Connect with us

Muhammadiyah di Bumi Papua

Muhammadiyah berkiprah di Papua sejak lama, terutama melalui pendidikan. Salah satu jejak penting adalah munculnya varian Kristen-Muhammadiyah, mereka tetap Kristen tetapi mengasosiasikan diri dengan Muhammadiyah.

Deni Irawan

Published

on

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sportechment

PSSI Hadiri Kongres FIFA ke-75, Apa Saja yang Dibahas?

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Kongres FIFA ke-75 tahun 2025 digelar pada Kamis (15/5) di kota Asuncion, Paraguay. Dihadiri oleh Presiden FIFA Gianni Infantino serta delegasi dari 211 negara anggota, kongres tahunan ini menjadi forum penting untuk membahas isu-isu strategis yang akan membentuk arah sepak bola global dalam beberapa dekade ke depan.

Indonesia turut ambil bagian dalam ajang prestisius ini melalui kehadiran tiga perwakilan dari PSSI, yaitu Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Muhammad, Vivin Sungkono Cahyani, dan Sekjen Yunus Nusi. Partisipasi ini mencerminkan komitmen PSSI dalam mendukung program dan tata kelola sepak bola yang lebih baik dari FIFA.

Dalam sambutannya, Presiden FIFA Gianni Infantino menyampaikan laporan tahunan FIFA dan menyoroti berbagai pencapaian serta tantangan yang masih harus dihadapi dunia sepak bola. Pria asal Swiss itu juga menegaskan pentingnya solidaritas antarnegara anggota dalam menjaga semangat olahraga yang inklusif dan bebas dari diskriminasi.

FIFA juga menggelar Pemilihan Komite berupa Komite Disiplin, Komite Etik, serta Komite Banding, Komite Tata Kelola, Audit, dan Kepatuhan. Dalam kegiatan itu juga FIFA menggelar diskusi mengenai proposal yang diajukan asosiasi anggota mengenai sejumlah event sepak bola pada masa depan.

Selain itu, FIFA juga membahas sejumlah topik dalam diskusi tambahan antara lain:

  • Komitmen Melawan Rasisme
    Infantino kembali menegaskan sikap tegas FIFA terhadap segala bentuk diskriminasi. Kongres melanjutkan pembahasan inisiatif global anti-rasisme yang telah disepakati sebelumnya, sekaligus menekankan pentingnya persatuan dan inklusivitas dalam sepak bola.
  • Piala Dunia Antarklub 2025

Format baru Piala Dunia Antarklub yang akan digelar pertama kali pada 2025 menjadi sorotan. Kompetisi ini tidak hanya menjanjikan kualitas tinggi dalam persaingan klub-klub terbaik dunia, tetapi juga menjadi sarana redistribusi dana solidaritas kepada klub-klub dari berbagai negara.

  • Piala Dunia Wanita 2027, 2031, dan 2035

Kongres menegaskan dukungan berkelanjutan terhadap pengembangan sepak bola wanita. Selain mempersiapkan Piala Dunia Wanita 2027 yang akan berlangsung di Brasil, FIFA juga mulai membuka bidding untuk edisi 2031 dan 2035.

  • Piala Dunia 2023 dan 2034

Kesiapan penyelenggaraan Piala Dunia 2030 menjadi salah satu agenda penting. Turnamen ini akan digelar di Maroko, Portugal, dan Spanyol, dengan laga perayaan 100 tahun di Argentina, Paraguay, dan Uruguay. Sementara itu, Arab Saudi dipastikan menjadi tuan rumah untuk edisi 2034.

  • Pengembangan Sepak Bola Global

Program-program pengembangan seperti “Football for Schools” kembali disorot sebagai upaya membangun fondasi sepak bola dari akar rumput. FIFA juga memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan sepak bola wanita secara menyeluruh.

  • Tata Kelola dan Kepatuhan

FIFA menggarisbawahi pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam menjalankan federasi, termasuk dalam hal keuangan dan kepatuhan terhadap regulasi. Prinsip good governance menjadi landasan dalam memperkuat institusi sepak bola dunia.

  • Isu-isu Asosiasi Anggota

Kongres juga membuka ruang dialog terkait tantangan yang dihadapi oleh berbagai asosiasi anggota. Salah satu isu yang mencuat adalah situasi di Palestina, yang menjadi topik diskusi khusus dalam kerangka solidaritas dan bantuan kemanusiaan.

  • Perkembangan Teknologi dan Regulasi

FIFA terus mengikuti perkembangan teknologi dalam olahraga. Kongres membahas inovasi yang mendukung keadilan pertandingan serta pembaruan regulasi yang relevan dengan dinamika modern sepak bola.

Kongres FIFA 2025 di Asuncion membuktikan sepak bola tidak hanya soal kompetisi di lapangan, tetapi juga tentang bagaimana dunia bisa bersatu untuk membentuk masa depan yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan bagi olahraga paling populer di dunia ini.

Continue Reading

Ruang Sujud

Menjaga Kehormatan Sesama: Menghindari Thaharah di Era Digital

Ahmad Munawir

Published

on

Monitorday.com – Thaharah, dalam pengertian luas, tidak hanya sebatas membersihkan tubuh dari najis atau hadas, tetapi juga mencakup kebersihan hati, pikiran, dan interaksi sosial. Di era digital saat ini, konsep thaharah dapat dikembangkan sebagai nilai moral dalam menjaga kehormatan dan etika antar sesama, terutama dalam penggunaan media sosial dan komunikasi daring.

Dalam Islam, menjaga kebersihan hati dan tutur kata sangat dianjurkan. Media sosial yang penuh dengan komentar kasar, fitnah, dan ghibah seringkali menjadi lahan kotor yang mencemari jiwa. Dalam hal ini, thaharah bisa dimaknai sebagai upaya menyucikan diri dari konten-konten negatif dan menjaga kehormatan sesama pengguna digital. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam” (HR. Bukhari dan Muslim).

Ketika kita memutuskan untuk mengunggah sesuatu di media sosial, kita juga punya tanggung jawab moral untuk menyebarkan yang benar, bukan hoaks atau ujaran kebencian. Ini bagian dari thaharah digital: membersihkan lingkungan virtual dari hal-hal yang merusak martabat orang lain. Seperti halnya najis yang harus dibersihkan sebelum salat, konten kotor pun harus dijauhkan agar hati tetap bersih dalam bersosialisasi secara daring.

Thaharah dalam konteks sosial juga berarti menghindari hal-hal yang menjatuhkan martabat orang lain. Di zaman sekarang, perbuatan seperti menyebar foto tanpa izin, membuka aib, atau mempermalukan orang di ruang publik digital adalah tindakan yang bertentangan dengan prinsip menjaga kehormatan sesama. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Hujurat ayat 12: “Janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah menggunjing satu sama lain…”.

Kebersihan hati menjadi inti dari thaharah sosial. Hati yang bersih akan mendorong seseorang untuk menyebarkan kebaikan dan menjaga adab dalam interaksi. Thaharah hati bisa dilakukan dengan memperbanyak dzikir, istighfar, dan menahan diri dari prasangka buruk. Dalam dunia yang serba cepat dan penuh distraksi ini, menjaga ketenangan batin adalah bentuk thaharah yang sangat relevan.

Era digital memudahkan kita untuk menilai, mengomentari, bahkan menghina orang lain tanpa melihat langsung wajahnya. Di sinilah pentingnya memahami bahwa Islam bukan hanya mengajarkan kebersihan lahir, tapi juga batin. Thaharah bukan hanya untuk salat, tapi juga untuk membentuk kepribadian mulia dalam bermasyarakat.

Kesimpulannya, menjaga thaharah tidak berhenti pada wudhu atau mandi wajib, melainkan juga pada bagaimana kita menjaga lisan, tulisan, dan hati dari hal-hal yang kotor. Dunia digital butuh lebih banyak orang yang suci secara etika dan spiritual. Maka, mari jadikan thaharah sebagai prinsip hidup, baik dalam ruang nyata maupun dunia maya.

Continue Reading

Sportechment

Real Madrid Resmi Datangkan Dean Huijsen, Rekrutan Pertama Musim Depan

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Real Madrid resmi mengumumkan perekrutan Dean Huijsen pada Sabtu (17/5) siang waktu setempat.

Bek tengah berusia 20 tahun itu didatangkan dari AFC Bournemouth dengan status transfer penuh dan dikontrak selama lima musim hingga 30 Juni 2030. Kepindahan Huijsen akan efektif per 1 Juni 2025.

Dalam pernyataan resminya, Real Madrid menyampaikan bahwa kesepakatan telah dicapai antara klub dan Bournemouth untuk transfer pemain bertalenta asal Spanyol tersebut. Meski lahir di Belanda,

Huijsen kini berstatus sebagai pemain internasional Spanyol dan telah menimba pengalaman di sejumlah liga top Eropa. Ia pernah membela Juventus dan AS Roma di Serie A Italia serta Bournemouth di Premier League Inggris.

Karier Huijsen dimulai dari klub Costa Unida CF sebelum bergabung ke Malaga dan akhirnya masuk akademi Juventus pada 2021 saat masih berusia 16 tahun. Ia sempat tampil bersama tim Juventus Next Gen dan mendapatkan kesempatan promosi ke tim utama pada akhir musim 2023, meski hanya tampil satu kali. Ia kemudian dipinjamkan ke AS Roma selama setengah musim, sebelum dipermanenkan Bournemouth pada 2024.

Performa Huijsen bersama Bournemouth terbilang impresif. Pada musim ini, ia tampil dalam 30 pertandingan dan mencetak tiga gol, kontribusi yang membawanya masuk dalam nominasi Pemain Muda Terbaik Liga Primer Inggris 2024–2025.

Kepindahan Huijsen ke Real Madrid pun langsung dikonfirmasi oleh pakar transfer ternama, Fabrizio Romano, yang menyebut sang pemain sebagai rekrutan pertama Los Blancos untuk musim depan.

Continue Reading

News

Forum Menteri Pendidikan APEC Dukung Pendidikan Bermutu untuk Semua dan Digitalisasi Inklusif

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Forum Menteri Pendidikan negara-negara anggota Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) resmi berakhir dengan dihasilkannya 21 poin kesepakatan bersama yang bersifat tidak mengikat.

Forum ini dipimpin oleh Wakil Menteri Pendidikan Korea Selatan, Oh Seuk Hwan, dan menjadi wadah bagi para pimpinan delegasi membahas strategi mengatasi kesenjangan serta mentransformasi pendidikan di era digital.

Salah satu poin penting yang disepakati adalah komitmen bersama untuk menyediakan pendidikan bermutu untuk semua lapisan masyarakat. Pendidikan yang inklusif dan berkualitas dinilai sebagai fondasi utama dalam menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan global.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Abdul Mu’ti, menyatakan bahwa Indonesia akan memasukkan materi literasi digital, termasuk coding dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), ke dalam kurikulum nasional sebagai mata pelajaran pilihan.

Langkah ini bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan keterampilan teknis siswa, tetapi juga membangun pemikiran komputasional serta pemahaman etika penggunaan teknologi AI.

Menurut Mu’ti, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan kunci dalam memperluas akses pendidikan. Dengan kemajuan teknologi seperti AI, proses belajar dapat dipersonalisasi sesuai kebutuhan masing-masing siswa, menciptakan sistem pembelajaran yang lebih berpusat pada murid.

Untuk itu, forum APEC juga mendorong pertukaran praktik terbaik antarnegera dalam hal metodologi, konten pembelajaran, hingga sistem asesmen guna mengoptimalkan penggunaan AI sebagai alat bantu pembelajaran.

Lebih lanjut, kesiapan tenaga pengajar menjadi fokus utama dalam menghadapi transformasi ini. Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen, Toni Toharudin, menyampaikan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan serta Pendidikan Guru (GTKPG) untuk memastikan para guru memiliki kompetensi dalam menerapkan teknologi digital di ruang kelas.

Toni menjelaskan bahwa BSKAP bertugas menyiapkan konsep, GTK menyiapkan tenaga pengajar, dan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah mempersiapkan kesiapan sekolah.

Transformasi pendidikan berbasis digital yang diinisiasi dalam forum APEC ini menjadi langkah strategis menuju sistem pendidikan masa depan yang adaptif dan inovatif, sekaligus menegaskan pentingnya kolaborasi lintas negara dalam menciptakan masa depan yang inklusif dan berdaya saing tinggi.

Continue Reading

Ruang Sujud

Thaharah Sebagai Syarat Sah Ibadah: Kajian Fikih Praktis

Ahmad Munawir

Published

on

Monitorday.com – Thaharah bukan sekadar anjuran dalam Islam, melainkan merupakan syarat sah bagi sejumlah ibadah utama. Tanpa thaharah yang benar, ibadah seperti salat, tawaf, dan menyentuh mushaf Al-Qur’an menjadi tidak sah. Oleh karena itu, pemahaman tentang fikih thaharah sangat penting agar umat Islam dapat melaksanakan ibadah dengan sempurna dan diterima oleh Allah SWT.

Dalam salat, thaharah menjadi fondasi utama. Sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi SAW, “Tidak diterima salat seseorang tanpa bersuci” (HR. Muslim). Ini menunjukkan bahwa ibadah salat tidak akan sah jika seseorang masih berada dalam keadaan hadas atau belum menyucikan diri dari najis. Karena itu, memastikan diri telah berwudhu atau mandi wajib sebelum salat adalah bentuk ketaatan yang mendasar.

Selain salat, thaharah juga menjadi syarat untuk tawaf mengelilingi Ka’bah. Sebagaimana halnya salat, ibadah tawaf menuntut kebersihan dari hadas dan najis. Para ulama sepakat bahwa orang yang melakukan tawaf dalam keadaan tidak suci maka tawafnya tidak sah, dan harus diulang setelah bersuci.

Thaharah juga menjadi syarat bagi seseorang yang ingin menyentuh mushaf Al-Qur’an. Mayoritas ulama berpendapat bahwa menyentuh mushaf dalam keadaan hadas kecil maupun besar adalah tidak diperbolehkan. Hal ini didasarkan pada ayat, “Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan” (QS. Al-Waqi’ah: 79), meskipun terdapat perbedaan penafsiran, namun kehati-hatian tetap dianjurkan.

Dalam kajian fikih praktis, penting pula memahami hal-hal yang membatalkan thaharah. Misalnya, buang air kecil atau besar, keluar angin dari dubur, tidur pulas, atau menyentuh kemaluan secara langsung tanpa pembatas. Begitu pula untuk mandi wajib, seseorang harus memastikan tidak ada bagian tubuh yang terlewat, karena jika masih ada yang belum terkena air, maka mandinya tidak sah.

Kajian fikih thaharah tidak hanya terbatas pada teori, tetapi harus diterapkan dalam keseharian. Umat Islam perlu membiasakan diri untuk memahami tata cara bersuci yang benar, seperti menggunakan air secukupnya tanpa berlebihan, dan memastikan tempat ibadah dalam keadaan suci. Bahkan dalam kondisi terbatas seperti sakit atau tidak ada air, Islam memberikan alternatif tayammum, sebagai bentuk kemudahan dalam bersuci.

Dengan demikian, thaharah bukan hanya soal bersih fisik, tetapi juga tanda kesiapan spiritual untuk berinteraksi langsung dengan Allah. Ia menjadi pintu masuk untuk semua ibadah besar dalam Islam. Maka, menjaga thaharah adalah menjaga kualitas ibadah itu sendiri. Siapa yang meremehkannya, maka ibadahnya pun bisa terancam sia-sia.

Continue Reading

Ruang Sujud

Jenis-jenis Thaharah: Dari Wudhu hingga Mandi Wajib

Ahmad Munawir

Published

on

Monitorday.com – Dalam Islam, thaharah atau bersuci memiliki beberapa bentuk yang disesuaikan dengan keadaan hadas atau najis yang dialami seseorang. Secara umum, thaharah terbagi menjadi dua jenis utama: thaharah dari hadas dan thaharah dari najis. Keduanya memiliki cara dan ketentuan masing-masing yang telah diatur dalam syariat Islam.

Pertama, thaharah dari hadas kecil dapat dilakukan dengan wudhu. Wudhu adalah membasuh anggota tubuh tertentu dengan air, seperti wajah, tangan, kepala, dan kaki. Wudhu menjadi syarat sah untuk melakukan salat dan ibadah lainnya. Apabila seseorang berhadats kecil—seperti buang air kecil, buang angin, atau tidur nyenyak—maka wudhu wajib dilakukan sebelum kembali beribadah.

Kedua, untuk hadas besar, dibutuhkan mandi wajib atau ghusl. Ini dilakukan ketika seseorang mengalami kondisi seperti junub, haid, atau nifas. Proses mandi wajib meliputi niat, membasuh seluruh tubuh tanpa ada bagian yang terlewat, dan menghilangkan najis jika ada. Tanpa mandi wajib, ibadah seperti salat, puasa, atau membaca Al-Qur’an dalam kondisi junub tidak diperbolehkan.

Selain itu, ada pula tayammum, yaitu bersuci menggunakan debu atau tanah suci ketika air tidak tersedia atau tidak dapat digunakan karena alasan tertentu seperti sakit. Tayammum juga memiliki tata cara khusus, seperti menyapukan debu ke wajah dan kedua tangan. Ini menunjukkan fleksibilitas Islam dalam menjaga kemudahan umatnya dalam menjalankan ibadah.

Di samping hadas, Islam juga mengenal thaharah dari najis, yaitu benda yang kotor menurut syariat seperti darah, air kencing, atau kotoran. Membersihkan najis dilakukan dengan mencucinya hingga hilang bau, warna, dan rasanya. Dalam beberapa kasus seperti najis mutawassithah (najis sedang), cukup dengan air bersih. Sedangkan najis mughallazhah (najis berat seperti anjing), harus dibersihkan dengan tujuh kali basuhan dan salah satunya menggunakan tanah.

Pemahaman terhadap jenis-jenis thaharah penting agar umat Islam dapat menunaikan ibadahnya dengan benar dan sah. Kecerobohan dalam bersuci bisa membuat ibadah menjadi tidak diterima. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk mempelajari dan membiasakan praktik thaharah dalam kehidupan sehari-hari.

Dari wudhu yang dilakukan lima kali sehari, hingga mandi wajib yang menyucikan diri dari hadas besar, semua bentuk thaharah mengajarkan kedisiplinan, ketertiban, dan spiritualitas yang tinggi. Islam meletakkan nilai besar pada kebersihan sebagai bagian dari keimanan, menjadikan thaharah bukan sekadar ritual, tetapi juga gaya hidup.

Continue Reading

News

Bertemu Prabowo, Presiden Industri Pertahanan Turki Perkuat Kemitraan Strategis

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Dalam unggahan di akun Instagram resminya (@halukgrgn), Gorgun menyebut pertemuan tersebut berlangsung sangat produktif.

“Kami mengadakan pertemuan intensif dan sangat produktif dengan negara sahabat Indonesia untuk lebih memperdalam potensi kerja sama di bidang industri pertahanan,” ujar Gorgun, yang merasa terhormat diterima langsung oleh Presiden Prabowo.

Dalam pertemuan tersebut, Gorgun menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk mengubah kolaborasi strategis menjadi proyek-proyek nyata. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, yang secara konsisten memberikan dukungan penuh terhadap perkembangan industri pertahanan Turki.

“Kami melakukan evaluasi komprehensif untuk mengubah kerja sama ini menjadi proyek-proyek konkret yang dapat memberikan manfaat langsung bagi kedua negara,” tambah Gorgun.

Selain bertemu dengan Presiden Prabowo, Gorgun juga mengadakan diskusi dengan Menteri Pertahanan Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin. Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas potensi pengembangan bersama, infrastruktur produksi, ekspor, dan model kerja sama berkelanjutan dalam sistem teknologi tinggi, khususnya di sektor platform udara.

Sebagai Presiden Industri Pertahanan Turki, Gorgun menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti berbagai proyek yang telah direncanakan dan terus berupaya untuk mengembangkan kerja sama yang berkelanjutan antara kedua negara. “Kami akan terus berupaya mengubah kerja sama ini menjadi kemitraan yang berkelanjutan,” ungkap Gorgun.

Penting untuk dicatat, bahwa dalam kunjungan kenegaraannya ke Turki pada 10 April 2025, Presiden Prabowo telah menyampaikan keinginannya kepada Presiden Erdogan untuk melibatkan industri pertahanan Indonesia dalam proyek pengembangan jet tempur generasi 5.0 Turki, Kaan. Jet tempur ini saat ini sedang dibangun oleh Turkish Aerospace Industries (TAI).

Presiden Prabowo juga mengungkapkan keinginan Indonesia untuk bekerja sama dalam pembangunan dan pengembangan kapal selam bersama industri pertahanan Turki.

Sebagai bagian dari kerja sama tersebut, kedua negara sepakat untuk membentuk perusahaan patungan (joint-venture) antara perusahaan pertahanan Indonesia dan Turki, meskipun detail lebih lanjut mengenai perusahaan yang terlibat belum diungkapkan.

Kunjungan ini menandai langkah maju dalam mempererat hubungan strategis Indonesia dan Turki di bidang pertahanan, yang diharapkan akan menghasilkan kemitraan yang lebih solid di masa depan.

Continue Reading

Ruang Sujud

Makna dan Pentingnya Thaharah dalam Kehidupan Sehari-hari

Ahmad Munawir

Published

on

Monitorday.com – Dalam ajaran Islam, thaharah atau bersuci bukan hanya soal kebersihan fisik, melainkan juga cerminan kebersihan jiwa dan kepatuhan seorang Muslim terhadap perintah Allah. Thaharah berasal dari kata “thahara” yang berarti bersih atau suci. Dalam konteks agama, thaharah mencakup semua bentuk upaya untuk membersihkan diri dari hadas (besar maupun kecil) serta najis yang menghalangi seseorang untuk beribadah secara sah.

Thaharah memiliki kedudukan yang sangat penting dalam Islam. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Kebersihan adalah sebagian dari iman” (HR. Muslim). Hadis ini menjelaskan bahwa kebersihan bukan hanya aspek kesehatan, tapi juga ibadah. Dengan tubuh dan pakaian yang bersih, serta tempat ibadah yang suci, seorang Muslim menjadi layak untuk menghadap Allah dalam salat maupun ibadah lainnya.

Praktik thaharah dimulai dari hal-hal kecil yang sering dilakukan sehari-hari, seperti mencuci tangan sebelum makan, berwudhu sebelum salat, menjaga kebersihan pakaian, hingga memotong kuku dan merapikan rambut. Semua ini bukan sekadar kebiasaan baik, melainkan bagian dari ibadah yang bernilai pahala.

Lebih dari itu, thaharah juga mengajarkan keteraturan hidup. Dengan rutin menjaga kebersihan diri, rumah, dan lingkungan, umat Islam didorong untuk menjadi pribadi yang disiplin dan bertanggung jawab. Kebersihan lahir ini secara tidak langsung mencerminkan kebersihan batin, karena seseorang yang menjaga fisiknya bersih biasanya juga berusaha menjaga hatinya dari sifat buruk.

Dalam kehidupan modern, nilai-nilai thaharah tetap relevan. Di tengah dunia yang rentan terhadap penyakit dan polusi, ajaran thaharah menjadi solusi Islami yang mendukung gaya hidup sehat. Misalnya, membiasakan mencuci tangan, mandi secara teratur, serta membuang sampah pada tempatnya—semuanya bisa dilihat sebagai wujud implementasi thaharah dalam konteks kontemporer.

Kesimpulannya, thaharah adalah fondasi dari kehidupan spiritual dan sosial umat Islam. Ia bukan hanya syarat sah ibadah, tetapi juga cerminan keimanan dan kesadaran akan pentingnya hidup bersih. Menjaga thaharah berarti menjaga hubungan kita dengan Allah dan juga sesama manusia. Maka, mari jadikan thaharah sebagai bagian dari gaya hidup, bukan hanya ketika hendak salat, tetapi dalam setiap aspek kehidupan kita.

Continue Reading

Sportechment

Titi DJ dan Cakra Khan Duet di Lagu “Layar”

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Diva Indonesia, Titi DJ, baru saja merilis single terbarunya yang berjudul “Layar”, berduet dengan penyanyi populer Cakra Khan. Lagu ini menjadi original soundtrack dari film musikal Siapa Dia, yang disutradarai oleh Garin Nugroho dan dibintangi oleh Nicholas Saputra, Amanda Rawles, dan Morgan Oey.

Dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta pada Jumat (16/5), Titi DJ mengungkapkan bahwa lagu “Layar” menceritakan tentang sebuah hubungan yang harus berpisah namun tetap tak bisa dilupakan.

Layar sendiri merupakan salah satu tokoh dalam film Siapa Dia yang diperankan oleh Nicholas Saputra. Menurut Titi, lagu ini menggambarkan perpisahan yang tegar, di mana meskipun harus melepaskan, kenangan tetap tidak bisa dilupakan.

“Saya mengambil kesimpulan bahwa lagu ini adalah tentang percintaan dan perpisahan. Namun, perpisahan yang kuat, melepaskan tapi tidak melupakan,” ujar Titi DJ, mengenalkan tema lagu yang penuh emosional ini.

Lagu ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi Titi DJ, yang harus berkolaborasi dengan Cakra Khan, penyanyi dengan karakter suara yang sangat berbeda. Titi mengaku perlu melakukan persiapan matang agar dapat menyatukan suara mereka dengan sempurna.

“Untuk duet dengan Cakra, saya harus melakukan pemanasan khusus. Dia memiliki karakter suara yang kuat, jadi saya harus menyesuaikan teknik vokal saya supaya harmonisasi antara kami berdua bisa berjalan dengan baik,” kata Titi, yang telah berkarir lebih dari 40 tahun.

Sementara itu, Cakra Khan merasa sangat bersyukur bisa berduet dengan legenda musik Indonesia seperti Titi DJ. Ia mengungkapkan bahwa Titi banyak memberikan arahan vokal yang membantunya untuk memberikan “ruh” dalam lagu tersebut.

“Ini tantangan besar buat saya. Saya harus mengurangi power suara saya agar bisa menyatu dengan Titi. Tidak hanya itu, sebagai soundtrack film, kami juga merasa ada beban untuk bisa menghidupkan film tersebut melalui lagu ini,” ujar Cakra Khan.

Proses rekaman lagu “Layar” dilakukan di studio orkestra ternama, Smecky Music Studio di Praha, dengan melibatkan orkestra legendaris The City of Prague Philharmonic Orchestra. Studio ini dikenal sebagai tempat penggarapan suara latar untuk film-film besar, termasuk Star Wars. Titi DJ mengaku merasa gugup saat pertama kali rekaman di studio tersebut, namun ia merasa bangga bisa mengerjakan proyek besar ini.

“Ini adalah pencapaian terbesar saya selama 40 tahun berkarir di dunia musik. Rekaman di studio dengan orkestra terbaik dan kolaborasi dengan Cakra Khan adalah pengalaman luar biasa,” kata Titi DJ, penuh rasa syukur.

Setelah proses rekaman, Titi dan Cakra juga melakukan syuting video klip untuk lagu “Layar” di Charles Bridge, salah satu tempat wisata terkenal di Praha. Syuting video klip ini tak lepas dari tantangan, karena keduanya harus menghadapi cuaca dingin di pagi hari dan menjaga agar tidak terganggu oleh keramaian wisatawan yang biasa mengunjungi lokasi tersebut.

Lagu “Layar” ini diciptakan oleh Faizal Lubis, yang juga bertindak sebagai music producer, dan merupakan kolaborasi antara MyMusic Records dan Fabis Musik. Lagu ini turut mewarnai film Siapa Dia, yang telah mencuri perhatian publik dengan cerita yang menyentuh dan melibatkan aktor-aktor ternama Indonesia.

Dengan segala tantangan dan kerja keras yang telah dilalui, Titi DJ dan Cakra Khan berhasil menyuguhkan sebuah karya yang tak hanya menonjolkan kualitas vokal mereka, tetapi juga menggugah emosi penikmat film dan musik.

Lagu “Layar” kini dapat dinikmati di berbagai platform musik digital, mengiringi kisah cinta dan perpisahan yang tak terlupakan dalam film Siapa Dia.

Continue Reading

Sportechment

Putuskan Keluar dari Pelatnas, Ini Riwayat Pendidikan Jonatan Christie

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Nama Jonatan Christie sudah tak asing lagi di dunia bulu tangkis. Selain dikenal sebagai salah satu pebulutangkis tunggal putra terbaik Indonesia, perjalanan karier Jonatan juga tak lepas dari pendidikan yang mendukung perjalanan profesionalnya.

Terlahir dengan bakat luar biasa, Jonatan memulai karier bulu tangkisnya sejak usia dini, meraih berbagai prestasi internasional, dan akhirnya menjadi juara di sejumlah ajang bergengsi. Salah satunya adalah emas tunggal putra di Asian Games 2018, yang menjadi salah satu momen paling bersejarah dalam kariernya.

Jonatan pertama kali menarik perhatian dunia internasional saat menjuarai SEA Games 2017 di usianya yang baru 20 tahun. Tidak hanya itu, di ajang Badminton World Federation (BWF), ia sempat menduduki peringkat ketiga dunia di sektor tunggal putra.

Namun, di balik prestasinya yang gemilang, Jonatan juga dikenal sebagai sosok yang selalu berusaha untuk berkembang. Keputusan Jonatan untuk keluar dari Pelatnas PBSI adalah salah satu langkah besar dalam perjalanan karier profesionalnya, meski ia tetap berkomitmen untuk mengharumkan nama bangsa di dunia internasional.

Pendidikan Jonatan Christie

Jonatan Christie, yang akrab disapa Jojo, memiliki riwayat pendidikan yang cukup menarik. Berikut ini adalah perjalanan pendidikan Jonatan yang menjadi bagian penting dalam proses tumbuh kembangnya sebagai seorang atlet:

  • Sekolah Dasar (SD):
    Jonatan mengawali pendidikannya di SD Santo Antonius 1, Jakarta Timur, sebelum melanjutkan ke SDN 07 Petang, Jakarta.
  • Sekolah Menengah Pertama (SMP):
    Ia melanjutkan ke SMP Negeri 220, Jakarta Barat.
  • Sekolah Menengah Atas (SMA):
    Di tingkat SMA, Jonatan menuntut ilmu di SMA Negeri 1 Babakan Madang, Bogor.

Selain pendidikan formal, sejak usia 6 tahun, Jonatan sudah aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler bulu tangkis, mengikuti jejak sang ayah yang juga seorang atlet.

Karier Jonatan di dunia bulu tangkis dimulai sejak dini, dan ia meraih kesuksesan di berbagai ajang internasional. Pada usia 11 tahun, Jonatan meraih medali emas di Olimpiade Pelajar Sekolah Dasar se-Asia Tenggara yang digelar di Jakarta pada tahun 2008. Tahun yang sama, ia juga meraih sejumlah kemenangan lainnya, seperti:

  • Juara 1 Kejuaraan Usia Dini BM-77
  • Juara 1 Kejuaraan Astec
  • Juara 1 Olimpiade Olahraga dan Siswa Nasional (O2SN)
  • Juara 1 “Tetra Pak Open Milk Cup”

Atas prestasinya yang luar biasa tersebut, Jonatan dianugerahi Satya Lencana oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2009, sebagai penghargaan atas dedikasinya dalam dunia olahraga.

Keputusan Jonatan untuk meninggalkan Pelatnas PBSI merupakan bagian dari upaya menuju profesionalisme dalam kariernya. Meskipun memilih jalur independen, Jonatan tetap bertekad untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia, terutama di ajang-ajang internasional. Ia berkomitmen untuk tetap menjaga citra positif bulu tangkis Indonesia di mata dunia.

Dengan berbagai prestasi dan perjalanan panjang yang telah dilaluinya, Jonatan Christie kini menjadi salah satu ikon olahraga Indonesia yang patut dibanggakan. Perjalanan Jonatan tak hanya menginspirasi atlet muda, tetapi juga menunjukkan pentingnya pendidikan dalam membentuk karakter dan keahlian yang membawa kesuksesan.

Semoga kisah Jonatan Christie dapat terus menginspirasi generasi muda untuk terus berprestasi dan mengukir nama Indonesia di kancah internasional.

Continue Reading

Monitor Saham BUMN



Sportechment7 hours ago

PSSI Hadiri Kongres FIFA ke-75, Apa Saja yang Dibahas?

Ruang Sujud7 hours ago

Menjaga Kehormatan Sesama: Menghindari Thaharah di Era Digital

Sportechment7 hours ago

Real Madrid Resmi Datangkan Dean Huijsen, Rekrutan Pertama Musim Depan

News8 hours ago

Forum Menteri Pendidikan APEC Dukung Pendidikan Bermutu untuk Semua dan Digitalisasi Inklusif

Ruang Sujud11 hours ago

Thaharah Sebagai Syarat Sah Ibadah: Kajian Fikih Praktis

Ruang Sujud15 hours ago

Jenis-jenis Thaharah: Dari Wudhu hingga Mandi Wajib

News18 hours ago

Bertemu Prabowo, Presiden Industri Pertahanan Turki Perkuat Kemitraan Strategis

Ruang Sujud18 hours ago

Makna dan Pentingnya Thaharah dalam Kehidupan Sehari-hari

Sportechment19 hours ago

Titi DJ dan Cakra Khan Duet di Lagu “Layar”

Sportechment19 hours ago

Putuskan Keluar dari Pelatnas, Ini Riwayat Pendidikan Jonatan Christie

Sportechment1 day ago

Ronaldo Kembali Jadi Atlet Terkaya Dunia 2025, Jauh Tinggalkan Messi

News1 day ago

Selamat! Anggoro Eko Cahyo Resmi Jabat Dirut BSI, Muhadjir Effendy Jadi Komut

Sportechment1 day ago

Tiket Laga Indonesia vs China Kembali Dijual, Mulai Kapan?

News1 day ago

Nama Jokowi dan Kaesang Masuk Bursa Calon Ketua Umum PSI

News1 day ago

Prabowo Resmikan Produksi Perdana Lapangan Minyak Forel dan Terubuk di Natuna, Dukung Swasembada Energi

News1 day ago

Wamendikdasmen Buka ToT Koding dan AI: Siapkan Guru Digital yang Cerdas dan Beretika

Ruang Sujud1 day ago

Uzlah di Era Digital: Relevansi Praktik Menyendiri di Tengah Hiruk Pikuk Media Sosial

News1 day ago

Indonesia Perkenalkan ‘Rumah Pendidikan’ dan Kurikulum AI di Forum APEC, Dorong Transformasi Digital Inklusif

Ruang Sujud1 day ago

Uzlah dalam Sejarah Ulama: Ketika Kesendirian Menjadi Sumber Hikmah

Ruang Sujud2 days ago

Manfaat Uzlah bagi Jiwa: Menemukan Ketenangan dalam Kesendirian