Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara simbolis menyerahkan pesawat C-130J-30 Super Hercules yang keempat kepada Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Fadjar Prasetyo. Penyerahan ini disaksikan oleh Presiden Joko Widodo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada tanggal 24 Januari 2024.
Presiden Jokowi menyatakan bahwa pesawat angkut berat C-130J-30 Super Hercules ini memiliki peran yang penting baik untuk keperluan perang maupun non perang. Dengan kemampuannya mengangkut 120 prajurit dan sekitar 20 puluhan ton, pesawat ini dianggap sangat bagus untuk Indonesia, terutama karena negara kepulauan ini memiliki beberapa bandara dengan landasan pendek. C-130J-30 Super Hercules mampu terbang nonstop selama 11 jam dan dapat mendarat di landasan yang pendek.
Selain penyerahan pesawat C-130J-30, Menhan Prabowo juga menyerahkan hasil refurbishment helikopter Fennec AS 550 dan Panther AS 565 MBE. Presiden Jokowi menekankan pentingnya persiapan yang matang dalam konteks dua helikopter tersebut yang mengalami refurbishment.
Acara penyerahan pesawat ini juga melibatkan penyerahan miniatur kunci pesawat, miniatur pesawat C-130J-30, dan cendera mata berupa miniatur pesawat kepada pejabat TNI oleh Presiden dan Menhan. Kemudian, turut diadakan pasar rakyat bagi anggota TNI dan masyarakat sekitar sebagai bentuk kepedulian dari Kementerian Pertahanan.
Langkah pengadaan lima pesawat C-130J-30 Super Hercules ini dianggap sebagai upaya meningkatkan dan mengoptimalkan kemampuan pertahanan udara Indonesia. Pesawat ini terbaru dan tercanggih di kelasnya, dilengkapi dengan teknologi glass cockpit dan mesin Rolls Royce AR2100D3 Turboprop. Pesawat ini memiliki kemampuan terbang selama 11 jam nonstop dan mampu melakukan take off dan landing pada landasan pendek. Total personel yang melaksanakan program pelatihan untuk pesawat ini mencapai 58 orang.