Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengungkapkan bahwa Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban di Jawa Barat sangat strategis bagi mobilitas logistik. “Tol ini sangat strategis, tidak hanya arus logistiknya saja, tetapi juga untuk mengendalikan trafik di Jakarta ke arah baratnya. Jadi produk-produk di sebelah timur tidak perlu ke barat dulu untuk ekspor dan impornya, tetapi langsung ke timur sehingga memecah beban trafik yang ada di Jakarta,” ujar Basuki di Jakarta, Senin.
Dia menekankan bahwa Jalan Tol Akses Patimban ini sangat ditunggu dan menentukan keberhasilan Pelabuhan Patimban untuk melayani arus logistik barang yang ada di sebelah timur Jakarta.
Pada tahun 2020 saat pandemi, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat sudah menyelesaikan akses jalan menuju pelabuhan Patimban dengan total panjang 8,2 km dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Kini, Kementerian PUPR kembali memberikan amanah dan penugasan khusus kepada BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat melalui Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Provinsi Jawa Barat untuk menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban.
Akses tol ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas logistik yang bersumber dari kawasan industri di area Cikarang, Cibitung hingga Cikampek, sekaligus memperlancar arus logistik nasional sehingga dapat meningkatkan daya saing kawasan industri di Indonesia secara regional dan internasional.
Sementara itu, Direktur Jalan Bebas Hambatan Kementerian PUPR Triono Junoasmono mengatakan bahwa jalan Tol Akses Patimban ini memiliki total panjang 37,05 km, dengan rincian, sepanjang 14,11 km akan dibangun oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan sisanya 22,94 km akan dibangun oleh pemerintah.
“Pembangunan porsi pemerintah terdiri dari empat paket pekerjaan, yaitu Paket 1 sepanjang 7,69 km, Paket 2 sepanjang 6,2 km, Paket 3 sepanjang 5,5 km, dan Paket 4 sepanjang 3,55 km, pada jalan tol ini juga direncanakan pembangunan rest area pada dua titik lokasi, yaitu di STA 21+300 arah ke Pelabuhan Patimban dan STA 22+300 arah ke Jalan Tol Cipali sebagai area persinggahan dan peristirahatan pengguna jalan tol,” kata Triono.
Jalan Tol Akses Patimban dibangun sebanyak empat lajur dua arah dengan lebar lajur 3,6 meter. Dengan spesifikasi tersebut, kapasitas jalan tol ini direncanakan dapat menampung 100.000 kendaraan berat per hari.
Sebagai informasi, Kementerian PUPR telah memulai pelaksanaan pembangunan Jalan Tol Akses Patimban Paket 1-3 yang ditandai dengan penandatanganan kontrak bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) pada tahun 2023. Selain itu Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban juga merupakan Proyek Strategis Nasional atau PSN.