Connect with us

Talk

Pendidikan Berkemajuan; Ikhtiar Panjang Muhammadiyah Membumikan Pendidikan Seutuhnya

Natsir Amir

Published

on

Monitorday.com – Diskursus tentang Islam berkemajuan di kalangan warga Muhammadiyah menjadi tema menarik sepanjang masa. Bermula pada saat Prof. Haedar Nashir selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, mencanangkan konsep Islam Berkemajuan pada Muktamar Muhammadiyah ke-47 yang diadakan di Makassar pada tahun 2015. Pada saat itu, Haedar Nashir memperkenalkan Islam Berkemajuan sebagai kerangka pemikiran yang memperkuat semangat dan visi Muhammadiyah dalam memadukan nilai-nilai Islam dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan peradaban modern.

Maka sejak saat itulah, Islam Berkemajuan menjadi pedoman, pendekatan, gerak, tagline, maupun slogan baru Muhammadiyah dalam menafsirkan Islam yang tidak sekadar Aqidah dalam bentuk normative understanding and values akan tetapi Islam sebagai sebuah gerakan sosial yang implementatif, responsive, adaptif sepanjang zaman. Jika saja ada yang memberikan perspektif bahwa Islam tidak sejalan dengan perkembangan zaman, dipastikan orang tersebut belum tuntas dalam penggalian nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam itu sendiri.

Berpijak dari pencanangan konsep Islam Berkemajuan itu, maka warga Muhammadiyah yang bergerak di semua lini; baik secara keorganisasian yaitu pengurus Muhammadiyah, Aisyiyah dan Ortom di bawahnya, maupun anggota yang berkiprah di bidang Amal Usaha Muhammadiyah atau AUM baik itu Lembaga Pendidikan, Rumah Sakit dan Bisnis lainnya, mereka senantiasa membreakdown konsep islam Berkemajuan dalam tatanan aktivitas Dimana mereka berkhidmat. Dari langkah inilah maka Islam Berkemajuan menjadi nilai plus dan distingsi Muhammadiyah dalam bergerak. Mereka yang mengabdi di Muhammadiyah di level manapun senantiasa merumuskan benang merah tentang Islam Berkemajuan yang bisa dipahami secara operasional dan terukur.

Maka, begitu juga dalam konteks Pendidikan, Islam Berkemajuan diturunkan menjadi Konsep Dasar Pendidikan Berkemajuan. Pemahaman tentang Pendidikan Berkemajuan adalah konsep pendidikan yang dikembangkan oleh Muhammadiyah dan berlandaskan pada ajaran Islam yang progresif, adaptif, dan kontekstual. Filosofi ini mengedepankan nilai-nilai Islam dalam mendorong kemajuan umat dan bangsa, dengan fokus pada pengembangan ilmu pengetahuan, akhlak mulia, dan keterampilan yang relevan dengan tuntutan zaman. Pemahaman ini sesuai dengan kajian-kajian para insan Cendekia Muhammadiyah secara berkelanjutan sebagai upaya untuk menerjemahkan relasi Islam Berkemajuan ke dalam Pendidikan Berkemajuan. Setidaknya, ada beberapa prinsip utama dari Pendidikan Berkemajuan versi Muhammadiyah yang sudah menjadi bahasan-bahasan baik dalam Artikel Akademik tentang Muhammadiyah, sumber berita dan informasi pada laman www.muhammadiyah.or.id, maupun kajian-kajian akademik pada level Pendidikan mulai dari level Pendidikan dasar sampai Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Adapun beberapa prinsip Pendidikan Berkemajuan itu dijelaskan sebagai berikut:

  1. Integrasi Iman dan Ilmu (Integration): Pendidikan Berkemajuan berusaha untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan umum dengan ajaran Islam. Ilmu pengetahuan dianggap sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan berkontribusi pada kemaslahatan umat.
  2. Pendidikan Holistik (Holistic): Muhammadiyah menekankan bahwa pendidikan tidak hanya berkaitan dengan aspek akademik, tetapi juga mencakup pengembangan moral, spiritual, fisik, dan sosial. Hal ini bertujuan untuk membentuk individu yang seimbang dan berkarakter.
  3. Inovasi dan Kemajuan (Inovation): Pendidikan Berkemajuan mendorong inovasi, adaptasi terhadap teknologi baru, dan respons terhadap tantangan global. Ini sejalan dengan semangat Muhammadiyah yang selalu berusaha memperbarui diri tanpa meninggalkan nilai-nilai dasar Islam.
  4. Humanisme Teosentris (Humanism): Konsep ini menggabungkan nilai-nilai kemanusiaan dengan ajaran teologis, di mana manusia dianggap sebagai khalifah di bumi yang bertugas menjaga keseimbangan dan keberlanjutan kehidupan dalam bingkai keislaman.
  5. Kemandirian dan Kepemimpinan (Leadership): Pendidikan Berkemajuan berupaya untuk menghasilkan lulusan yang mandiri, mampu berpikir kritis, dan memiliki kemampuan kepemimpinan, baik di tingkat lokal maupun global.
  6. Keberpihakan pada Keadilan Sosial (Social Orientation): Konsep ini juga menekankan pentingnya keadilan sosial, dengan pendidikan yang bisa diakses oleh semua lapisan masyarakat tanpa memandang status ekonomi, sehingga berperan aktif dalam mengurangi kesenjangan sosial.

Dari enam prinsip di atas, Pendidikan Berkemajuan senantiasa in line dengan regulasi dan perkembangan Pendidikan masa kini, yakni orientasi pada nilai. Karena esensi Pendidikan tidak sekedar transfer of knowledge tapi lebih dari itu adalah transform of knowledge harus diejawantahkan sebagai langkah akseleratif untuk melahirkan insan-insan berkeadaban di masa mendatang. Perjalanan yang cukup panjang untuk bisa melihat Pendidikan Berkemajuan secara sempurna berhasil. Butuh kerja keras dari semua pihak dan tidak sekedar Muhammadiyah saja. Topangan dari berbagai pihak sesuai dengan kapasitasnya akan turut memengaruhi laju akselerasi pembumian Pendidikan ini secara utuh. Ditambah lagi, hegemoni kebijakan dan arus teknologi yang tidak bisa dikendalikan akan menjadi tantangan tersendiri dalam upaya implementasi ini. Dan tidak kalah penting juga, bahwa perspektif dasar tentang man behind the gun berlaku juga dalam tatanan praktis konsep ini. Para pendidik yang memiliki Growth Mindset mesti menjadi syarat utama sebagai pemeran perubahan ini. Sehingga kekuatan konseptual dan practical menjadi dua sisi yang harus hadir bersama.

Muhammadiyah melalui konsep Pendidikan Berkemajuan ini ingin memajukan umat melalui pendidikan yang berkualitas, sesuai dengan perkembangan zaman, namun tetap dalam kerangka nilai-nilai Islam yang universal dan progresif.

Nanan Abdul Manan

Akademisi Universitas Muhammadiyah Kuningan

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Monitor Saham BUMN



Sportechment46 minutes ago

Kenapa Mobil Hybrid Tak Diberi Intensif? Ini Alasan Kemenkeu

Ruang Sujud59 minutes ago

Islamofobia Meningkat, Muslim Inggris Banyak Yang Ingin Pindah

News1 hour ago

Resmi Jadi Ketua KPK, Intip Profil Singkat Setyo Budiyanto

Logistik4 hours ago

Sumbangsih Nyata PT KAI untuk Ribuan Putra-Putri TNI/Polri, Apa Saja?

Ruang Sujud4 hours ago

Resah Karena Ujian Hidup, Begini Nasehat Ustadz Adi Hidayat

News5 hours ago

Budi Gunawan: 97 Ribu Anggota TNI-Polri Diduga Main Judi Online

Logistik5 hours ago

Transformasi Pelindo Dukung Biaya Logistik Kompetitif

News5 hours ago

Pesona Peci Hitam: Gaya Diplomasi Unik Presiden Prabowo di Kancah Internasional

Ruang Sujud7 hours ago

Terjadi Lagi! Amerika Serikat Veto Penolakan Gencatan Senjata Di Gaza

Ruang Sujud10 hours ago

Terjadi Penjarahan Makanan Untuk Pengungsi, Hamas Ambil Langkah Ini

News13 hours ago

Siap-siap! Mendikdasmen Bakal Tempatkan Guru PPPK di Sekolah Swasta

Sportechment14 hours ago

Duduki Posisi 4 Klasemen Sementara, Brasil Optimis Lolos ke Piala Dunia 2026

Sportechment14 hours ago

Deretan Pemenang Piala Citra FFI 2024, “JESEDEF” Borong 6 Piala

Sportechment14 hours ago

Berkat Film Ini Nirina Zubir Sabet Piala Citra 2024 sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik

Sportechment23 hours ago

Ivar Jenner Sebut 3 Pemain Timnas Indonesia Ini Layak Berkarier di Eropa

Sportechment24 hours ago

Diundang Raffi Ahmad ke Andara, Nathan Tjoe A-On Ajak Rafathar Main Bola

Ruang Sujud1 day ago

Tegas! Ini Pernyataan Wamenlu Di Depan Negara Muslim Terkait Palestina

News1 day ago

PLN Fasilitasi Izin Usaha UMK untuk Kembangkan Ekonomi

News1 day ago

Erdogan: AS Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh Serang Rusia Picu Perang Dunia, Ngeri!

News1 day ago

Usai Hadiri KTT G20 Brasil, Prabowo Terbang ke Inggris Temui Raja Charles III