Monitorday.com – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah menerima keputusan pemerintah yang menolak pemberian insentif untuk mobil hybrid tahun ini.
Menanggapi hal ini, Gaikindo akan berdiskusi dengan 43 anggotanya untuk menentukan langkah selanjutnya terkait target penjualan 1,1 juta unit mobil baru pada tahun 2024.
“Keputusan pemerintah harus diterima, dan para Agen Pemegang Merek (APM) harus mencari cara lain untuk meningkatkan angka penjualan,” ujar Co Chairman I Gaikindo, Jongkie D Sugiarto, pada Rabu (7/8).
Jongkie menjelaskan bahwa strategi untuk meningkatkan penjualan mobil baru menjadi tanggung jawab masing-masing APM.
“Masing-masing APM sudah memiliki strategi pemasaran sendiri, dan asosiasi tidak bisa campur tangan dalam hal ini,” katanya.
Permintaan insentif untuk mobil hybrid sebelumnya diajukan oleh sejumlah APM besar seperti Toyota, Honda, Daihatsu, dan Suzuki, serta perwakilan dari China dan Korea Selatan.
Mereka berpendapat bahwa insentif ini akan mendorong penjualan mobil hybrid yang saat ini jauh melampaui penjualan mobil listrik, yang justru mendapatkan lebih banyak insentif.
Menurut data, penjualan mobil hybrid dari Januari hingga Mei 2024 mencapai 52.434 unit atau 14,3 persen dari total penjualan mobil, sedangkan mobil listrik terjual sebanyak 9.731 unit, menyumbang hanya 2,65 persen.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengonfirmasi bahwa pemerintah tidak akan menambah insentif untuk sektor otomotif tahun ini.
“Kebijakan otomotif sudah dikeluarkan, dan tidak ada perubahan atau tambahan insentif,” kata Airlangga, seperti dikutip dari CNBC pada Senin (5/8).
Susiwijono Moegiarso, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, menambahkan bahwa penjualan mobil dinilai sudah membaik, berdasarkan hasil Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.
Namun, Jongkie mengindikasikan bahwa Gaikindo mungkin akan merevisi target penjualan 2024 sebesar 1,1 juta unit. “Kami akan membahas dan mengadakan rapat dengan anggota terlebih dahulu,” ujarnya.
Pada pembukaan GIIAS 2024 pada 18 Juli, Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi, menyatakan bahwa ada kemungkinan revisi target penjualan setelah melihat hasil penjualan semester pertama yang turun hampir 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hingga Juni 2024, penjualan baru mencapai lebih dari 400 ribu unit.
“Revisi target perlu dilakukan karena penjualan hingga Juni baru mencapai 400 ribu lebih,” tambah Yohannes saat ditemui di GIIAS 2024, ICE BSD, pada Kamis (18/7). Revisi target tersebut masih dalam pembahasan dan belum diumumkan secara resmi.