Connect with us

News

Menteri Yandri Fokuskan 20 Persen Dana Desa 2025 untuk Makan Bergizi Gratis

N Ayu Ashari

Published

on

Monitorday.com – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Yandri Susanto menyatakan 20 persen dari Rp71 triliun Dana Desa di 2025 akan dialokasikan untuk program makan bergizi gratis.

“Yang pasti tadi untuk ketahanan pangan makan siang bergizi itu dari dana desa tadi saya laporkan 20 persen dari Rp71 triliun dana desa 2025 untuk ketahanan pangan,” kata Yandri usai rapat koordinasi dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Bogor, Jumat (3/1).

Ia menyatakan sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto bahwa Kemendes khususnya Bumdes akan menjadi salah satu pemasok bahan baku program makan bergizi gratis.

Nantinya, masing-masing desa akan menjadi pemasok bahan baku sesuai dengan produk pangan yang dihasilkan daerah masing-masing.

“Tadi sudah disampaikan ada desa padi, desa jagung, ada desa ikan nila, desa melon, dan sebagainya,” ucapnya.

Pada saat yang sama, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menjelaskan Prabowo meminta agar seluruh bahan pokok program makan bergizi gratis itu harus berasal dari desa.

Ia menyebut hal itu dilakukan agar menjadi stimulus ekonomi masyarakat. Pria yang akrab disapa Muni itu pun menyebut ada 1.923 koperasi yang akan terlibat dalam program makan bergizi gratis.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News

Diplomasi Tarif, Prabowo Tunjukkan Taring

Ketika tensi perang dagang memanas, Presiden Prabowo Subianto tak memilih jalur keras atau tunduk begitu saja. Ia justru menyalakan semangat negosiasi, menyuarakan prinsip kesetaraan dalam hubungan ekonomi global.

Natsir Amir

Published

on

Monitorday.com – Ketika tensi perang dagang memanas, Presiden Prabowo Subianto tak memilih jalur keras atau tunduk begitu saja. Ia justru menyalakan semangat negosiasi, menyuarakan prinsip kesetaraan dalam hubungan ekonomi global.

Di tengah gelombang proteksionisme dan pengetatan tarif global, terutama dari Amerika Serikat, Presiden Prabowo Subianto mengambil sikap yang mengejutkan sekaligus menggugah: siap berunding. Bukan dengan nada menantang, bukan pula dengan sikap inferior, melainkan dengan semangat setara dan energik. Ia menyampaikan dengan tegas bahwa Indonesia terbuka untuk dialog—termasuk dengan kekuatan ekonomi raksasa seperti AS—selama prinsip keadilan dan kesetaraan dijunjung tinggi.

“Kita akan berunding dengan semua negara, kita juga akan buka perundingan sama Amerika,” ujar Prabowo dalam siaran langsung dari Jakarta. Kata-kata itu sederhana, namun sarat makna strategis. Ia ingin menunjukkan bahwa Indonesia bukan negara yang bisa ditekan begitu saja oleh kebijakan ekonomi unilateral. Tetapi juga bukan negara yang gegabah dalam menyikapi dinamika perdagangan global.

Pernyataan Prabowo datang pada saat yang krusial. Dunia tengah bergulat dengan ketidakpastian ekonomi, rantai pasok terganggu, dan negara-negara mulai mengadopsi kebijakan inward-looking demi menyelamatkan industri domestik mereka. AS, sebagai salah satu motor utama perdagangan dunia, memutuskan mengenakan tarif resiprokal kepada sejumlah negara—termasuk Indonesia. Ini bukan pukulan ringan, melainkan tantangan strategis yang harus direspons dengan kepala dingin dan visi yang jernih.

Di sinilah letak keunggulan pendekatan Prabowo. Alih-alih terpancing dalam narasi konflik, ia justru menyodorkan diplomasi. Tapi bukan diplomasi yang lemah—ini adalah diplomasi berbasis kepentingan nasional. Ia menyadari bahwa pemimpin Amerika tentu ingin melindungi rakyatnya, maka Indonesia pun berhak dan wajib menjaga kepentingan bangsanya sendiri. Dalam konteks inilah, perundingan menjadi arena di mana Indonesia tidak datang sebagai pihak lemah, tetapi sebagai mitra sejajar.

“Kita ingin hubungan yang baik, kita ingin hubungan yang adil, kita ingin hubungan yang setara,” ucap Prabowo, penuh determinasi. Ini adalah sinyal kuat bahwa era baru hubungan luar negeri Indonesia sedang digulirkan: tidak mendikte, tapi juga tidak didikte. Retorika ini bukan sekadar pernyataan normatif, tetapi juga refleksi dari kesiapan Indonesia untuk memperkuat daya saing dalam lanskap global yang terus berubah.

Lebih dari sekadar bicara tarif, ini adalah pernyataan identitas. Indonesia ingin didengar, dihormati, dan dipertimbangkan dalam pengambilan kebijakan global yang berdampak langsung pada rakyatnya. Jika nanti perundingan menghasilkan kesepakatan yang masuk akal, Indonesia siap menerimanya. Tapi jika tidak, negara ini pun siap menegakkan prinsipnya dengan tetap menjaga stabilitas dan hubungan internasional yang konstruktif.

Dalam pernyataan lanjutannya, Prabowo bahkan menegaskan bahwa rakyat Indonesia tidak perlu cemas. Tidak ada yang perlu ditakuti dari tekanan ekonomi luar, sebab bangsa ini memiliki kekuatan sendiri. Kekuatan itu bukan hanya dalam bentuk sumber daya alam atau jumlah penduduk yang besar, tetapi juga dalam bentuk tekad untuk berdiri tegak, menghadapi dunia dengan kepala tegak, dan berani menyuarakan kepentingan nasional dalam setiap forum internasional.

Presiden Prabowo tidak sedang mengobarkan api konflik, tapi menyalakan obor kepercayaan diri nasional. Ia tidak memulai perang dagang, tapi juga tidak akan membiarkan Indonesia terseret tanpa posisi tawar. Di tengah dunia yang semakin multipolar dan penuh tantangan, semangat negosiasi setara yang ditawarkannya adalah jalan tengah yang cerdas dan strategis.

Continue Reading

News

Panen Raya di Majalengka: ini Nasehat Prof Rokhmin untuk Presiden Prabowo

Panen raya di Majalengka jadi momentum pengingat pentingnya kedaulatan pangan dan keberpihakan pada petani lokal sebagai fondasi ketahanan bangsa.

Natsir Amir

Published

on

Monitorday.com – Di tengah hamparan sawah Majalengka yang menguning, hadir pemandangan luar biasa: Presiden, menteri, anggota DPR, hingga petani, bersatu dalam panen raya serentak. Momentum ini bukan sekadar simbol seremonial, tetapi panggilan untuk membumikan kembali makna kedaulatan pangan Indonesia.

Langit Majalengka seakan ikut berseri ketika bulir padi menguning siap panen. Di sanalah, Senin (7/4), hadir pemandangan yang jarang terlihat: Presiden Prabowo Subianto, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menko Pangan Zulkifli Hasan, Gubernur Jawa Barat, dan para pemangku kebijakan dari pusat hingga daerah duduk sejajar dengan para petani dan penyuluh. Di tengah mereka, Anggota Komisi VI DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri, dengan semangat mengingatkan bahwa pangan adalah urat nadi bangsa—dan Indonesia belum sepenuhnya sadar akan pentingnya itu.

“Negara harus hadir secara nyata dalam sektor pertanian,” seru Guru Besar IPB University itu.

Kalimat ini mengandung energi, sekaligus kegelisahan. Sebab selama ini, negeri yang dikenal sebagai zamrud khatulistiwa justru masih terlalu bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan pangannya.

Bukankah ironis, ketika tanah yang subur justru menyisakan kekhawatiran akan masa depan pangan?

Panen raya ini bukan hanya soal hasil tani, tapi juga tentang harapan yang ditanam. Di balik setiap bulir padi, ada peluh petani yang jarang terlihat oleh sorotan kebijakan. Sering kali, mereka tertinggal oleh narasi pembangunan yang lebih berpihak pada industrialisasi, padahal dari tangan merekalah kehidupan ini tumbuh.

Ketua Dulur Cirebonan ini tidak hanya datang untuk menyaksikan hasil panen. Ia datang membawa pesan besar: kedaulatan pangan harus dimulai dari keberpihakan pada petani lokal.

Menteri KKP era Presiden Gus Dur dan Megawati ini juga mendorong kolaborasi nyata antara semua pihak—dari pembuat kebijakan, akademisi, hingga masyarakat—untuk membangun ekosistem pertanian yang tangguh, mandiri, dan berkelanjutan. Menurutnya, pangan tak boleh lagi menjadi isu musiman yang hanya ramai saat krisis. Ia harus menjadi agenda tetap dalam setiap pembangunan.

Ada semacam urgensi dalam suaranya. Karena jika lahan pertanian terus menyusut dan generasi muda enggan bertani, siapa yang akan memastikan piring kita tetap terisi?

Saat ini, regenerasi petani menjadi tantangan besar. Tanpa insentif yang memadai dan perlindungan yang kuat, pertanian tak lagi terlihat sebagai masa depan yang menjanjikan.

Namun hari itu, Majalengka memberi harapan. Ketika para pengambil keputusan duduk bersama rakyat, ketika panen menjadi perayaan bersama, ketika komitmen diucapkan tidak hanya dalam pidato, tapi juga di tengah lumpur sawah—saat itulah semangat swasembada kembali menyala. Energi dari tanah, air, dan kerja keras petani seolah menjalar hingga ke pusat-pusat kekuasaan.

Sudah saatnya Indonesia serius dengan pangan. Bukan hanya soal memenuhi perut, tapi membangun martabat. Sebab bangsa besar adalah bangsa yang bisa memberi makan rakyatnya dari tanahnya sendiri. Dan hari itu di Majalengka, kita diingatkan kembali akan mimpi itu—bahwa dengan tekad dan keberpihakan, mimpi itu bukan mustahil terwujud.

Continue Reading

News

Israel Larang Jurnalis Masuk Masjid Al Aqsa, Pemukim Ilegal Justru Diizinkan Masuk

Ahmad Munawir

Published

on

Monitorday.com – Otoritas pendudukan Israel kembali menuai kecaman setelah melarang jurnalis Firas al-Debs, pegawai Departemen Wakaf Islam, memasuki Masjid Al Aqsa selama tiga bulan. Larangan ini menambah jumlah jurnalis yang disanksi menjadi 15 orang sejak awal bulan lalu, menurut Serikat Jurnalis Palestina.

Larangan terhadap al-Debs dijatuhkan usai dua kali diinterogasi, termasuk pada hari Jumat terakhir Ramadan, dan kembali dipanggil Minggu (6/4/2025) untuk menerima perpanjangan larangan masuk.

Ironisnya, di saat yang sama, lebih dari 500 pemukim Israel justru diizinkan memasuki kompleks Al Aqsa di bawah perlindungan ketat pasukan Israel, seperti dilaporkan Saudi Gazette. Aksi ini disebut sebagai bagian dari provokasi menjelang libur Paskah Yahudi yang dimulai 12 April.

Sepanjang Ramadan lalu saja, Masjid Al Aqsa diserbu 21 kali dan tercatat 13.064 pemukim ilegal telah memasuki kompleks ini secara sepihak pada kuartal pertama 2025, menurut data Kementerian Wakaf Palestina.

Penyerbuan yang hampir terjadi setiap hari sejak 2003—kecuali Jumat dan Sabtu—dikecam luas oleh warga Palestina dan masyarakat internasional, terutama karena Al Aqsa adalah situs suci bagi umat Islam dan simbol perlawanan rakyat Palestina.

Masjid Al Aqsa sendiri berada di wilayah Yerusalem Timur yang direbut Israel dalam Perang 1967 dan kemudian dicaplok secara sepihak pada 1980, sebuah tindakan yang tak diakui oleh banyak negara di dunia.

Continue Reading

News

Sensor Mata-mata Rusia Ditemukan Inggris, Di Mana?

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Militer Inggris baru-baru ini menemukan sejumlah sensor yang diduga milik Rusia di dasar laut mereka. Sensor-sensor tersebut diyakini digunakan untuk memata-matai kapal selam nuklir Inggris, yang membawa rudal nuklir.

Temuan ini pertama kali dilaporkan oleh Sunday Times pada Minggu (6/4), yang mengutip sumber dari AFP.

Angkatan Laut Kerajaan menemukan beberapa perangkat yang tertanam di dasar laut, sementara sebagian lainnya terdampar di pantai. Penemuan ini menambah kekhawatiran Inggris mengenai ancaman pengintaian di perairan mereka.

Kepala militer dan intelijen Inggris menduga perangkat-perangkat tersebut dirancang untuk mengumpulkan informasi mengenai empat kapal selam nuklir Inggris yang terlibat dalam operasi militer.

“Tidak diragukan lagi, ada perang yang berkecamuk di Atlantik. Ini adalah permainan kucing dan tikus yang telah berlanjut sejak berakhirnya Perang Dingin, dan kini semakin memanas,” ujar seorang tokoh senior militer Inggris kepada Sunday Times.

Laporan investigasi yang dilakukan selama tiga bulan juga menyebutkan penemuan kendaraan tak berawak Rusia yang terdeteksi mengintai di sekitar kabel komunikasi laut dalam.

Selain itu, pemerintah Inggris juga memperoleh “intelijen yang kredibel” bahwa superyacht milik oligarki Rusia mungkin digunakan untuk melakukan pengintaian bawah laut.

Situasi ini semakin memperburuk ketegangan di perairan internasional, di tengah ancaman yang terus berkembang antara Rusia dan negara-negara Barat.

Continue Reading

News

Bolehkah Mengajak Anak Untuk Shalat di Masjid?

Ahmad Munawir

Published

on

Monitorday.com – Sebagian orang menganjurkan membawa anak kecil ke masjid agar mereka mengenal ibadah sejak dini.
Namun, sebagian lainnya menolak karena khawatir mengganggu kekhusyukan jamaah dan berdasarkan dalil-dalil syar’i.
Anak lahir dalam keadaan suci dan orang tua yang menentukan arah pendidikan dan akhlaknya.
Rasulullah SAW menyebut setiap anak lahir dalam fitrah, dan orang tuanyalah yang menjadikannya beragama tertentu.
Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah menyatakan hukum asal membawa anak ke masjid adalah boleh.
Dalilnya adalah hadits Nabi SAW yang mengimami shalat sambil menggendong cucunya, Umamah.
Nabi juga pernah memperpanjang sujudnya karena cucunya, Hasan atau Husain, sedang bermain di punggung beliau saat shalat.
Hadits ini menunjukkan toleransi dan kasih sayang Nabi SAW terhadap anak-anak, bahkan saat shalat.
Tidak ada larangan syar’i yang eksplisit untuk membawa anak ke masjid.
Namun, disarankan anak-anak yang dibawa sudah mencapai usia mumayyiz, yaitu bisa membedakan baik dan buruk.
Islam mengajarkan memerintahkan anak shalat sejak usia tujuh tahun dan memberi sanksi ringan saat usia sepuluh tahun jika lalai.
Hadits tentang usia tujuh tahun menandai pentingnya pembiasaan sejak dini dalam ibadah.
Membawa anak ke masjid bisa menjadi sarana edukatif jika didampingi dan diajarkan adab.
Sebaliknya, jika anak mengganggu suasana, maka sebaiknya diarahkan terlebih dahulu sebelum diajak ke masjid.
Niat mendidik anak mencintai masjid adalah hal baik, tapi tetap harus mempertimbangkan kondisi dan kesiapan anak.
Dalam semua kasus, kuncinya adalah pendampingan, pengajaran adab, dan kebijaksanaan orang tua.

Continue Reading

News

Benarkah Umat Islam Hanya Akan Bertahan 1500 Tahun? Ini Penjelasannya

Ahmad Munawir

Published

on

Monitorday.com – Tahun ini, umat Islam memasuki 1446 Hijriah—angka yang mengingatkan kita pada hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah yang jadi tonggak awal kalender Islam. Tapi, muncul sebuah pandangan menarik (dan sedikit bikin penasaran), yang menyebut bahwa umur umat Islam cuma sampai 1500 tahun. Wah, bener nggak ya?

Pendapat ini sebenarnya muncul dari analisis sebagian ulama dan ahli hadits terhadap sejumlah riwayat dan perumpamaan Nabi. Salah satu yang sering disebut adalah pandangan Imam As-Suyuthi yang bilang bahwa usia dunia sekitar 7000 tahun, dan Nabi Muhammad SAW diutus di tahun ke-5500. Nah, dari situ muncul spekulasi kalau usia umat Islam sekitar 1000–1500 tahun.

Ada juga hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari, di mana Nabi menggambarkan perumpamaan umat Yahudi, Nasrani, dan Islam seperti pekerja dalam satu hari. Umat Islam diumpamakan sebagai kelompok terakhir yang kerja dari waktu Ashar sampai maghrib, tapi dapat upah paling banyak. Ini menunjukkan keutamaan umat Islam, tapi… apakah ini juga petunjuk tentang usia?

Beberapa ulama lalu menghitung-hitung dari masa Nabi Isa ke Nabi Muhammad (sekitar 600 tahun), lalu melihat bahwa umat Yahudi berumur sekitar 2000 tahun, dan dari situ muncul angka-angka “prediksi” umur umat Islam yang disebut-sebut mencapai 1400 atau 1500 tahun.

Namun, benarkah semua itu sahih?

Nah, di sinilah pentingnya hati-hati. Sebagian hadits yang dijadikan dasar ternyata berstatus dhaif alias lemah. Ada sanad yang terputus, atau perawi yang tidak kuat. Bahkan para ulama seperti Imam Ibnu Hajar dan Ibnu Rajab sudah wanti-wanti agar kita tidak menetapkan kapan kiamat terjadi, karena hal itu misteri besar yang hanya Allah yang tahu.

Nabi Muhammad SAW sendiri saat ditanya tentang kiamat, menjawab dengan rendah hati: “Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya.” (HR. Muslim)

Jadi, daripada sibuk menghitung sisa umur umat, mending kita fokus memperbaiki amal dan memperkuat iman. Toh, kiamat itu pasti datang, entah cepat atau lambat. Yang penting, kita siap.

Allah SWT berfirman:

“Manusia bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang hari kiamat. Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kebangkitan itu hanya di sisi Allah’. Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari kebangkitan itu sudah dekat waktunya.”
(QS. Al-Ahzab: 63)

Continue Reading

News

Masyaallah! Ribuan Narapidana AS Memutuskan Masuk Islam

Ahmad Munawir

Published

on

Monitorday.com – Setiap tahun, ribuan narapidana di penjara-penjara Amerika Serikat memutuskan untuk memeluk Islam.
Fenomena ini menjadikan Islam sebagai agama dengan pertumbuhan tercepat di dalam sistem penjara AS.
Salah satu tokoh yang berperan penting dalam pembinaan napi mualaf adalah Rami Nsour dari Tayba Foundation.
Tayba Foundation menawarkan pendidikan Islam jarak jauh yang dirancang khusus untuk para narapidana.
Menurut Nsour, surat dari napi yang haus bimbingan spiritual terus membanjiri kotak surat organisasinya.
Sejak berdiri 15 tahun lalu, Tayba telah melayani lebih dari 13.000 orang, mayoritas adalah mualaf di balik jeruji.
Nsour memperkirakan bahwa sekitar 90 persen peserta programnya memeluk Islam saat mereka dipenjara.
Bagi banyak napi, Islam menawarkan kebebasan spiritual bahkan ketika tubuh mereka dikekang tembok penjara.
Praktik salat lima waktu yang konsisten memberi kekuatan dan ketenangan dalam situasi penuh tekanan.
Salah satu kisah menyentuh datang dari Muhammad Amin Anderson, napi kasus pembunuhan yang jadi mualaf.
Dulu dia hanyalah pemuda penuh kemarahan dan kecanduan, namun Islam membawanya kembali pada kemanusiaan.
Anderson awalnya lahir sebagai anak pendeta, tapi kemudian tersesat dalam dunia geng dan narkoba.
Setelah bertahun-tahun mencari, hanya Islam yang menurutnya paling masuk akal dan menyentuh hatinya.
Kini, setelah bebas, ia bekerja di Tayba Foundation untuk membantu para napi lain menemukan cahaya yang sama.
Ia merasa mendapat kesempatan kedua dari Tuhan dan ingin menebus masa lalunya dengan mengabdi untuk sesama.
Fenomena ini sejalan dengan prediksi Pew Research bahwa jumlah Muslim di AS akan terus meningkat hingga 2050.

Continue Reading

News

Layani Pemudik, Kemenag Siapkan Masjid Untuk Istirahat

Ahmad Munawir

Published

on

Monitorday.com – Kementerian Agama menginisiasi program Masjid Ramah Pemudik untuk membantu masyarakat yang ingin beristirahat saat mudik.

Salah satu masjid yang terlibat dalam program ini adalah Masjid Jami’ At Taqwa Paciran di Lamongan, Jawa Timur.

Kemenag RI menerbitkan Surat Edaran Nomor 2 Tahun 2025 yang menganjurkan masjid dan musala tetap buka 24 jam selama arus mudik.

Masjid Jami’ At Taqwa menyuguhkan pemandangan laut yang indah dan setiap hari dikunjungi sekitar 300 jemaah.

Saat musim mudik, jumlah pengunjung meningkat karena masjid ini menjadi tempat salat, istirahat, dan menikmati suasana laut.

Walaupun program Masjid Ramah Pemudik baru diresmikan, Masjid Jami’ At Taqwa sudah lama menerapkannya.

Masjid ini menyediakan ruang istirahat dan kulkas berisi minuman dingin untuk para pemudik.

Menurut Ketua DKM Ustaz Zaini, masjid selalu buka 24 jam dengan fasilitas bersih dan nyaman.

Sekitar 20 petugas dikerahkan setiap hari untuk menjaga kebersihan dan keamanan masjid.

Selama Ramadan, masjid juga membagikan takjil dan nasi kotak serta rutin mengadakan pengajian.

Sumber utama operasional masjid berasal dari infak parkir yang dikelola secara sukarela.

Hasil infak parkir cukup untuk membiayai seluruh kegiatan harian masjid.

Saat ini masjid sedang membangun menara sebagai ruang pertemuan dan pusat aktivitas umat.

Seorang pemudik bernama Dinda mengaku terkesan dengan kebersihan dan kenyamanan Masjid Jami’ At Taqwa.

Ia menyebut masjid ini sebagai tempat meneduhkan hati dan memulihkan tenaga di tengah arus mudik.

Kemenag mengapresiasi kiprah masjid ini sebagai contoh ideal pelayanan umat yang inklusif dan menginspirasi.

Continue Reading

News

Wakil Presiden Iran Dipecat Gegara Lakukan Hal Ini

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, pada Sabtu (5/4) memecat Wakil Presiden untuk urusan parlementer, Shahram Dabiri, setelah foto-foto perjalanannya yang mewah ke Antartika tersebar di media sosial.

Perjalanan tersebut memicu kritik tajam di tengah kondisi ekonomi Iran yang dilanda hiperinflasi dan tekanan ekonomi yang berat bagi rakyatnya.

Menurut laporan AFP, foto-foto yang beredar menunjukkan Dabiri, yang berusia 64 tahun dan merupakan seorang dokter, bersama istrinya di dekat kapal pesiar Plancius, sebuah kapal berbendera Belanda yang menawarkan ekspedisi mewah ke Antartika.

Perjalanan selama delapan hari ini diperkirakan memerlukan biaya sekitar 3.885 euro per orang, atau sekitar Rp66 juta, jumlah yang sangat tinggi mengingat situasi ekonomi negara yang sedang terguncang.

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kantor berita resmi IRNA, Presiden Pezeshkian menyatakan, “Dalam konteks ketika tekanan ekonomi pada penduduk tetap tinggi, perjalanan rekreasi mahal oleh pejabat, bahkan jika dibayar dari kantong mereka sendiri, tidak dapat dibela atau dibenarkan.”

Pernyataan ini menunjukkan kekecewaan besar pemerintah terhadap tindakan Dabiri yang dianggap tidak sensitif terhadap kesulitan yang dihadapi oleh banyak warga Iran.

Dabiri, yang ditunjuk sebagai Wakil Presiden untuk urusan parlementer pada Agustus 2024, sebelumnya dianggap sebagai orang kepercayaan dekat Pezeshkian.

Namun, setelah foto-foto tersebut tersebar, pemerintah Iran menerima banyak tekanan dari publik dan beberapa pendukung Pezeshkian yang mendesak agar Dabiri segera dicopot dari jabatannya.

IRNA juga melaporkan bahwa perjalanan tersebut dilakukan sebelum Dabiri memegang jabatan pemerintahan. Namun, meskipun perjalanan itu terjadi sebelum ia dilantik, kontroversi ini tetap menyulut kecaman keras, mengingat kondisi ekonomi negara yang semakin memburuk.

Kontroversi ini menambah masalah bagi Presiden Pezeshkian, yang terpilih tahun lalu dengan janji untuk memperbaiki perekonomian Iran dan meningkatkan kehidupan sehari-hari warganya.

Pada Maret lalu, salah satu pejabat kunci pemerintahannya, Menteri Ekonomi Abdolnasser Hemmati, juga diberhentikan oleh parlemen akibat terjadinya depresiasi tajam mata uang rial dan inflasi yang terus melonjak.

Continue Reading

News

Prabowo dan Macron Sepakat Perkuat Kerja Sama Ekonomi Pascapengumuman Tarif Impor Trump

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan Presiden Perancis, Emmanuel Macron, sepakat untuk menjaga dan memperkuat kerja sama ekonomi serta perdagangan antara kedua negara, terutama setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan kebijakan tarif timbal balik untuk beberapa negara, termasuk Indonesia dan Uni Eropa.

Kesepakatan ini terjalin melalui percakapan telepon antara kedua pemimpin pada Jumat malam (4/4), hanya dua hari setelah kebijakan tarif impor terbaru diumumkan oleh Trump.

Presiden Prabowo, melalui akun media sosial resminya @prabowo pada Sabtu (5/4), menyatakan bahwa kerja sama strategis Indonesia dan Perancis tidak hanya menguntungkan kedua negara, tetapi juga berkontribusi pada stabilitas dan kemakmuran kawasan serta dunia.

“Dalam diskusi dengan Presiden Emmanuel Macron, kami sepakat untuk terus mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan demi kesejahteraan rakyat,” ujar Prabowo.

Prabowo juga menyambut baik komitmen Perancis untuk memperkuat kemitraan bilateral yang kokoh dan visioner antara kedua negara, serta mengajak untuk mempererat sinergi dalam membangun masa depan yang lebih baik bersama.

“Saya berharap kita dapat memperkuat sinergi dan membangun masa depan untuk kemajuan bersama,” tambahnya.

Sementara itu, Presiden Macron juga membagikan isi percakapannya dengan Presiden Prabowo melalui akun media sosial resminya @EmmanuelMacron pada Jumat malam waktu Paris.

Dalam unggahannya, Macron menyampaikan bahwa kedua negara telah memutuskan untuk memperkuat hubungan bilateral dengan proyek-proyek ambisius dan berwawasan ke depan.

Sebagai bagian dari kesepakatan ini, Macron menyebutkan bahwa ia akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada akhir bulan Mei.

“Kami akan memperkuat kerja sama di bidang pertahanan, ekonomi, ilmu pengetahuan, budaya, serta memperluas kerja sama di bidang pendidikan,” ujar Macron.

Ia juga menyebutkan prioritas kerja sama antara Perancis, Uni Eropa, dan Indonesia, termasuk pengembangan rantai nilai yang tangguh, terutama dalam sektor logam kritis, serta mendukung transisi energi dari energi fosil menuju energi baru dan terbarukan (EBT).

Dalam percakapan yang sama, kedua pemimpin menegaskan komitmen mereka untuk mendukung perdamaian di Timur Tengah serta upaya untuk mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina.

Macron juga menyampaikan bahwa Prabowo dan dirinya akan bekerja sama dalam persiapan konferensi mengenai Gaza yang akan diadakan pada Juni 2025.

“Perdamaian dibangun melalui kemitraan yang kuat, perdagangan yang terbuka, dan visi bersama,” kata Macron, menutup pernyataannya.

Sementara itu, kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump pada 2 April 2025, akan mulai diberlakukan pada 5 April 2025, dengan tarif umum sebesar 10 persen untuk seluruh negara.

Tarif khusus untuk Indonesia akan berlaku mulai 9 April 2025, dengan tarif 32 persen, sementara Uni Eropa akan dikenakan tarif 20 persen. Kebijakan ini dipandang sebagai langkah responsif terhadap kebijakan perdagangan global yang semakin ketat.

Continue Reading

Monitor Saham BUMN



News14 minutes ago

Diplomasi Tarif, Prabowo Tunjukkan Taring

Sportechment7 hours ago

Cukur Yaman 4-1, Timnas Indonesia OTW Piala Dunia U-17 2025

Ruang Sujud11 hours ago

Amal Saleh: Investasi Abadi yang Mengalir Setelah Kematian

Ruang Sujud15 hours ago

Amal Saleh dalam Perspektif Generasi Z: Antara Konten dan Keikhlasan

News18 hours ago

Panen Raya di Majalengka: ini Nasehat Prof Rokhmin untuk Presiden Prabowo

Ruang Sujud19 hours ago

Kecil Tapi Bermakna: Amal Saleh Sehari-hari yang Sering Terlupakan

News22 hours ago

Israel Larang Jurnalis Masuk Masjid Al Aqsa, Pemukim Ilegal Justru Diizinkan Masuk

News22 hours ago

Sensor Mata-mata Rusia Ditemukan Inggris, Di Mana?

Sportechment23 hours ago

Kontra Yaman Malam Ini, Saatnya Timnas U-17 Curi Tiket ke Piala Asia 2025

Sportechment23 hours ago

Denada Ungkap Rasa Syukur Selama Perdalam Ilmu Agama Islam

Sportechment23 hours ago

Terinspirasi dari Sosok Ini, Ruben Onsu Bangun Musala di Sukabumi Dinamai Al Helmiah

Ruang Sujud23 hours ago

Menghidupkan Amal Saleh di Tengah Kesibukan Zaman

Infrastruktur24 hours ago

Arus Balik Lebaran 2025: Jasa Marga Catat 1,19 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek

Sportechment24 hours ago

Kevin De Bruyne Pamit dari Man City, Striker Aston Villa Siap Gantikan Sang Legenda

Sportechment1 day ago

Cetak 38 Poin, Megawati Selamatkan Asa Red Sparks Raih Juara Liga Voli Korea

Review1 day ago

Pahlawan Laut, Penjaga Masa Depan Bangsa

News1 day ago

Bolehkah Mengajak Anak Untuk Shalat di Masjid?

Sportechment1 day ago

Ini Kata Bojan Hodak Soal Rumor Saddil Ramdani dan Jordi Amat Bakal Gabung Persib

Ruang Sujud1 day ago

Khauf yang Mencerahkan: Ketakutan kepada Allah yang Menjadi Cahaya Hati

News2 days ago

Benarkah Umat Islam Hanya Akan Bertahan 1500 Tahun? Ini Penjelasannya