Monitorday.com – Kunjungan peneliti asal Malaysia, Mohd Saiful Anwar Bin Mohd Nawawi, ke Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah di Aula Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta pada Selasa (23/1) menciptakan momentum berharga dalam eksplorasi tradisi ilmu falak di lingkungan Muhammadiyah.
Saiful Anwar, yang tengah menaruh perhatian khusus pada Manhaj Tarjih, khususnya dalam konteks falak terutama terkait waktu subuh, disambut dengan hangat oleh Hamim Ilyas, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Hamim menyampaikan agenda penting yang akan dilaksanakan pada Februari mendatang, yakni Musyawarah Nasional Tarjih di Pekalongan, dengan mengangkat isu-isu strategis seperti Fikih Wakaf Kontemporer, Kalender Islam Global, dan Manhaj Tarjih.
Dalam sambutannya, Saiful Anwar menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan yang hangat. Kunjungannya bertujuan mendalami Manhaj Tarjih, terutama dalam konteks falak, dengan fokus pada waktu subuh.
Majelis Tarjih memberikan kontribusi signifikan dengan menyajikan pemikiran baru mengenai parameter terbit fajar, mengoreksi waktu subuh yang sebelumnya dianggap terlalu pagi.
Ketertarikan Saiful Anwar juga meluas ke pandangan Muhammadiyah terkait kriteria MABIMS (Menteri-Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapore) dalam menentukan awal bulan Kamariah.
Perubahan konsep MABIMS mencakup imkan rukyat dengan ketinggian hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat (3-6.4), sebagai koreksi dari kriteria sebelumnya.