Monitorday.com – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membagikan cerita menegangkan tentang pengiriman bantuan ke Gaza, Palestina, pada 9 April 2024. Pengiriman dilakukan menggunakan metode airdrop dari pesawat Super Hercules milik TNI AU ke wilayah konflik yang dijalankan dalam kondisi yang sangat kritis.
Dalam pertemuan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Pusat, Jumat (15/6/2024) malam, Agus menjelaskan bahwa misi pengiriman logistik hampir gagal total.
“Pengiriman dilakukan detik-detik terakhir karena kami sudah putus asa, kami hampir pulang,” ujarnya.
Awalnya, TNI mengirimkan pesawat Hercules C-130 tipe Z untuk mengangkut 20 paket logistik, masing-masing beratnya mencapai 160 kilogram.
Proses dimulai dari 29 Maret hingga 7 April 2024, dengan pesawat mendarat di bandara Yordania.
Namun, rencana untuk melakukan airdrop ke Gaza terhambat izin militer Amerika Serikat (AS) karena wilayah tersebut dikontrol penuh oleh Israel dan Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Agus menjelaskan bahwa setelah upaya diplomatik yang panjang, pasukan TNI akhirnya diperbolehkan untuk melaksanakan airdrop.
“Ini menjadikan Indonesia sebagai negara Islam pertama yang melakukan pengiriman bantuan lewat metode airdrop ke wilayah konflik di Gaza,” katanya disambut tepuk tangan dari petinggi MUI yang hadir.
Panglima TNI juga mengungkapkan terima kasih kepada ulama dan masyarakat atas doa dan kepercayaannya dalam membantu warga Palestina.
Dia menegaskan komitmen TNI untuk terus mengirimkan bantuan logistik, pasukan pengamanan, dan tenaga medis ke Gaza.