Connect with us

Naik di Tengah Kritik

kemenkeu mencatat jumlah penyerahan SPT pada 1 Januari – 13 Maret 2023 oleh Wajib Pajak Badan dan Orang Pribadi meningkat dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Indikasi positif di tengah kritik yang menghantam Kemenkeu dipicu oleh kasus Rafael.

Deni Irawan

Published

on

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Review

Jika Pilpres di 2026: Prabowo-Dedi Mulyadi, Duet Paling Tepat!

Jika Pilpres dipercepat pada 2026, duet Prabowo Subianto dan Dedi Mulyadi adalah pilihan ideal. Kombinasi ketegasan dan kerja nyata mereka menjawab harapan publik akan pemimpin yang tidak hanya berbicara tetapi juga bertindak.

N Ayu Ashari

Published

on

Monitorday.com – Riuh rendah harapan publik semakin nyaring terdengar. Andai Pilpres dipercepat pada 2026, nama Prabowo Subianto sebagai calon presiden dan Dedi Mulyadi sebagai calon wakil presiden menjadi pasangan yang dinanti-nanti. Bukan tanpa alasan, Prabowo adalah sosok pemimpin berkarisma, tegas, dan berpengalaman di pemerintahan.

Sementara itu, Dedi Mulyadi adalah pemimpin yang lahir dari rahim rakyat, terbukti dengan kerja nyata dan tidak sekadar omong besar. Publik menginginkan pemimpin yang tidak hanya pandai bersuara tetapi juga mampu bertindak langsung, dan duet ini menjawab harapan tersebut.

Prabowo Subianto, dengan segala pengalaman politik dan militer yang dimilikinya, telah membuktikan diri sebagai sosok yang konsisten memperjuangkan kepentingan bangsa. Prabowo sebagai mantan Menteri Pertahanan dan Presiden ke 8 saat ini, terus menunjukkan kepiawaian dalam memperkuat pertahanan negara.

Kiprah Prabowo dalam berbagai lini strategis menunjukkan kualitas kepemimpinan yang dibutuhkan Indonesia di masa depan. Dengan wibawa yang kuat dan komitmen terhadap kedaulatan bangsa, Prabowo adalah figur yang tepat untuk memimpin negeri ini menuju era kejayaan.

Di sisi lain, Dedi Mulyadi adalah figur yang mewakili akar rumput. Tidak seperti politisi lain yang lebih banyak berpikir simbolis, Dedi adalah sosok yang benar-benar turun ke lapangan. Dari membantu rakyat kecil, membangun infrastruktur pedesaan, hingga menyelesaikan berbagai permasalahan sosial dengan pendekatan langsung—semua telah ia lakukan dengan nyata.

Karakter ‘talk to walk’-nya menjadikannya pemimpin yang dicintai dan dipercaya banyak orang. Kinerjanya sudah terbukti sejak menjabat sebagai Bupati Purwakarta, di mana kebijakan-kebijakan progresifnya mengubah wajah daerah menjadi lebih maju dan sejahtera.

Selain itu, posisi Dedi Mulyadi sebagai putra daerah Jawa Barat semakin memperkuat kombinasi ini. Jawa Barat adalah provinsi dengan jumlah pemilih terbesar di Indonesia, dan figur pemimpin yang dekat dengan rakyat seperti Dedi tentu memiliki daya tarik politik yang kuat.

Dalam berbagai kesempatan, Dedi menunjukkan bahwa ia tidak hanya sekadar hadir dalam perbincangan politik, tetapi juga benar-benar bekerja untuk rakyat. Ia mengerti betul permasalahan di tingkat bawah dan tahu bagaimana cara menyelesaikannya dengan solusi konkret. Ini bukan soal janji politik semata, tetapi tentang realisasi kebijakan yang berpihak pada rakyat.

Pasangan Prabowo-Dedi juga merupakan perpaduan antara ketegasan dan kepedulian sosial. Prabowo dengan visi besar dalam menjaga stabilitas nasional dan Dedi dengan kepiawaian dalam membangun kesejahteraan rakyat di tingkat akar rumput adalah kombinasi yang solid.

Mereka bisa saling melengkapi untuk menghadirkan pemerintahan yang lebih efektif dan responsif terhadap kebutuhan rakyat. Jika melihat dinamika politik saat ini, banyak pihak menilai bahwa duet ini akan menjadi jawaban atas kebuntuan kepemimpinan yang lebih mengutamakan pencitraan ketimbang aksi nyata.

Tak hanya itu, masyarakat kini semakin cerdas dalam memilih pemimpin. Mereka menginginkan sosok yang bukan sekadar populer di media, tetapi juga benar-benar bekerja untuk mereka. Di tengah tren politik yang cenderung retoris, Prabowo dan Dedi menawarkan sesuatu yang berbeda: kepemimpinan berbasis aksi nyata. Ini yang membuat publik semakin antusias dengan kemungkinan duet ini di Pilpres 2026.

Sinyal kuat dari masyarakat pun terus mengalir. Dukungan terhadap Prabowo terus menguat, sementara Dedi Mulyadi semakin mendapat tempat di hati rakyat sebagai calon pemimpin masa depan. Jika benar Pilpres dipercepat, maka duet Prabowo-Dedi bisa menjadi kekuatan yang sulit dikalahkan. Dengan rekam jejak yang telah terbukti, mereka membawa harapan baru bagi Indonesia yang lebih baik.

Continue Reading

Ruang Sujud

Ulama dan Perkembangan Ilmu Keislaman di Nusantara

Yusuf Hasyim

Published

on

Monitorday.com – Nusantara memiliki sejarah panjang dalam perkembangan ilmu keislaman, yang tidak lepas dari peran ulama. Sejak awal kedatangan Islam di wilayah ini, para ulama telah menjadi motor utama dalam penyebaran agama serta pengembangan berbagai disiplin ilmu keislaman. Melalui pendidikan, dakwah, dan karya tulis, mereka membentuk fondasi keislaman yang kokoh di masyarakat.

Kedatangan Islam dan Peran Ulama di Nusantara

Islam mulai masuk ke Nusantara sejak abad ke-7 melalui jalur perdagangan, dengan para pedagang Muslim dari Arab, Persia, dan Gujarat yang membawa ajaran Islam ke daerah pesisir. Namun, penyebaran Islam tidak hanya terjadi melalui perdagangan, tetapi juga melalui dakwah para ulama.

Para ulama ini bukan hanya pendakwah, tetapi juga pendidik dan intelektual yang memperkenalkan ilmu-ilmu keislaman, seperti tafsir, hadis, fikih, tasawuf, dan ilmu kalam. Salah satu contoh awal adalah peran Wali Songo di Jawa, yang tidak hanya menyebarkan Islam tetapi juga membangun sistem pendidikan berbasis pesantren.

Pendidikan Islam di Nusantara

Pesantren menjadi lembaga utama dalam perkembangan ilmu keislaman di Nusantara. Sejak zaman Wali Songo hingga saat ini, pesantren telah melahirkan banyak ulama besar yang berperan dalam menyebarkan ilmu dan menjaga nilai-nilai Islam.

Di antara ulama terkenal yang lahir dari sistem pesantren adalah KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), yang berperan dalam mengembangkan ilmu fikih dan tasawuf di Indonesia. Ada juga KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, yang membawa pendekatan modern dalam pendidikan Islam.

Pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga membentuk karakter santri agar memiliki akhlak yang baik. Santri diajarkan kitab-kitab klasik yang ditulis oleh ulama besar, seperti Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali, Fathul Mu’in karya Syaikh Zainuddin Al-Malibari, dan Tafsir Jalalain karya Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti.

Perkembangan Ilmu Tafsir di Nusantara

Ilmu tafsir berkembang pesat di Nusantara berkat kontribusi ulama yang menulis kitab tafsir dalam bahasa lokal. Salah satu ulama besar yang berkontribusi dalam bidang tafsir adalah Syaikh Muhammad Nawawi Al-Bantani, yang menulis tafsir Tafsir Marah Labid atau Tafsir Al-Munir.

Selain itu, ada juga Buya Hamka yang menulis Tafsir Al-Azhar, sebuah tafsir yang lebih kontekstual dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Tafsir-tafsir ini membantu umat Islam Nusantara memahami Al-Qur’an dengan lebih mudah dan sesuai dengan kondisi sosial budaya mereka.

Peran Ulama dalam Ilmu Fikih

Fikih merupakan salah satu cabang ilmu keislaman yang berkembang pesat di Nusantara. Para ulama di Indonesia umumnya bermazhab Syafi’i, mengikuti tradisi yang berkembang di Timur Tengah.

Ulama-ulama Nusantara banyak yang menulis kitab fikih berbahasa Melayu atau Jawa untuk memudahkan umat dalam memahami hukum Islam. Salah satu contohnya adalah kitab Sabilal Muhtadin karya Syaikh Arsyad Al-Banjari, yang menjadi rujukan fikih di Kalimantan dan sekitarnya.

Selain itu, peran ulama dalam fikih juga terlihat dalam forum-forum bahtsul masail yang digelar oleh organisasi seperti NU dan Muhammadiyah. Forum ini berfungsi untuk membahas dan merumuskan fatwa-fatwa yang relevan dengan perkembangan zaman.

Perkembangan Tasawuf di Nusantara

Tasawuf juga memiliki tempat penting dalam perkembangan ilmu keislaman di Nusantara. Banyak ulama sufi yang datang ke Indonesia untuk mengajarkan ilmu tasawuf dan mendirikan tarekat.

Syaikh Yusuf Al-Makassari adalah salah satu ulama sufi yang berpengaruh di Nusantara. Ia mengajarkan tasawuf yang tetap berpegang pada syariat dan menekankan jihad fisabilillah melawan penjajah. Ada juga Syaikh Abdul Samad Al-Palimbani, yang menulis kitab Sairus Salikin sebagai panduan tasawuf bagi umat Islam di Nusantara.

Keberadaan tarekat-tarekat seperti Naqsyabandiyah, Qadiriyah, dan Syattariyah juga menunjukkan betapa kuatnya pengaruh tasawuf dalam kehidupan masyarakat Muslim di Indonesia. Ulama tarekat tidak hanya mengajarkan ibadah, tetapi juga membimbing umat dalam kehidupan spiritual dan sosial.

Peran Ulama dalam Ilmu Kalam dan Akidah

Ilmu kalam atau teologi Islam juga berkembang di Nusantara berkat peran ulama yang memperkenalkan ajaran Ahlus Sunnah wal Jamaah.

Ulama Nusantara umumnya mengikuti pemikiran Asy’ariyah dan Maturidiyah dalam akidah, yang menekankan keseimbangan antara dalil naqli (wahyu) dan dalil aqli (akal). Salah satu ulama yang berkontribusi dalam pengembangan ilmu kalam di Nusantara adalah Syaikh Muhammad Arsyad Al-Banjari, yang menulis kitab-kitab teologi untuk membimbing umat dalam memahami konsep ketuhanan yang benar.

Ulama dan Pengembangan Ilmu Keislaman di Era Modern

Di era modern, ulama tidak hanya berperan dalam bidang pendidikan dan dakwah, tetapi juga dalam merespons berbagai tantangan global yang dihadapi umat Islam.

Banyak ulama yang kini memanfaatkan teknologi digital untuk menyebarkan ilmu keislaman, seperti melalui media sosial, podcast, dan kanal YouTube. Misalnya, Ustaz Abdul Somad, Buya Yahya, dan KH Bahauddin Nursalim (Gus Baha) aktif dalam memberikan ceramah yang bisa diakses oleh jutaan umat Islam di seluruh dunia.

Selain itu, institusi pendidikan Islam seperti UIN, IAIN, dan pesantren modern terus berkembang dalam mengajarkan ilmu-ilmu Islam dengan pendekatan yang lebih kontekstual dan relevan dengan kehidupan modern.

Kesimpulan

Perkembangan ilmu keislaman di Nusantara tidak bisa dilepaskan dari peran besar para ulama. Mereka telah berkontribusi dalam penyebaran Islam, pendidikan, penulisan kitab, serta pembinaan umat dalam berbagai aspek kehidupan.

Dari ilmu tafsir, fikih, tasawuf, hingga ilmu kalam, ulama Nusantara telah melahirkan berbagai pemikiran dan karya yang menjadi rujukan hingga kini. Di era modern, peran ulama semakin luas dengan memanfaatkan teknologi digital untuk menyebarkan dakwah dan ilmu Islam kepada masyarakat global.

Dengan terus berkembangnya ilmu keislaman di Nusantara, ulama diharapkan tetap berperan aktif dalam menjaga kemurnian ajaran Islam serta membimbing umat dalam menghadapi tantangan zaman.

Continue Reading

Sportechment

Pengakuan Carlo Ancelotti Usai Real Madrid Kebobolan 4 Gol

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, mengakui bahwa timnya menghadapi masalah di lini belakang meski berhasil melaju ke final Copa del Rey 2024/2025.

Madrid memastikan tiket ke final setelah bermain imbang 4-4 melawan Real Sociedad dalam leg kedua semifinal di Santiago Bernabeu. Hasil tersebut membuat Los Blancos unggul agregat tipis 5-4 atas lawannya.

Usai pertandingan, Ancelotti menyoroti kurangnya keseimbangan antara lini serang dan pertahanan timnya setelah kebobolan empat gol dalam satu laga.

“Kami mencetak empat gol, tetapi juga kemasukan empat gol. Tim kami tidak memiliki keseimbangan,” ujar Ancelotti, dikutip dari Marca pada Rabu.

Meski demikian, pelatih asal Italia itu tetap mengapresiasi kerja keras para pemainnya yang berhasil menghadirkan pertandingan yang seru dan dramatis.

“Ini adalah pertandingan yang menghibur dengan diwarnai sejumlah kesalahan dan banyak hal bagus. Yang terpenting sekarang kami berhasil ke final,” tambahnya.

Real Madrid kini menanti lawan di partai puncak, yang akan ditentukan dari duel semifinal lainnya antara Barcelona dan Atletico Madrid. Kedua tim bermain imbang 4-4 pada leg pertama, dan leg kedua akan berlangsung pada Kamis (4/4) dini hari WIB di markas Atletico Madrid.

Continue Reading

News

Hari Ini Jasa Marga Berlakukan Contraflow di Tol Jagorawi Arah Puncak

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Pengelola jalan tol Jasa Marga memberlakukan sistem contraflow di ruas Tol Jagorawi arah Puncak, Jawa Barat, mulai dari KM 44+500 hingga KM 46+500 pada Rabu (2/4/2025). Kebijakan ini diterapkan atas diskresi kepolisian untuk mengantisipasi peningkatan volume kendaraan selama libur Lebaran.

“Untuk mengantisipasi peningkatan volume lalu lintas wisata dan silaturahmi di Ruas Tol Jagorawi arah Puncak pada masa libur Lebaran 2025/1446 H, Jasa Marga menerapkan contraflow mulai pukul 06.35 WIB,” ujar Senior Manager Representative Office 1 Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division, Alvin Andituahta Singarimbun, di Jakarta.

Jasa Marga mengimbau para pengguna jalan untuk merencanakan perjalanan dengan baik dan mengikuti rekayasa lalu lintas yang berlaku. Selain itu, pengendara diingatkan untuk memastikan kecukupan saldo kartu elektronik guna menghindari antrean di gerbang tol serta selalu mematuhi rambu lalu lintas dan arahan petugas di lapangan.

Sementara itu, kondisi jalur utama Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada hari kedua Lebaran, Selasa (1/4/2025), terpantau ramai lancar. Pemudik bercampur dengan warga lokal yang melakukan perjalanan silaturahmi, sehingga terjadi peningkatan volume kendaraan di beberapa titik.

Kepadatan lalu lintas terutama terlihat di jalur Puncak-Cianjur, Jalan Raya Bandung-Cianjur, dan Jalan Raya Cianjur-Sukabumi. Kendaraan yang melintas didominasi oleh pemudik yang terlambat pulang kampung serta warga lokal yang mengunjungi sanak saudara atau tempat wisata.

Di beberapa titik rawan macet, seperti Pertigaan Hanjawar, Kebun Raya Cibodas, dan Pasar Cipanas, arus kendaraan tersendat sehingga petugas melakukan rekayasa lalu lintas dan penyekatan guna mencegah kemacetan total.

Untuk mengurai kepadatan, petugas mengarahkan kendaraan ke jalur alternatif seperti Pacet-Cianjur yang tembus ke Cipanas dan Hanjawar atau sebaliknya.

Tingginya aktivitas warga yang melakukan silaturahmi serta kunjungan ke tempat wisata, seperti Kebun Raya Cibodas, Taman Bunga Nusantara, dan berbagai destinasi wisata di kawasan Puncak, turut berkontribusi terhadap peningkatan volume kendaraan di jalur utama Cianjur.

Dengan adanya rekayasa lalu lintas dan sistem contraflow, diharapkan arus kendaraan tetap terkendali selama periode libur Lebaran.

Continue Reading

News

Gibran Sebut Didit Prabowo Sebagai Pemersatu Tokoh Bangsa

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka memuji Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau yang akrab disapa Didit Prabowo, putra Presiden Prabowo Subianto, sebagai sosok pemersatu berbagai tokoh di Indonesia.

“Saya lihat Mas Didit, selaku putra Presiden Prabowo, harus kita apresiasi. Beliau punya semangat mengumpulkan semua tokoh, baik tokoh-tokoh besar maupun tokoh-tokoh muda,” ujar Gibran di Solo, Jawa Tengah, Selasa (1/4/2025).

Menurutnya, upaya Didit dalam membangun komunikasi dengan berbagai pihak merupakan langkah luar biasa yang patut diapresiasi.

“Saya kira itu luar biasa sekali. Beliau sowan ke sana kemari menggandeng semua, terutama anak-anak muda. Saya kira itu patut diapresiasi,” tambahnya.

Gibran juga menyambut baik wacana pertemuan antara para presiden Indonesia dari periode sebelumnya, yang menurutnya bisa difasilitasi oleh Didit Prabowo.

“Boleh banget, dan saya kira Mas Didit ini tokoh yang bisa diterima oleh semua pihak,” katanya.

Terkait kunjungan Didit ke kediaman Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, yang juga ayahanda Gibran, pada hari pertama Lebaran, Wapres mengaku telah mendengar langsung rencana tersebut dari Didit.

“Kemarin waktu open house di Jakarta, memang beliau ingin mampir ke Sumber, malah keduluan,” ujarnya.

Sebelum berkunjung ke rumah Jokowi di Solo, Didit Prabowo juga sempat bertemu dengan Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, di kediamannya di Jakarta pada hari yang sama.

Langkah Didit dalam membangun komunikasi dengan berbagai tokoh dinilai sebagai upaya positif dalam menjaga persatuan bangsa di tengah dinamika politik yang berkembang.

Continue Reading

Sportechment

Bomber Inter Milan Absen Lawan AC Milan di Semifinal Coppa Italia, Lha Kok Kenapa?

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.comInter Milan dipastikan tidak akan diperkuat bomber andalannya, Lautaro Martinez, dalam laga leg pertama semifinal Coppa Italia melawan AC Milan yang berlangsung di San Siro pada Rabu (2/4/2025).

Penyerang berjuluk El Toro itu masih dalam proses pemulihan cedera otot yang ia alami sejak pertengahan bulan lalu. Cedera tersebut semakin diperburuk setelah ia membela Timnas Argentina di jeda internasional, membuatnya harus mengibarkan bendera putih untuk pertandingan krusial ini.

Pelatih Inter, Simone Inzaghi, mengonfirmasi bahwa kecil kemungkinan Martinez bisa pulih tepat waktu untuk laga melawan Milan.

“Idenya adalah membuat Lautaro tersedia untuk laga melawan Parma pada Sabtu,” ujar Inzaghi. “Namun, kita harus melihat kondisinya dari hari ke hari. Dia berlatih terpisah, dan jika terserah dia, kita tahu Lautaro akan bersikeras bermain sekarang.”

Tak hanya kehilangan Martinez, Inzaghi juga dibuat pusing dengan cedera yang menimpa Mehdi Taremi usai membela Timnas Iran.

“Kami tidak butuh kabar buruk lagi dengan Taremi cedera setelah bermain untuk kedua kalinya bersama tim nasional,” keluhnya.

Sebagai solusi, Inter berencana membawa beberapa pemain muda dari Tim Primavera untuk menambah opsi di lini serang.

Lautaro Martinez: “Saya Sudah Berusaha Keras”

Lautaro Martinez sendiri telah mengonfirmasi ketidakhadirannya dalam pertandingan ini.

“Saya melakukan yang terbaik untuk bisa bermain besok malam,” kata Martinez. “Sayangnya, waktu yang tersedia terlalu singkat. Musim ini masih panjang, dan kami masih memiliki banyak target. Sampai bertemu lagi di lapangan secepatnya.”

Absennya Martinez tentu menjadi pukulan bagi Inter, tetapi tim telah menunjukkan bahwa mereka masih bisa kompetitif tanpa sang kapten. Pada akhir pekan lalu, La Beneamata sukses mengalahkan Udinese 2-1 di Liga Italia, dengan Marko Arnautovic mencetak salah satu gol kemenangan.

“Kalian tahu seberapa besar kepercayaan saya pada Marko,” ujar Inzaghi. “Dia pemain yang saya inginkan karena memiliki kualitas dan memberikan banyak kontribusi bagi tim.”

Laga melawan AC Milan ini sangat penting bagi Inter, yang menargetkan treble winner musim ini.

Saat ini, mereka memimpin klasemen Serie A dengan keunggulan tiga poin atas Napoli, serta masih bersaing di Liga Champions. Di kompetisi Eropa, Inter akan menghadapi Bayern Muenchen di babak perempat final yang berlangsung pada 8 dan 16 April mendatang.

Tanpa Lautaro Martinez, Inter harus membuktikan bahwa mereka tetap bisa tampil maksimal di laga derby ini demi menjaga asa meraih tiga gelar musim ini.

Continue Reading

News

Polemik UU TNI!Mantan Panglima GAM Justru Pro

Di tengah perdebatan sengit tentang revisi UU TNI, mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Sayed Mustafa Usab, memberikan perspektif yang berbeda. Ia menyoroti bagaimana polemik ini cenderung diarahkan pada trauma sejarah daripada substansi aturan.

Published

on

Monitorday.com – Pengesahan revisi UU TNI menuai pro dan kontra. Di satu sisi, ada kekhawatiran akan kembalinya dwifungsi ABRI seperti di era Orde Baru. Di sisi lain, ada argumen bahwa revisi ini justru bertujuan memperkuat peran TNI dalam mendukung jalannya pemerintahan tanpa mengabaikan batasan aturan yang ada.

Sayed Mustafa Usab, mantan Panglima GAM, menilai bahwa polemik ini terlalu dibesar-besarkan dengan sentimen historis. Menurutnya, tidak ada upaya sistematis untuk menghidupkan kembali dwifungsi ABRI. Justru, revisi ini mengatur dengan lebih jelas bagaimana prajurit TNI bisa ditempatkan di lembaga sipil tanpa membawa struktur militer mereka.

“Penempatan TNI di lembaga sipil tentunya berdasarkan kemampuan dan kelayakan mereka,” ujar Sayed. Ia menegaskan bahwa mekanisme seleksi tetap berlaku, dan mereka yang ditunjuk harus mengundurkan diri dari status militer aktif.

Sayed juga menyoroti bahwa kekhawatiran tentang TNI menguasai ranah sipil terlalu berlebihan. Ia menegaskan bahwa keputusan akhir tetap ada di tangan pemerintah, bukan di TNI itu sendiri. “Pemerintah yang menerima atau menolak, bukan TNI yang menentukan sendiri,” katanya.

Bahkan di Aceh, daerah yang pernah mengalami konflik berkepanjangan, Sayed melihat bahwa isu ini tidak terlalu mempengaruhi masyarakat. Menurutnya, yang lebih penting bagi rakyat Aceh saat ini adalah kesejahteraan, bukan perdebatan yang bernuansa politis.

“Pemikiran pemberontakan seperti dahulu sudah tamat,” ujar Sayed. Ia menekankan bahwa tuntutan rakyat kini lebih kepada pemerataan kesejahteraan di seluruh Indonesia, bukan pada perdebatan ideologis.

Dinamika perdebatan soal revisi UU TNI mencerminkan bagaimana sejarah masih menjadi faktor besar dalam melihat kebijakan saat ini. Namun, seperti yang disampaikan Sayed, kebijakan harus dilihat dalam konteksnya saat ini, bukan hanya melalui lensa masa lalu.

Continue Reading

News

Mudik Lebaran 2025, Mesin Penggerak Ekonomi

Mudik Lebaran 2025 menjadi pendorong ekonomi nasional dan daerah. Lonjakan konsumsi di sektor transportasi, akomodasi, makanan, oleh-oleh, dan pariwisata meningkatkan perputaran uang dan kesejahteraan masyarakat.

Published

on

Monitorday.com – Bau tanah basah selepas hujan di kampung halaman, suara takbir menggema di udara, dan senyum lebar para pemudik yang akhirnya tiba setelah perjalanan panjang—semua ini bukan sekadar ritual tahunan. Mudik Lebaran 2025 bukan hanya tentang nostalgia dan reuni keluarga, tetapi juga momentum emas bagi perekonomian nasional dan daerah.

Sejak awal April, gelombang pemudik mulai membanjiri berbagai moda transportasi. Jalan tol, stasiun, terminal, hingga bandara dipenuhi lautan manusia yang pulang ke kampung halaman. Di balik hiruk-pikuk ini, ada roda ekonomi yang bergerak semakin kencang. Konsumsi masyarakat melonjak drastis, memberikan dorongan luar biasa bagi berbagai sektor. Transportasi mengalami lonjakan permintaan, tiket kereta dan pesawat ludes terjual, kendaraan pribadi memenuhi jalanan, sementara penjualan bahan bakar meningkat tajam. Hotel dan penginapan pun panen pelanggan, dari kelas melati hingga bintang lima. Di kota-kota tujuan mudik, bisnis makanan dan oleh-oleh kebanjiran pesanan, pusat perbelanjaan ramai, dan pasar tradisional hidup lebih semarak dari biasanya.

Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, Wihadi Wiyanto, menegaskan bahwa fenomena mudik kali ini adalah bukti nyata daya beli masyarakat yang tetap terjaga. Industri makanan dan minuman mencatatkan pertumbuhan signifikan. Warung tegal di pinggir jalan hingga restoran mewah mengalami peningkatan pelanggan. Pedagang kaki lima merasakan rezeki berlipat, sementara UMKM yang memproduksi makanan khas daerah menikmati lonjakan penjualan. Ini bukan sekadar siklus tahunan, melainkan aliran darah segar bagi ekonomi rakyat.

Dampak ekonomi mudik ini semakin kuat dengan dukungan dari berbagai sektor. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa pemudik yang kembali ke daerah asal mereka membawa efek domino positif bagi perekonomian lokal. Pergerakan besar-besaran ini bukan hanya mempercepat perputaran uang, tetapi juga mendorong tumbuhnya usaha-usaha baru di daerah. Banyak pemudik yang memanfaatkan momen ini untuk berinvestasi atau bahkan membuka usaha kecil-kecilan setelah melihat peluang di kampung halaman mereka.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, turut mengamini bahwa aktivitas mudik memberikan dampak positif bagi ekonomi daerah. Ia mengungkapkan bahwa pergerakan pemudik mendorong konsumsi barang dan jasa, yang pada akhirnya mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal. Ia mencontohkan Dusun Bambu di Kabupaten Bandung, yang mencatat lonjakan pengunjung hingga 17.000 orang per hari selama libur Lebaran. Ini bukan hanya berkah bagi pengelola destinasi wisata, tetapi juga bagi masyarakat sekitar yang menggantungkan hidup pada sektor pariwisata.

Data historis menunjukkan bahwa mudik selalu menjadi pendorong ekonomi yang efektif. Pada 2024, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mencatat perputaran uang selama libur Lebaran mencapai Rp157,3 triliun. Pergerakan pemudik pun terus meningkat setiap tahunnya. Tahun 2023 mencatat 123,8 juta pemudik, naik drastis dari 85,5 juta pada 2022. Tahun 2024 melonjak ke angka 193,6 juta orang, dan untuk 2025, Kementerian Perhubungan memperkirakan jumlah pemudik mencapai 146,48 juta orang. Lonjakan ini beriringan dengan meningkatnya konsumsi dan belanja masyarakat di berbagai sektor.

Mudik Lebaran 2025 bukan hanya soal perjalanan pulang. Ini adalah fenomena ekonomi dengan dampak luas. Dari warung kopi di pinggir jalan hingga pusat perbelanjaan mewah, dari pedagang kaki lima hingga industri transportasi, semua merasakan dampaknya. Bagi pemerintah, ini adalah kesempatan untuk memastikan distribusi ekonomi yang lebih merata. Bagi para pemudik, ini bukan sekadar perjalanan, melainkan kontribusi nyata terhadap roda perekonomian bangsa. Lebaran bukan hanya soal kembali ke kampung halaman, tetapi juga momentum untuk menghidupkan ekonomi dari kota hingga desa.

Continue Reading

Sportechment

Momen Spesial Timnas Indonesia U-17 Rayakan Idulfitri di Jeddah

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Timnas Indonesia U-17 merayakan Hari Raya Idulfitri 1446 H dengan penuh kehangatan di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Arab Saudi, pada Minggu (30/3).

Dalam momen spesial ini, para pemain merasa seperti berada di tanah air karena bisa berkumpul dengan masyarakat Indonesia yang tinggal di Jeddah.

Sekitar 2.200 Warga Negara Indonesia (WNI) hadir dalam acara tersebut, menciptakan suasana Lebaran yang akrab dan meriah. Para pemain mengikuti berbagai rangkaian kegiatan, mulai dari Salat Idulfitri bersama hingga halal bihalal dan ramah tamah dengan sesama warga Indonesia.

“Kami merasa bangga dan senang bisa merayakan Idulfitri bersama Timnas Sepak Bola U-17 yang sedang berjuang di Piala Asia dan membawa nama Indonesia di kancah internasional. Kehadiran mereka menjadi kebanggaan tersendiri bagi WNI di Arab Saudi,” ujar Konsul Jenderal RI di Jeddah, Yusron B. Ambary, dikutip dari situs resmi Kementerian Luar Negeri.

Para pemain Timnas U-17 pun menyambut hangat acara ini. Gelandang muda, Evandra Floresta, mengungkapkan rasa syukurnya bisa merayakan Lebaran bersama masyarakat Indonesia di Jeddah.

“Kami sangat bersyukur bisa merayakan Idulfitri di sini. Kehangatan masyarakat Indonesia di Jeddah membuat kami merasa seperti di rumah sendiri. Ini menjadi suntikan semangat bagi kami sebelum bertanding,” ujarnya.

Timnas Indonesia U-17 kini bersiap menghadapi perjuangan di Piala Asia U-17 2025. Skuad Garuda Muda tergabung di Grup C bersama Korea Selatan, Afghanistan, dan Yaman. Semua pertandingan di grup ini akan berlangsung di Jeddah.

Indonesia akan memulai perjalanan mereka dengan menghadapi Korea Selatan pada Jumat (4/4), diikuti laga melawan Yaman pada Senin (7/4) dan Afghanistan pada Kamis (10/4). Dua tim teratas dari setiap grup akan melaju ke perempat final sekaligus memastikan satu tiket ke Piala Dunia U-17 2025.

Dengan semangat Idulfitri dan dukungan dari masyarakat Indonesia di Jeddah, Timnas U-17 diharapkan dapat tampil maksimal dan membawa kebanggaan bagi Tanah Air.

Continue Reading

News

Jadi Pahlawan Karhutla di Korea Selatan, Ini Sosok Sugiyanto

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Aksi heroik dilakukan oleh seorang nelayan asal Indonesia, Sugiyanto, yang turut serta dalam proses evakuasi warga lanjut usia (lansia) saat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melanda Yeongdok, Korea Selatan.

Bersama kepala desa setempat, Yoo Myung-sin, Sugiyanto membantu menyelamatkan warga dari kobaran api yang mengancam pemukiman mereka.

Mengutip Korea JoongAng Daily, Sugiyanto yang telah delapan tahun bekerja di Korea Selatan, berlari dari rumah ke rumah bersama Yoo Myung-sin pada pukul 11 malam waktu setempat.

Mereka membangunkan warga yang masih tertidur dan segera mengevakuasi mereka ke tempat aman. Beberapa warga lansia bahkan harus digendong keluar dari rumah untuk menghindari bahaya.

Seorang warga berusia 90 tahun mengenang momen menegangkan tersebut.

“Jika bukan karena dia, kami semua pasti sudah meninggal. Saya tertidur saat menonton TV, tetapi saya terbangun karena mendengar teriakan,” ujarnya.

“Ketika saya membuka pintu, Sugiyanto sudah ada di sana, dan dia menggendong saya keluar rumah.”

Sugiyanto, yang memiliki seorang istri dan anak berusia lima tahun di Indonesia, mengaku telah menganggap desa tempat tinggalnya di Korea Selatan sebagai rumah kedua.

“Saya harus kembali ke rumah setelah tiga tahun,” ujarnya dengan penuh haru.

Setelah evakuasi berhasil dilakukan, Sugiyanto menerima telepon dari istrinya di Indonesia yang mengungkapkan rasa bangga atas tindakan heroiknya. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, dan Sugiyanto merasa lega telah berkontribusi menyelamatkan warga desanya.

Aksi keberanian Sugiyanto mendapat apresiasi luas, membuktikan bahwa keberanian dan kepedulian dapat melintasi batas negara.

Continue Reading

Monitor Saham BUMN