Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, pada Selasa (9/1/2023), mengumumkan bahwa otoritas telah menemukan indikasi korupsi yang signifikan di dalam angkatan bersenjata Ukraina. Melalui pernyataannya di Facebook, Umerov mengungkapkan bahwa hasil audit yang dilakukan oleh Kementerian Pertahanan dan Inspektur Jenderal menemukan tindak kejahatan korupsi.
Umerov menyebutkan bahwa nilai tindak kejahatan korupsi tersebut mencapai lebih dari 10 miliar hryvnia (sekitar Rp 4,07 triliun) hanya dalam empat bulan terakhir, tanpa memperhitungkan pelanggaran yang terjadi sebelumnya. Pada Desember lalu, Umerov juga menyampaikan bahwa Layanan Keamanan Ukraina, bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan, berhasil menggagalkan rencana korupsi pembelian amunisi yang hampir mencapai 1.5 miliar hryvnia.
“Berita terkait penahanan dan kasus kriminal yang Anda lihat akhir-akhir ini adalah sebuah perubahan. Perubahan yang akan lebih sering terlihat,” ujar Umerov, menegaskan komitmennya untuk membersihkan sistem dari pihak-pihak yang merugikan, baik di dalam maupun di luar institusi pertahanan.
Lebih lanjut, Umerov menyatakan bahwa salah satu prioritas tim Kementerian Pertahanan adalah membersihkan sistem secara menyeluruh dan menerapkan arsitektur pengadaan baru sesuai standar NATO. Ia juga menekankan bahwa pembelian senjata kini dilakukan melalui dua badan khusus.
“Dalam empat bulan, kami berhasil menyelamatkan sekitar 3,5 miliar hryvnia untuk seluruh pembelian logistik. Ini kira-kira sebesar 20 persen dari jumlah pembelian yang direncanakan,” tambahnya.
Rustem Umerov, yang diangkat sebagai Menteri Pertahanan Ukraina pada September 2023, menegaskan bahwa pemberantasan korupsi merupakan prioritas utama selama masa kepemimpinannya.