Monitorday.com – Messaoud Redouane Dris, pejudo asal Aljazair, menjadi sorotan di Olimpiade Paris 2024 setelah diduga memilih kalah walkout (WO) daripada bertanding melawan wakil Israel, Tohar Butbul. Insiden ini terjadi pada Minggu (28/7/2024) dalam pertandingan kelas 73 kg.
Menurut laporan Barrons, Dris seharusnya bertanding melawan Butbul, tetapi sehari sebelum pertandingan, Dris dinyatakan kalah WO karena berat badannya melebihi batas yang ditetapkan.
Dris tercatat memiliki berat badan 73,4 kg, sementara batas maksimal untuk kelas tersebut adalah 73 kg. Akibatnya, Federasi Judo Internasional (IJF) mengeluarkan Dris dari undian pertandingan.
Dengan diskualifikasi Dris, Tohar Butbul dinyatakan sebagai pemenang tanpa harus bertanding. Komite Olimpiade Israel merespons kejadian ini dengan menyatakan, “Pesaing Tohar telah mengundurkan diri dari kompetisi. Delegasi Israel akan terus berkompetisi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Olimpiade. Kami yakin perilaku seperti ini tidak pantas di dunia olahraga.”
Kejadian ini bukanlah yang pertama kalinya terjadi dalam dunia judo. Pada Olimpiade Tokyo 2020, pejudo Aljazair lainnya, Fethi Nourine, juga memilih mundur daripada bertanding melawan Tohar Butbul.
Nourine dijatuhi sanksi 10 tahun oleh Federasi Judo Internasional atas tindakannya tersebut.
Berbeda dengan Nourine, Messaoud Redouane Dris menghindari hukuman dengan menggunakan alasan berat badan yang tidak sesuai.
Langkah ini menunjukkan bahwa Dris mungkin sengaja menambah bobot tubuhnya untuk menghindari pertandingan melawan wakil Israel.
Kasus ini menyoroti ketegangan politik yang terkadang mempengaruhi dunia olahraga internasional, serta menimbulkan pertanyaan mengenai integritas kompetisi di ajang bergengsi seperti Olimpiade.