Impian untuk menciptakan komputer dengan kecerdasan sehebat otak manusia telah lama menjadi tantangan besar bagi kalangan ilmiah. Namun, baru-baru ini, sebuah tim peneliti internasional yang dipimpin oleh Universitas John Hopkins (JHU) di Amerika Serikat telah mengusulkan sebuah gagasan revolusioner yang dapat mengubah permainan dalam dunia kecerdasan buatan.
Mereka mengusulkan konsep sebuah teknologi yang mereka sebut sebagai Kecerdasan Organoid (OI), yang dikembangkan menggunakan “organoid” – organ mini menyerupai otak yang terbuat dari sel punca manusia. Organoid ini, yang menyerupai lapisan otak terluar manusia yang penting dalam pembelajaran dan memori, dipercaya dapat menjadi fondasi untuk menciptakan komputer yang bekerja dengan lebih efisien daripada sebelumnya.
Lena Smirnova, salah satu peneliti di JHU, menjelaskan bahwa OI memiliki potensi besar untuk memajukan berbagai bidang, termasuk sains, bioteknologi, dan ilmu komputer. Dengan memanfaatkan kekuatan sistem biologis, OI diharapkan dapat mereplikasi efisiensi otak manusia dalam mencerna informasi dan belajar, membuka jalan untuk komputer yang beroperasi dengan kecepatan dan efisiensi yang jauh lebih tinggi dari saat ini.
Perbandingan dengan komputer silikon saat ini menunjukkan bahwa kapasitas penyimpanannya masih terbatas, sementara struktur sel 3D yang kompleks dari organoid dapat membuka kemungkinan baru dalam hubungan dengan kecerdasan buatan dan sistem machine-learning.
Namun, selain berpotensi untuk meningkatkan kemampuan komputasi, OI juga memiliki dampak yang besar dalam bidang kesehatan. Para peneliti sebelumnya telah berhasil melatih sel-sel otak untuk bermain game klasik Pong, membuktikan potensi luar biasa dari teknologi ini dalam mengatasi masalah kesehatan yang kompleks seperti gangguan perkembangan saraf dan penyakit neurodegeneratif.
Tentu saja, pengembangan OI juga menimbulkan sejumlah masalah etis yang harus diatasi. Tim peneliti menyadari pentingnya keterlibatan ahli etika dan sektor publik dalam mengidentifikasi, mendiskusikan, dan menganalisis masalah etika yang terkait dengan penelitian ini.
Meskipun masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan penggunaan OI secara bertanggung jawab dan efektif, para peneliti optimis tentang potensi jangka panjang teknologi ini. Dengan terus mengembangkan dan mengoptimalkan sistem ini, mereka percaya bahwa masa depan cerah bagi teknologi organoid yang dapat membawa kemajuan luar biasa bagi manusia.