Monitorday.com – Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP), Wandy N. Tuturoong, menegaskan bahwa kebijakan publik yang tepat sangat penting untuk mendukung kesuksesan pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Wandy memberikan contoh bagaimana Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) melibatkan masyarakat setempat dalam pembangunan IKN, yang ia sebut sebagai langkah kebijakan publik yang tepat.
“Pendekatan partisipatif bertujuan untuk mendapatkan keterlibatan dan perspektif yang beragam, seperti yang dilakukan Pak Alimudin dengan bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk mendapatkan perspektif lokal. Ini adalah pendekatan modern dalam kebijakan publik,” ujar Wandy di Jakarta, Sabtu (3/8).
Alimudin yang dimaksud adalah Deputi Sosial Budaya Pemberdayaan Masyarakat OIKN yang juga hadir dalam acara tersebut.
Wandy juga membahas pengalaman pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19 sebagai contoh kebijakan publik yang dinamis dan berbasis data.
“Pada awal penanganan COVID-19, kita sempat kewalahan karena tidak ada data historis untuk pandemi seperti ini. Namun, seiring berjalannya waktu, pemerintah berhasil mengatasi pandemi dengan pendekatan berbasis data,” jelas Wandy.
Ia menjelaskan bahwa pendekatan “gas dan rem” yang digunakan dalam kebijakan publik saat pandemi adalah contoh dari kebijakan yang harus disesuaikan dengan situasi yang sangat dinamis.
“Jika kita terlalu mengerem, ekonomi bisa mati, tetapi jika terlalu gas, tingkat kematian bisa meningkat. Jadi, keputusan harus selalu berbasis data yang dinamis,” tambahnya.
Wandy juga menekankan bahwa pendekatan modern dalam kebijakan publik, seperti yang diterapkan dalam pembangunan IKN, tidak hanya didasarkan pada data historis tetapi juga mempertimbangkan perspektif lokal dan dinamika yang berkembang.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan teori atau data yang usang. Kita harus mengandalkan dinamika dan imajinasi dalam pembuatan kebijakan,” tutup Wandy.