Mobil hybrid semakin populer di Indonesia karena menjadi alternatif yang efisien dengan tidak perlu khawatir tentang baterai yang kehabisan energi seperti pada mobil listrik.
Namun, bagaimana jika mobil hybrid mengalami mogok karena terendam banjir?
Berikut adalah cara penanganan khusus untuk memastikan komponen elektrifikasi seperti motor listrik, baterai, dan sistem perkabelan tetap berfungsi:
- Lepaskan Kabel Aki Segera lepaskan kabel aki untuk menghindari risiko korsleting atau hubungan arus listrik pendek yang dapat merusak komponen kelistrikan mobil. Hati-hati saat melepas kabel aki dan jangan menyentuh perkabelan hybrid, yang biasanya berwarna oranye.
- Dorong Mobil ke Tempat Aman Jika memungkinkan, dorong mobil ke lokasi yang kering dan aman. Pastikan untuk memindahkan tuas transmisi ke posisi netral (N) dan lepaskan rem parkir mobil. Jika tidak dapat melakukannya, tinggalkan mobil dan hubungi layanan darurat.
- Nonaktifkan Rem Tangan Setelah mobil berada di tempat yang aman, nonaktifkan rem tangan agar kampas rem tidak lengket dan mobil bisa didorong. Gunakan batu sebagai pengganjal untuk mencegah mobil bergerak, dan pindahkan tuas transmisi otomatis ke posisi parkir (P).
- Selamatkan Barang Pribadi Kumpulkan barang pribadi seperti ponsel, dompet, dan surat-surat kendaraan dari dalam mobil. Kunci pintu mobil untuk keamanan, dan hubungi layanan darurat untuk membawa mobil ke bengkel resmi.
- Jangan Panik Evaluasi situasi dengan tenang. Jika kedalaman air belum mencapai setengah roda dan tidak ada arus air yang kuat, pemilik masih dapat mencoba menyalakan mesin untuk memindahkan mobil ke tempat yang lebih aman. Hindari memindahkan mobil jika air sudah mencapai setengah roda atau lebih, karena dapat menyebabkan kerusakan yang lebih parah.
Mengikuti langkah-langkah ini dapat membantu pemilik mobil hybrid mengatasi situasi darurat seperti terendam banjir dan meminimalkan risiko kerusakan pada komponen kelistrikan.