Monitorday.com – Rafael Struick, striker yang sempat menjadi andalan Timnas Indonesia di era pelatih Shin Tae-yong, kini menghadapi peluang kecil untuk dipanggil kembali ke skuad Garuda oleh pelatih baru, Patrick Kluivert. Ada tiga alasan utama yang mendasari hal ini.
1. Performanya Kurang Memuaskan sebagai Striker
Meski telah memperkuat Timnas Indonesia sebanyak 22 kali, Struick hanya berhasil mencetak satu gol. Begitu pula di level U-23, dia hanya mencatatkan tiga gol dari delapan penampilan.
Meskipun demikian, Shin Tae-yong tetap memberi kesempatan bermain kepada Struick karena etos kerjanya yang baik di lapangan.
2. Minim Menit Bermain di Klub
Saat ini, Struick berseragam Brisbane Roar, klub yang berlaga di A-League, kompetisi kasta tertinggi sepak bola Australia. Namun, dalam 18 pertandingan yang telah dijalani, Struick hanya tampil sembilan kali, sebagian besar sebagai pemain pengganti.
Bahkan dalam empat laga terakhir, dia tidak mendapat kesempatan bermain sama sekali. Hal ini menjadi masalah besar, mengingat Patrick Kluivert hanya akan memanggil pemain yang memiliki banyak menit bermain di klub.
3. Kehadiran Ole Romeny sebagai Opsi Baru
Peluang Struick semakin menipis dengan kedatangan Ole Romeny, yang dijadwalkan resmi menjadi Warga Negara Indonesia pada 8 Februari 2025.
Romeny, yang memiliki kemampuan mencetak gol meski berposisi sebagai winger, bisa menjadi alternatif baru di lini depan Timnas Indonesia.
Di Eredivisie, Romeny mencetak 11 gol dari 33 penampilan bersama FC Emmen pada musim 2022-2023, yang tentunya membuatnya menjadi pilihan menarik bagi Kluivert.
Kehadiran Romeny juga mendapat pujian dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang menilai kualitas pemain tersebut sangat mumpuni, bahkan meski belum mencetak gol bersama klub barunya, Oxford.
Dengan berbagai faktor ini, nasib Struick di Timnas Indonesia semakin tidak pasti, sementara harapan untuk pemain baru semakin terbuka lebar.