Monitorday.com – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menegaskan kesiapan partai banteng moncong putih itu untuk berjuang sebagai oposisi di luar pemerintahan dan parlemen, menjalankan peran penting dalam tugas check and balance.
Hasto menyampaikan pandangannya terkait periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo, di mana kekuasaan terpusat dapat memunculkan kemampuan manipulasi. Oleh karena itu, peran check and balance dalam konteks kebijakan dan implementasinya dianggap penting.
Dalam keterangan tertulisnya, pada Kamis (15/2), Hasto melihat berada di luar pemerintahan sebagai suatu tugas patriotik, mengacu pada pengalaman PDI Perjuangan pasca Pemilu 2004 dan Pemilu 2009.
“Ketika PDI Perjuangan berada di luar pemerintahan tahun 2004 dan 2009, kami banyak diapresiasi karena peran serta meningkatkan kualitas demokrasi. Bahkan, tugas di luar pemerintahan, suatu tugas yang patriotik bagi pembelaan kepentingan rakyat itu sendiri,” kata Hasto.
Selain berjuang di luar pemerintahan atau di DPR, PDI Perjuangan berkomitmen untuk menjalankan perannya melalui jalur partai.
“Karena apa pun yang terjadi dalam dinamika politik nasional kami punya kewajiban untuk menyampaikan apa yang terjadi kepada rakyat,” ujarnya.
Tidak hanya itu, PDI Perjuangan juga akan berkolaborasi dengan gerakan masyarakat sipil prodemokrasi yang saat ini jumlahnya lebih banyak dibanding pada Pemilu 2009.
Hasil hitung cepat dari beberapa lembaga survei menunjukkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memimpin perolehan suara dalam Pemilu 2024. PDI Perjuangan siap menjalankan peran oposisi dengan tujuan menjaga keseimbangan dan memastikan peran kritis dalam mengawal kebijakan.