Monitorday.com – Pelabuhan Eilat di Israel selatan menyatakan bangkrut dan meminta pemerintah memberikan subsidi akibat serangan Yaman di Laut Merah.
Kepala Pelabuhan Eilat, Gideon Golber, mendesak pemerintah Israel untuk memberikan bantuan keuangan kepada pelabuhan tersebut, bukan berupa pinjaman.
Pelabuhan ini tidak beroperasi selama delapan bulan karena serangan, yang berarti tidak memiliki pendapatan, katanya di depan Komite Urusan Ekonomi Knesset.
Dia menyerukan intervensi segera dari pemerintah dan menekankan bahwa penutupan pelabuhan bukan karena salah urus, tetapi karena koalisi negara-negara kehilangan kendali atas pelabuhan tersebut.
Golber menyebutkan bahwa Yaman telah memblokir pengiriman ke pelabuhan, seperti yang dibahas dalam komite tersebut.
Pelabuhan Eilat menjadi sasaran serangan rudal dan pesawat tak berawak dari Yaman, Irak, dan Bahrain sebagai solidaritas terhadap Gaza di tengah genosida Israel.
Serangan-serangan tersebut telah mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi pelabuhan, menyebabkan perusahaan-perusahaan pelayaran besar menangguhkan pengiriman ke Eilat.
Pelabuhan ini juga menangani impor mobil dan ekspor garam abu dari Laut Mati, serta memiliki beberapa kegiatan sekunder lainnya, kata Golber.