News
Muhammad Muchlas Rowi: Ai Bisa Meneguhkan Peran Kebangsaan Muhammadiyah
Published
2 months agoon
By
N Diana SariMonitorday.com – Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Tasikmalaya menggelar kegiatan bertajuk “Orientasi Kemuhammadiyahan dan Kebangsaan”. Acara ini dihelat di Graha Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS) pada Ahad [8/9] siang, dengan menghadirkan berbagai agenda penting yang bertujuan memperkuat pemahaman keislaman dan kebangsaan di kalangan anggota Muhammadiyah.
Acara ini diisi dengan ceramah dan diskusi yang dipandu oleh Dr. H. Muhammad Muchlas Rowi, S.S., S.H., M.M., dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah. Muhammad Muchlas Rowi atau karib disapa Kang Awa ini membahas topik utama tentang Kemuhammadiyahan dan Kebangsaan.
Kang Awa dalam ceramahnya mengatakan, Muhammadiyah memiliki peran kebangsaan begitu penting dalam sejarah Indonesia. Bahkan, kata dia, sebelum Indonesia menjadi negara yang merdeka.
“Muhammadiyah berperan besar terhadap bangsa ini, bahkan sejak negara ini belum berdiri. Muhammadiyah sudah berkiprah mendidik penduduk bumiputera. Mengajarkan betapa pentingnya pendidikan untuk dakwah dan melakukan perubahan,” ujar Muchlas di Tasikmalaya, Ahad [8/9].
Namun pasca reformasi, peran kebangsaan Muhammadiyah bisa dikatakan mengalami pasang surut. Menurut Muchlas, seperti ada jarak antara Muhammadiyah dengan realitas politik, kebangsaan, bahkan dengan perkembangan teknologi.
“Di Era Digital, sebagai organisasi modern, Muhammadiyah kurang siap menghadapi disrupsi baik secara teknis, politis maupun filosofis, terutama berkaitan dengan transformasi digital,” ujarnya.
Dalam realitas politik, kata Muchlas Rowi, seperti ada jarak antara Muhammadiyah dengan setiap rezim yang berkuasa. Apa pun yang datang dari otoritas politik dianggap sebagai the other.
“Pasca reformasi, peran kebangsaan Muhammadiyah terasa menurun. Padahal, perubahan politik yang terjadi saat ini lahir dari tokoh-tokoh Muhammadiyah sendiri,” ungkapnya.
Komisaris independen PT Jamkrindo ini lantas menyitir soal pentingnya menangkap spirit perubahan baru yang dimotori kemajuan teknologi dan kecerdaasan buatan atau Ai. Kata dia, jika tak mampu menangkap spirit tersebut, maka Muhammadiyah siap-siap ditinggal warganya.
“Di masa depan, [saat masuk era society 5.0], masyarakat dimungkinkan menggunakan teknologi modern dimana manusia menjadi komponen utamanya. Saat semua teknologi dan Ai menjadi bagian dari manusia itu sendiri,” tegasnya.
Karena itu, kata Muchlas, ke depan Muhammadiyah perlu memberi perhatian pada Ai sebagai sebuah keniscayaan. Dengan Ai, lanjut dia, dakwah dan manajemen organisasi Muhammadiyah bisa lebih efektif dan efisien.
“Terlepas dari risiko yang disimpannya, teknologi Ai bisa meneguhkan peran kebangsaan Muhammadiyah. Dakwah menjadi lebih efektif, pengelolaan administrasi organisasi bisa diserahkan pada Ai sehingga warga Muhammadiyah bisa fokus pada pengayaan intelektual dan spiritual,” pungkas Muhammad Muchlas Rowi.
Selain acara ceramah, kegiatan ini juga diselingi dengan sosialisasi terkait program Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Ibadah Umroh [KBIHU] dan Sosialisasi Program Penggembira Muktamar jelang pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisiyah ke-49 tahun 2027 di Medan, Sumatera Utara.
Mewakili PT Jamkrindo, Muhammad Muchlas Rowi juga menyerahkan bantuan fasilitas pendukung pendidikan, berupa 2 buah laptop untuk Pimpinan Daerah Muhammadiyah [PDM] Kota Tasikmalaya.