Monitorday.com – Dalam peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia di Jakarta, Selasa, 17 Desember 2024, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan bahwa transformasi digital bukan sekadar alat modernisasi, melainkan senjata andalan untuk memberantas korupsi di pemerintahan.
“Sebagai bagian dari pemerintah, Kementerian Komunikasi dan Digital tentu memegang peran sentral dalam membangun sistem digital yang mendukung pencegahan korupsi. Transformasi digital bukan hanya alat modernisasi tapi juga senjata yang ampuh dalam memberantas korupsi,” ujar Meutya dalam sambutannya di Pusdiklat Komdigi, Selasa (17/12/2024).
Kata Menkomdigi, pemberantasan korupsi telah menjadi salah satu prioritas nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, sebagaimana termaktub dalam Visi Asta Cita ketujuh. Dalam visi tersebut, Presiden menitikberatkan pentingnya reformasi politik, hukum, dan demokrasi, dengan digitalisasi sebagai salah satu instrumen utama.
“Sampai terakhir kemarin ketika di Istana pun beliau menyampaikan pentingnya digitalisasi dalam rangka mencegah korupsi,” ungkap Meutya.
Menurut Meutya, digitalisasi harus memperkuat integritas dan keterbukaan. Dengan digitalisasi tata kelola pemerintahan serta reformasi birokrasi, bukan hanya efisiensi yang meningkat, tetapi juga transparansi dan akuntabilitas.
“Kita tidak hanya meningkatkan efisiensi, tapi juga menciptakan transparansi dan akuntabilitas. Dan tentu apalagi Kementeriannya adalah Kementerian Digital, ini kita harus menjadi contoh,” tegasnya.
Bahkan, implementasi digitalisasi kini sudah mencapai level akar rumput. Beberapa desa telah meluncurkan layanan digital untuk pelayanan administratif, surat-menyurat, pengaduan masyarakat berbasis aplikasi, hingga transparansi anggaran yang dapat diakses publik melalui situs resmi desa.
“Karena pemerintahan desa juga sudah ada yang melakukan digitalisasi untuk transparansi, maka Kementerian ini tidak boleh tertinggal dan justru harus menjadi yang terdepan,” ujarnya.
Namun, Meutya mengingatkan bahwa teknologi canggih tanpa integritas pelaku akan sia-sia. Perubahan sistem harus dibarengi dengan peningkatan integritas sumber daya manusia (SDM) di pemerintahan.
“Jadi tentu yang paling utama adalah integritas dari SDM-nya. Kita semua yang hadir di sini punya kewajiban itu, punya amanah untuk kemudian mau berubah menjadi lebih baik lagi,” tutupnya.
Transformasi digital dan integritas, menurut Meutya, adalah dua sisi koin yang saling melengkapi dalam upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan terpercaya. Hari Anti Korupsi Sedunia menjadi momentum pengingat bahwa perang melawan korupsi adalah tugas bersama, dari tingkat atas hingga akar rumput.