Monitorday.com – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) untuk percepatan pendaftaran tanah wakaf di seluruh Indonesia pada awal Januari ini.
Rakor ini menekankan pentingnya sinkronisasi data wakaf dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk lembaga terkait dan organisasi keagamaan Islam.
Menteri ATR/Kepala BPN, Nusron Wahid, menyatakan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk mempercepat proses pendaftaran tanah wakaf.
Ia berharap kehadiran perwakilan dari Kementerian Agama dan organisasi seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah dapat mempercepat proses tersebut.
Menteri Nusron mengungkapkan perlunya kerja sama erat antara Kantor Wilayah BPN Provinsi dan Kantor Pertanahan dengan pengurus cabang masing-masing lembaga.
Ia juga mengharapkan ATR/BPN di setiap wilayah menginisiasi pertemuan dengan lembaga dan organisasi Islam setempat.
Direktur Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah (Dirjen PHPT), Asnaedi, menjelaskan bahwa terdapat total 561.909 bidang tanah wakaf berdasarkan data Sistem Informasi Wakaf (Siwak) oleh Kementerian Agama.
Rincian objek tanah wakaf mencakup 258.156 bidang masjid, 266.413 bidang musala, 36.240 bidang madrasah, dan 1.100 bidang KUA.
Capaian nasional pendaftaran tanah wakaf saat ini mencapai 265.698 bidang dengan luas 25.255 hektare.
Pada tahun 2024, capaian pendaftaran tanah wakaf sebanyak 15.971 bidang, sementara yang belum tersertipikat mencapai 297.211 bidang.
Asnaedi menekankan pentingnya sinkronisasi data antara Kementerian Agama, Badan Wakaf Indonesia (BWI), dan organisasi lainnya.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, mengapresiasi pertemuan ini untuk keberlanjutan sertifikasi tanah wakaf di Indonesia.
Ia menyebutkan bahwa setelah MoU antara Kementerian ATR/BPN, Kementerian Agama, dan BWI, capaian sertifikasi wakaf setiap tahunnya cukup besar.
Kamaruddin Amin menegaskan bahwa pembentukan tim bersama akan sangat membantu dalam menyertipikasi seluruh tanah wakaf di Indonesia.
Turut hadir dalam kegiatan ini adalah Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama Kementerian ATR/BPN serta berbagai instansi dan organisasi keagamaan Islam.