Monitorday.com, -Presiden Joko Widodo menyampaikan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2024. Dalam sambutannya pada Pertemuan Industri Jasa Keuangan Tahun 2024 di Ballroom The St. Regist, Jakarta, pada Selasa, 20 Februari 2024, Presiden menyatakan keyakinannya bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh dengan baik. Dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,05 persen, inflasi terkendali di 2,57 persen, cadangan devisa mencapai USD145 miliar, dan neraca dagang surplus sebesar USD36 miliar atau sekitar Rp570 triliun, Presiden menegaskan bahwa angka-angka tersebut seharusnya menjadi alasan untuk optimisme terhadap ekonomi Indonesia di tahun 2024.
Meskipun begitu, Presiden Jokowi juga mengingatkan semua pihak di sektor jasa keuangan untuk tetap waspada terhadap cepatnya pergerakan ekonomi global dan masifnya disrupsi teknologi. Beliau menekankan pentingnya belajar dari kasus-kasus masa lalu, seperti krisis keuangan di tahun 1998 dan 2008, serta jatuhnya Silicon Valley Bank, sebagai pelajaran untuk menjaga industri keuangan dan ekonomi Indonesia.
Selain itu, Presiden juga menekankan pentingnya menjaga ekonomi agar inklusif dan berkelanjutan serta memperkuat tingkat inklusi dan literasi keuangan. Dalam upaya pengembangan UMKM melalui perbankan dan asuransi, Presiden menyoroti perlunya strategi untuk meningkatkan kredit perbankan terhadap UMKM, yang saat ini masih berada di angka 19 persen.
Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah sejumlah pejabat terkait, antara lain Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Ketua DK OJK Mahendra Siregar, dan Gubernur BI Perry Warjiyo.