Monitorday.com – Dalam keterangan persnya, Retno mengungkapkan bahwa KTT tersebut menghasilkan dua dokumen penting, yaitu Melbourne Declaration dan ASEAN-Australia Leaders Vision Statement. Menurutnya, Melbourne Declaration memberikan arah kerja sama di bidang politik-keamanan, ekonomi, dan sosial budaya ke depan. Sedangkan ASEAN-Australia Leaders Vision Statement mencerminkan visi pemimpin-pemimpin dalam menghadapi berbagai tantangan geopolitik, geostrategi, dan geoekonomi.
Dengan tema “A Partnership for the Future” untuk memperingati 50 tahun kemitraan ASEAN dengan Australia, KTT ini menjadi penting bagi kedua pihak. Sesi pertama KTT membahas “Future ASEAN-Australia Cooperation” dan “The Three ASEAN Cooperation Pillars”. Retno juga menyoroti laporan strategi ekonomi Australia untuk Asia Tenggara yang disusun oleh Nicholas Moore, Utusan Khusus Australia untuk Asia Tenggara.
Dalam laporan tersebut, Moore mengungkapkan pendekatan baru Australia dalam meningkatkan perdagangan dan investasi dengan Asia Tenggara. Australia melihat kawasan ini sebagai tempat yang sangat potensial dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Terdapat empat hal besar yang akan dilakukan dalam implementasi pendekatan baru ini, yaitu meningkatkan kesadaran, menghilangkan hambatan, pembangunan kapasitas, dan memperdalam investasi. Selain itu, 10 sektor prioritas juga akan diprioritaskan, termasuk pertanian, infrastruktur, dan ekonomi digital.
Retno juga mencatat bahwa sebagai implementasi dari laporan Moore, Australia telah meluncurkan ASEAN-Australia Center dan memberikan beasiswa bagi negara-negara ASEAN dan Timor Leste. Langkah-langkah ini menegaskan posisi Australia sebagai mitra penting bagi ASEAN, dengan kemitraan strategis komprehensif yang telah terjalin.