News
Nama Calon Menteri Beredar Luas, Tokoh-Tokoh Ini Milih Skip
Published
2 months agoon
Monitorday.com – Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka siap dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2024. Tentu saja, publik penasaran siapa saja yang bakal masuk kabinet mereka. Nama-nama calon menteri sudah ramai beredar, bak gosip artis yang bikin penasaran.
Tapi, tunggu dulu. Ternyata, ada juga tokoh yang skip alias menolak tawaran dari Prabowo, meski sudah ditawari langsung. Apa alasannya? Mungkin sibuk, mungkin juga malas ribet, atau sekadar jaga gengsi.
Dalam catatan kami, setidaknya ada 5 tokoh yang bilang “no, thanks” buat masuk kabinet Prabowo-Gibran. Siapa saja mereka?
Hashim Djojohadikusumo
Sosok pertama ada Hashim Djojohadikusumo, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Adik kandung Prabowo Subianto ini sepertinya enggan muncul di panggung kabinet. Meski ditawari jabatan menteri oleh kakaknya sendiri, Hashim memilih untuk tetap di luar pemerintahan. Alasannya? Ya, mungkin lebih nyaman jadi “pengamat bebas” daripada ikut pusing dengan birokrasi yang suka bikin migrain.
Dalam sebuah pertemuan APEC Business Advisory’s Council di Hutan Kota by Plataran, Gelora Bung Karno, pada Agustus 2024 lalu, Hashim terang-terangan menyatakan keputusannya. “Saya tidak akan jadi menteri. So, ada lowongan, satu kursi menteri masih tersedia,” ujarnya sambil bercanda.
Hashim bahkan berkelakar bahwa posisinya nanti di pemerintahan akan sangat terhormat, meski tidak masuk kabinet. Katanya, dia akan menjadi orang yang menyampaikan pesan dan bertugas memastikan proses birokrasi yang sering macet bisa terus bergerak. Yah, bisa dibilang dia tetap berperan penting… meski dari luar lingkaran kabinet!
Sandiaga Uno
Meski nggak secara terang-terangan bilang “no” kalau ditawari masuk kabinet Prabowo-Gibran, Bang Sandiaga Uno paham posisi dirinya. Mantan cawapres ini mengaku tahu diri lantaran di Pilpres 2024, dia bukan “pemain utama” yang berkeringat memenangkan Pak Prabowo. Mungkin bisa dibilang, Sandi memilih untuk tidak “nebeng ketenaran” meski punya sejarah panjang bersama Prabowo.
Sandi sendiri menyadari bahwa meskipun dulu sempat berjuang bareng Prabowo selama 10 tahun, kali ini ceritanya berbeda. “Bagi yang tidak berjuang pada saat itu untuk menjadikan beliau (Presiden), meskipun sebelumnya saya sudah 10 tahun berjuang untuk Pak Prabowo, kita harus mawas diri,” ujar Sandi, dengan nada reflektif.
Dengan pernyataan itu, meski nggak bilang tegas “enggak”, Sandiaga jelas menunjukkan sikap—tidak ngoyo minta jabatan, dan memilih menjaga jarak dengan kabinet, setidaknya untuk sementara.
Luhut Binsar Pandjaitan
Purnawirawan jenderal sekaligus tangan kanan Presiden Jokowi ini dengan tegas menolak tawaran Prabowo untuk menjadi menteri. Pada Mei 2024, Luhut mengatakan bahwa meski diminta langsung oleh Prabowo, ia lebih memilih untuk pensiun dari posisi menteri.
“Beliau sudah minta, saya sudah sampaikan, kalau untuk jadi menteri saya tidak. Tapi, saya siap membantu sebagai penasihat jika masih diminta,” kata Luhut di Bali.
Meskipun menolak jabatan di kabinet, Luhut menyatakan kesiapannya untuk jadi penasihat senior Prabowo. Menurutnya, mendukung Prabowo-Gibran dan memastikan mereka melanjutkan program Jokowi sudah cukup. Bagi Luhut, “Setiap pejabat punya masanya, dan waktunya bagi saya sudah tiba.”
Anies dan Ganjar
Meski Prabowo Subianto udah sering bilang akan merangkul semua kekuatan politik, dua nama ini sepertinya bakal angkat tangan duluan kalau ditawari kursi menteri: Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Yup, dua mantan rivalnya di Pilpres 2024 ini tampaknya lebih memilih “main aman” di luar lingkaran kabinet.
Menurut pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, peluang Anies dan Ganjar buat masuk kabinet Prabowo itu tipis banget. “Kecil kemungkinan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo masuk kabinet Prabowo Subianto,” ujarnya dengan nada serius yang mungkin bikin Prabowo mikir dua kali.
Jadi, meski Prabowo sudah siap kasih jabatan, kayaknya Anies dan Ganjar memilih skip kali ini. Mungkin mereka punya rencana lain… atau mungkin juga mereka belum siap ngantor bareng mantan saingan? Who knows!