago

Wisuda SMK CBM Purwokerto: Parody Hollywood Sonoan Dikit

Sportechment16 hours ago

Marc Marquez Pilih Main Aman di MotoGP Prancis demi Target Juara Dunia

News16 hours ago

Kronologi Ledakan saat Pemusnahan Amunisi di Garut Tewaskan 13 Orang

Sportechment17 hours ago

Dipanggil Jadi Saksi di Kasus Blake Lively dan Justin Baldoni, Taylor Swift Respon Begini

News17 hours ago

Hamas Siap Bebaskan Sandera AS-Israel, Upaya Gencatan Senjata Kembali Menguat

Infrastruktur18 hours ago

UMK Academy Pertamina Dorong UMKM Naik Kelas dan Tembus Pasar Internasional

Ruang Sujud18 hours ago

Dzikrul Maut dalam Pandangan Ulama: Antara Takut dan Harapan

News19 hours ago

Nenek Tuna Netra Ini Berhasil Tunaikan Haji di Usia ke-85

Review19 hours ago

Trenggono Pimpin PAN Jateng, Tantangan Baru Menanti

News21 hours ago

Parlemen Arab Desak PBB Selamatkan Anak-Anak Gaza dari Kelaparan

News21 hours ago

Israel Kelimpungan, Trump Ambil Jalur Berbeda dari Netanyahu Soal Iran dan Gaza

Ruang Sujud22 hours ago

Manfaat Dzikrul Maut bagi Kehidupan Sehari-hari Umat Muslim