OpenAI, lab penelitian kecerdasan buatan (AI) yang didirikan oleh Elon Musk, dikabarkan tengah mempersiapkan kolaborasi dengan dua raksasa semikonduktor asal Korea Selatan, Samsung dan SK Hynix. Kolaborasi ini bertujuan untuk mengembangkan chip AI generasi baru yang dirancang dan diproduksi di Korea Selatan.
Kolaborasi ini merupakan langkah strategis bagi OpenAI untuk mengurangi ketergantungan pada pemasok chip AI yang ada, terutama NVIDIA. NVIDIA saat ini merupakan pemimpin pasar chip AI, dengan produk-produknya seperti GeForce RTX dan Tesla digunakan oleh berbagai perusahaan teknologi besar, termasuk OpenAI sendiri.
Samsung dan SK Hynix merupakan dua perusahaan semikonduktor terbesar di dunia. Samsung memiliki keunggulan dalam desain dan manufaktur chip, sementara SK Hynix merupakan pemimpin pasar memori HBM, yang merupakan komponen penting untuk GPU berkinerja tinggi.
Kolaborasi ini berpotensi menciptakan chip AI yang lebih canggih dan efisien dari yang ada saat ini. Chip AI ini akan dapat mendukung berbagai aplikasi AI, seperti penelitian medis, kendaraan otonom, dan pemrosesan bahasa alami.
Berikut adalah beberapa contoh aplikasi AI yang dapat diuntungkan dari chip AI generasi baru dari OpenAI:
- Penelitian medis: Chip AI ini dapat digunakan untuk mempercepat proses pelatihan model AI untuk diagnosis penyakit, pengembangan obat baru, dan penelitian biologi.
- Kendaraan otonom: Chip AI ini dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja kendaraan otonom, seperti penglihatan komputer dan kendali otonom.
- Pemrosesan bahasa alami: Chip AI ini dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja aplikasi pemrosesan bahasa alami, seperti terjemahan mesin, pengenalan suara, dan chatbot.
Kolaborasi antara OpenAI, Samsung, dan SK Hynix ini dapat menjadi awal dari era baru persaingan di pasar chip AI. NVIDIA saat ini merupakan pemimpin pasar, tetapi OpenAI dan Samsung-SK Hynix berpotensi menjadi pesaing yang serius.