Monitorday.com – Pelatih Timnas Jepang U-17 Yoshiyo Moriyama mengeluhkan trafik lalu lintas di Kota Bandung yang sangat padat. Moriyama menilai Bandung terlalu macet, dia mengaku sudah beberapa hari beradaptasi dengan situasi di Kota Bandung sebelum Piala Dunia U-17 dihelat. Namun masih takjub dengan kemacetan yang terjadi.
“Saya pikir terlalu banyak kemacetan,” kata Moriyama seusai menggelar latihan di Stadion Sidolig, Kota Bandung, Jumat (10/11).
Timnas Jepang berada di Grup D, bersama Polandia, Senegal dan Argentina. Keempat negara ini melakoni pertandingan di Stadion Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung. Sementara tempat latihan dan penginapan dipusatkan di Stadion Sidolig yang terletak di pusat kota.
Moriyama kemudian membandingkan Kota Bandung dengan beberapa kota di Jepang. Menurutnya dari sisi cuaca bukan jadi suatu kendala mengingat kelembapannya tidak jauh berbeda, hanya saja kemacetan di Jepang sesuatu yang jarang terjadi.
“Kami tahu bahwa di sini suhu dan kelembaban cukup tinggi, tapi di Jepang pun tidak terlalu berbeda kondisi cuacanya, jadi ini bukan masalah bagi kami. Semua pemain sudah beradaptasi,” jelasnya.
Selain Jepang, pelatih Timnas Polandia U-17 Marcin Wlodarski juga mengeluhkan hal yang sama. Menurut Wlodarski, hampir selalu ada kemacetan di jalanan ketika tiba di Indonesia, termasuk di Bandung.
“Kami tahu beberapa hal (soal Indonesia), tapi ini kebanyakan baru bagi kami, karena kami selalu melihat ada sesuatu di jalanan (macet) itu baru bagi kami. Karena, di Polandia di jalanan justru cenderung kosong, tapi di sini baru bagi kami,” tuturnya.
Meski begitu, Wlodarski memastikan kemacetan tidak berdampak pada persiapan timnya. Polandia, “Iya, itu tidak normal bagi kami untuk dapatkan macet seperti ini, tapi saya tidak terganggu dengan itu,” ujarnya.