Monitorday.com – Acara bertajuk “Metamorfoshow” yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur pada Sabtu, 17 Februari 2024, diduga memiliki kaitan dengan organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki meminta jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap setiap gerakan yang bertentangan dengan empat pilar kebangsaan, karena jika dibiarkan, dapat merusak ideologi negara.
“Beberapa hari yang lalu, kita dikejutkan oleh adanya kegiatan Metamorfoshow di TMII yang mengusung tema Isra Mikraj. Kegiatan ini diduga berasal dari sebuah organisasi yang sudah dilarang di Indonesia,” ujar Saiful Rahmat, mengutip situs web Polri pada Senin (26/2/2024).
Dia menegaskan pentingnya kolaborasi untuk menghadapi gerakan tersebut.
“Untuk menangkal gerakan semacam itu, kolaborasi antar berbagai pihak diperlukan, terutama dari kalangan cendekiawan, ulama, dan pemikir Islam,” tambahnya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengatakan bahwa meskipun HTI telah dibubarkan dan dilarang di Indonesia sejak tahun 2017, namun organisasi tersebut masih eksis. BNPT juga menyinggung bahwa HTI menggunakan kemasan lain untuk menyebarkan ideologi khilafah di Indonesia.
Pernyataan ini dikuatkan oleh Ayik Heriansyah, mantan anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), yang menilai bahwa HTI masih bertahan hingga saat ini dan menggunakan berbagai cara untuk menyebarkan ideologi khilafah. Baginya, HTI sulit dilumpuhkan karena merupakan gerakan yang berlandaskan ideologi.
Menurut Ayik, selama masih ada yang mempercayai ideologi HTI, maka HTI akan terus ada. “Keberadaan HTI bergantung pada keberlangsungan ideologinya,” ungkapnya.
Dia juga menjelaskan bahwa acara “Metamorfoshow” di TMII merupakan agenda tahunan HTI di seluruh dunia. “HTI masih mengadakan acara-acara secara terbatas dan tertutup dengan berbagai cara penyamaran. Contohnya seperti peringatan Isra Mikraj yang diselenggarakan dengan nama Metamorfoshow di TMII. Padahal, isi acaranya adalah indoktrinasi ideologi khilafah,” ujar Ayik.
Ayik mengajak masyarakat untuk terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan aparat keamanan jika mengetahui adanya aktivitas HTI yang tersembunyi agar dapat ditanggulangi secara cepat dan tepat.