Monitorday.com – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin sesumbar berujar bahwa setiap anggota Hamas harus mati setelah pertemuan pertama dengan pemerintahan darurat negaranya.
Bersamanya, tokoh oposisi Benny Gantz mengatakan ini adalah “masa perang”. “Setiap anggota Hamas harus mati,” katanya.
“Hamas adalah Daesh (sebutan bahasa Arab untuk ISIS) dan kami akan menghancurkan dan memusnahkan mereka sebagaimana dunia telah menghancurkan Daesh,” katanya dalam pernyataan singkat yang disiarkan televisi seperti dikutip dari France 24, Kamis (12/10/2023).
Sumpah serapah Nyetanyahu pun dihadiahi oleh Pejuang Palestina, Hamas dan Jihad Islam, dengan peluncuran roket kelas berat atau berdaya ledak tinggi ke selatan dan pusat Israel pada Rabu (11/10/2023).
Sayap Jihad Islam, Brigade Al Quds, mengatakan pihaknya menargetkan kota-kota di Tel Aviv, Ashdod, dan Ashkelon serta komunitas di dekat perbatasan Gaza dengan roket berat.
Sebelumnya pada hari Rabu, Netanyahu dan Gantz sepakat untuk mengesampingkan persaingan politik sengit yang telah meningkat menjadi protes yang meluas.
Gantz mengatakan kepada warga Israel bahwa pemerintah yang baru dibentuk itu “bersatu” dan siap untuk menghapus kelompok yang disebut Hamas dari muka bumi.
Selain Netanyahu dan Gantz, pemimpin Partai Persatuan Nasional yang berhaluan tengah dan mantan menteri pertahanan, kabinet sementara yang baru juga akan mencakup Menteri Pertahanan Yoav Gallant.