Monitorday.com – Pemerintah terus berupaya mempertahankan daya saing dan daya beli masyarakat dalam rangka mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan capaian pertumbuhan ekonomi sebesar 4,94% year on year dan inflasi yang terkendali, peran UMKM menjadi semakin penting, memberikan kontribusi besar dengan menyumbang sekitar 61% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97% dari total tenaga kerja nasional.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan perkembangan ekonomi Indonesia yang positif, terutama dalam sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), menunjukkan hasil yang memuaskan di tengah berbagai tantangan global dan perubahan iklim perekonomian. Pertumbuhan UMKM yang mencapai 8,9% year on year di bulan Agustus lalu, didukung oleh peran krusial perusahaan penjaminan kredit.
“Salah satu indikator keberhasilan ekonomi adalah penyaluran kredit perbankan, yang tumbuh sebesar 8,96% year on year di tahun 2023. Tingkat Non-Performing Loan (NPL) yang relatif rendah, hanya sebesar 2,43%, menunjukkan keberlanjutan kebijakan yang efektif,” ungkap Airlangga saat menyampaikan pidatonya di Seminar Nasional ‘Setengah Abad Penjaminan Kredit UMKM Berkontribusi Bagi Negeri’ di Hotel JW Marriot, 17 November 2023.
Dalam konteks ini, kredit yang disalurkan kepada UMKM menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi. Pada bulan Agustus, penyaluran kredit UMKM tumbuh 8,9% year on year. Namun, Pemerintah memperhatikan bahwa nilai kredit UMKM baru mencapai 23,2% dari total kredit, masih jauh dari target 30% yang ditetapkan untuk tahun 2024.
Pentingnya kredit usaha rakyat (KUR) dan kredit usaha mikro menjadi perhatian pemerintah dalam mendukung UMKM. Bunga yang rendah diharapkan dapat mendorong UMKM untuk mengambil kredit. Meskipun penyaluran KUR telah mencapai 204,17 triliun, Pemerintah masih menargetkan 297 triliun, menunjukkan perlunya peningkatan dalam penyaluran.
Lebih lanjut, Airlangga mengatakan perusahaan penjaminan memainkan peran sentral dalam penyaluran KUR. Dari 12 perusahaan penjaminan baik dari pusat maupun daerah, yang menjadi penyamin KUR, memberikan kontribusi signifikan. Total KUR yang telah disalurkan mencapai Rp1542 triliun, dengan NPL yang rendah sebesar 1,63%.
“Saya berharap perusahaan penjaminan terus berperan aktif dalam meningkatkan penyaluran KUR untuk UMKM. Mereka diharapkan dapat menjaga dan meningkatkan kapasitas penjaminan, mengikuti prinsip good governance, dan mendukung program KUR di masa depan. Dengan demikian, perusahaan penjaminan akan menjadi basis yang kuat untuk penetapan kredit scoring di program kredit usaha rakyat, membantu memajukan UMKM dan mengokohkan posisi Indonesia dalam peta ekonomi global,” pungkasnya.