Monitorday.com – Muhammadiyah sebagai organisasi masyarakat dan kemanusiaan sejatinya harus menjaga netralitas dalam konteks pemilu. Sikap organisasi Muhammadiyah berorientasi pada advokasi atau pelayanan publik serta tidak memihak atau mendukung pihak politik tertentu.
Muhammadiyah pun hanya berorientasi pada gerakan keagamaan, syiar Islam dan tidak akan masuk ranah politik.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti menegaskan bahwa organisasinya akan tetap bersikap netral pada Pemilihan Umum Presiden 2024. Meski netral Muhammadiyah akan tetap aktif dalam pemilu.
“Silakan (anggota) memilih presiden sesuai keinginan dan aspirasi masing-masing. Tetapi, yang jelas, PP Muhammadiyah tetap netral dan aktif,” kata Abdul Mu’ti kepada wartawan di sela kunjungannya ke Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Senin.
Oleh karena itu, Muhammadiyah juga tidak memberi rekomendasi apa pun berkaitan dengan pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024.
“Tapi, Muhammadiyah juga tidak menghalangi individu warga Muhammadiyah untuk menentukan pilihan masing-masing. Silakan memilih presiden sesuai dengan hati nuraninya. Yang jelas, Muhammadiyah akan tetap netral dan aktif,” tegasnya.
Abdul Mu’ti juga menyatakan bahwa PP Muhammadiyah tidak memberikan rekomendasi kepada kader untuk bergabung dengan tim sukses pasangan capres-cawapres tertentu. Bagi anggota yang ingin menjadi bagian dari tim sukses, mereka diperbolehkan, namun harus cuti selama masa tugas tersebut.
“Kalau masuk timses harus cuti dulu dari perserikatan maupun amal usaha, nanti jika sudah selesai bisa kembali lagi ke perserikatan,” katanya.
Ia memastikan bahwa warga Muhammadiyah dapat aktif dalam pemilihan umum, baik sebagai pemilih maupun sebagai anggota tim sukses.
Netralitas ini dijelaskan sebagai sikap aktif dalam konteks pemilihan, namun tetap menghormati keputusan individual masing-masing anggota.
“PP Muhammadiyah 100 persen netral, tapi kita juga menghargai dan menghormati hak-hak individu kader Muhammadiyah,” katanya.