Connect with us

News

Pengamat: Bergabungnya Erick Thohir Menambah Daya Gedor Prabowo-Gibran

Mutia F Trimaharani

Published

on

Monitorday.com – Pengamat politik Institute for Digital Democracy (IDD) Yogyakarta Bambang Arianto, menilai bergabungnya Erick Thohir dalam tim kampanye pasangan Prabowo-Gibran semakin mendongrak daya gedor elektabilitas paslon nomor 2 tersebut.

Hal itu tanpa alasan karena figur Erick Thohir merupakan salah satu tokoh muda yang memiliki elektabilitas tinggi dengan pendukung cukup banyak baik di dunia nyata maupun dunia maya.

“Dalam linimasa media sosial, Erick Thohir memiliki pendukung yang merata terutama dari para influencer di media sosial,” kata Bambang dalam keterangannya Sabtu (27/1).

Menariknya para pendukung ini juga tersebar diberbagai organ komunitas relawan politik di seluruh Indonesia. Organ komunitas ini juga memiliki basis pendukung dari berbagai kalangan baik muda hingga tua.

Menurut Bambang, dari sisi manajerial kepemimpinan, figur Erick Thohir bukan orang sembarangan karena memiliki segudang kinerja terbaik selama memimpin BUMN.

Bahkan beberapa gebrakan dan inovasi telah digulirkan sehingga membuat BUMN semakin maju. “Dengan kata lain bergabungnya Erick Thohir tentu dapat menambah magnet elektoral duet Prabowo Gibran,” ungkap Bambang.

Dari sisi karir politik tentu dukungan ini semakin menegaskan bahwa Erick Thohir juga merupakan politisi muda berbakat masa depan. Dikarenakan para pendukung Erick Thohir selama ini sangat menantikan kemana kiblat Erick Thohir dalam kontestasi 2024. Dengan kata lain keputusan ini bisa menambah rekam jejak karir politik Erick Thohir kedepan.

Terakhir, kehadiran sosok Erick Thohir dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) semakin mempertegas bila pasangan Prabowo Gibran diprediksi bisa menuntaskan kontestasi dengan hanya satu putaran, jelas Bambang Arianto.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News

Diego Garcia di Ujung Badai

Iran disebut-sebut mempertimbangkan serangan ke Diego Garcia untuk mencegah AS menggunakan pangkalan itu. Dengan ketegangan meningkat, dunia menanti apakah ini akan menjadi perang atau sekadar strategi psikologis.

Published

on

Monitorday.com – Diego Garcia, pulau kecil di Samudera Hindia yang jarang disebut dalam perbincangan sehari-hari, kini menjadi fokus perhatian dunia. Sejak Amerika Serikat menempatkan pesawat pengebom di sana, spekulasi meningkat mengenai kemungkinan serangan balasan Iran. Laporan dari British Telegraph yang dikutip Ynet mengindikasikan bahwa para petinggi militer Iran sudah bersiap. Jika ancaman Presiden Donald Trump terhadap Iran semakin nyata, maka langkah pencegahan bisa saja diambil oleh militer Teheran lebih dulu.

Dalam dunia militer, serangan pertama sering kali menentukan arah peperangan. Pejabat Iran yang dikutip dalam laporan itu menegaskan bahwa mereka tidak akan menunggu untuk diserang. “Respons atas ancaman Trump harus melalui aksi, bukan kata-kata,” ujar seorang sumber dari lingkaran dalam Iran. Sebuah pernyataan yang terdengar seperti pukulan genderang perang.

Pulau Diego Garcia, yang secara geografis berada di bawah administrasi Inggris namun menjadi pangkalan militer utama AS, kini berada dalam ancaman langsung. Pesawat pengebom B-2 Spirit, yang dikenal sebagai senjata pemukul jarak jauh dengan teknologi siluman, telah ditempatkan di sana. Dengan kehadiran pesawat-pesawat ini, Iran tampaknya melihat Diego Garcia sebagai ancaman yang harus dinetralisir lebih dahulu sebelum konflik berkembang lebih jauh.

Namun, pertanyaannya, apakah Iran benar-benar akan menyerang lebih dulu? Ataukah ini hanyalah bagian dari strategi tekanan psikologis terhadap Amerika Serikat? Dalam politik internasional, permainan catur selalu dimainkan dengan strategi dan taktik yang penuh perhitungan. Iran tentu sadar bahwa serangan langsung ke Diego Garcia bukan hanya akan memicu reaksi dari AS, tetapi juga bisa melibatkan negara-negara sekutu di Eropa dan Timur Tengah.

Di sisi lain, Iran memiliki kemampuan misil yang sudah terbukti. Dengan jangkauan yang mencakup pangkalan militer AS di Bahrain dan Diego Garcia, ancaman ini bukan isapan jempol belaka. Komandan-komandan militer Iran telah diperintahkan untuk memastikan kesiapan penuh—dari sistem pertahanan hingga fasilitas nuklir. Semua skenario tampaknya sedang dipertimbangkan, dan dunia kini menunggu langkah selanjutnya.

Ketegangan ini juga memiliki dimensi politik yang lebih luas. Inggris, sebagai pemilik sah Diego Garcia, berada dalam posisi dilematis. Perdana Menteri Keir Starmer telah menyatakan niat untuk mengembalikan pulau tersebut ke Mauritius, tetapi dengan meningkatnya ketegangan antara Iran dan AS, keputusan ini menjadi semakin kompleks. Pulau kecil di tengah Samudera Hindia ini kini bukan sekadar sepetak tanah strategis, melainkan titik krusial dalam geopolitik dunia.

Jika Iran benar-benar melancarkan serangan ke Diego Garcia, maka dampaknya bisa mengguncang dunia. AS hampir pasti akan membalas, dan perang skala penuh di kawasan bisa menjadi kenyataan. Namun, jika ini hanya bagian dari strategi perang psikologis, maka kita sedang menyaksikan salah satu pertarungan diplomasi dan militer paling menarik dalam sejarah modern.

Yang jelas, dunia kini berada dalam fase genting. Apakah ini hanya permainan strategi, ataukah kita sudah di ambang konflik bersenjata yang lebih besar? Jawabannya mungkin akan segera terungkap, saat ketegangan ini mencapai puncaknya.

Continue Reading

News

Prof Mu’ti Wujudkan Mimpi Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Program Rumah untuk Guru Indonesia resmi berjalan dengan penyerahan kunci rumah subsidi bagi guru. Kolaborasi pemerintah, perbankan, dan lembaga statistik memastikan kesejahteraan guru demi pendidikan berkualitas.

Published

on

Monitorday.com – Langkah konkret pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan guru kini benar-benar terwujud. Program Rumah untuk Guru Indonesia, hasil kolaborasi Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), PT Bank Tabungan Negara (BTN), Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), serta Badan Pusat Statistik (BPS), telah resmi berjalan dengan penyerahan kunci bagi para penerima manfaat. Sebuah wujud apresiasi nyata bagi para pahlawan tanpa tanda jasa.

Seremoni penandatanganan nota kesepahaman (MoU) sekaligus penyerahan kunci dilakukan serentak di berbagai daerah, seperti Aceh, Medan, Bogor, Bangkalan, Pontianak, dan Makassar. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan betapa langkah ini merupakan gebrakan luar biasa dari pemerintah. Ia bahkan mengaku terkejut dengan percepatan realisasi program ini. “Awalnya kita hanya MOU saja, tapi tiba-tiba beberapa hari yang lalu Menteri PKP menyampaikan ke saya kita langsung serah terima kunci. Ini saya kira sebuah langkah maju yang luar biasa,” ujarnya dengan penuh apresiasi.

Dalam visi pembangunan sumber daya manusia yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto, guru menjadi fondasi utama. Pendidikan yang berkualitas tidak bisa lepas dari kesejahteraan tenaga pendidik. Melalui program ini, para guru diberikan akses kepada rumah bersubsidi yang terjangkau dan layak huni, sehingga mereka dapat lebih fokus dalam tugas utama mereka: mendidik generasi penerus bangsa.

Menteri PKP, Maruarar Sirait, menjelaskan bahwa ada 20 ribu unit rumah yang disiapkan bagi para guru, dengan penyerahan simbolis dilakukan pada 250 unit pertama. Program ini tidak hanya berfungsi sebagai solusi hunian, tetapi juga bertujuan untuk mendekatkan guru dengan lokasi mengajarnya. Dengan begitu, mereka tidak perlu menghabiskan waktu dan tenaga dalam perjalanan jauh ke sekolah. “Tantangan kami tidak mudah, tetapi kami punya Presiden yang optimis, yakin, dan percaya diri untuk membangun Indonesia berdiri di atas kakinya sendiri. Sebagaimana arahan Presiden, saya akan mengutamakan kebijakan juga kepada wong cilik,” tegas Maruarar.

Selain itu, peran sektor perbankan dalam merealisasikan program ini juga sangat penting. Direktur Utama BTN, Nixon L. P. Napitupulu, menyoroti bahwa masih banyak guru di Indonesia yang belum memiliki rumah layak huni. Oleh karena itu, ia berharap program ini bisa terus berlanjut. “Ini adalah salah satu program pemerintah yang paling disukai masyarakat Indonesia, sekaligus bagian dari proses mengentaskan kemiskinan,” ujarnya. Dengan dukungan keuangan yang tepat, impian para guru untuk memiliki rumah sendiri bisa lebih mudah diwujudkan.

Badan Pusat Statistik (BPS) turut mengambil peran kunci dalam program ini dengan menyediakan data yang akurat untuk mendukung kebijakan penyediaan rumah bagi guru. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyatakan kebanggaannya karena data yang dihasilkan lembaganya dapat memberikan dampak nyata bagi kebijakan pemerintah. “Kami percaya bahwa data yang baik akan menjadi fondasi utama dalam membangun kebijakan yang lebih efektif dan tepat sasaran, termasuk dalam mendukung penyediaan hunian layak bagi para guru,” ungkapnya.

Kolaborasi berbagai pihak dalam program ini menunjukkan komitmen bersama untuk memberikan apresiasi yang lebih besar bagi tenaga pendidik. Guru bukan sekadar profesi, tetapi panggilan jiwa yang membutuhkan perhatian lebih, termasuk dalam aspek kesejahteraan. Dengan adanya program Rumah untuk Guru Indonesia, para pendidik kini dapat lebih tenang menjalankan tugasnya, tanpa harus mengkhawatirkan tempat tinggal mereka.

Semangat membangun negeri tidak bisa hanya dibebankan pada satu sektor saja. Sinergi antara kementerian, lembaga keuangan, dan penyedia data menjadi pilar utama dalam keberhasilan program ini. Pemerintah telah membuka jalan, dan diharapkan langkah ini bisa terus berlanjut untuk lebih banyak guru di seluruh Indonesia. Karena ketika guru sejahtera, pendidikan pun akan semakin maju, dan masa depan generasi penerus bangsa semakin cerah.


Continue Reading

News

Mudik Tahun Ini Pecah Telor

Sebanyak 1,9 juta kendaraan keluar dari Jakarta selama arus mudik Lebaran 2025, meningkat 25,5 persen dibanding hari biasa. Rekayasa lalu lintas dan kesadaran pemudik berperan dalam kelancaran perjalanan.

Published

on

Monitorday.com – Jakarta kembali menjadi saksi pergerakan besar-besaran jutaan kendaraan menuju kampung halaman. Sejak Jumat, 21 Maret hingga Selasa, 1 April 2025 pagi, sebanyak 1,9 juta kendaraan telah keluar dari wilayah ibu kota. Angka ini mencerminkan betapa besarnya animo masyarakat untuk merayakan Idulfitri bersama keluarga di kampung halaman, meskipun tantangan lalu lintas masih menjadi perhatian utama.

Irjen Pol Agus Suryonugroho, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, mengungkapkan bahwa berdasarkan data dari Jasa Marga, realisasi volume lalu lintas kumulatif keluar Jakarta dalam periode H-10 hingga H+1 Lebaran 2025 mencapai 1.963.152 kendaraan. Jumlah ini meningkat 25,5 persen dibanding hari normal dan 0,5 persen lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Sebagian besar kendaraan menuju ke arah Tol Transjawa melalui Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama dengan total 726.565 kendaraan, mengalami lonjakan signifikan sebesar 139,1 persen dibanding hari biasa. Sementara itu, arus kendaraan yang menuju arah Merak melalui GT Cikupa tercatat sebanyak 491.987 kendaraan. Meski jumlah ini tetap tinggi, terdapat penurunan sebesar 38 persen dibanding arus mudik Lebaran 2024.

Peningkatan volume kendaraan ini menunjukkan bahwa sistem rekayasa lalu lintas yang diterapkan tahun ini benar-benar diuji. Dengan tingginya lonjakan kendaraan, pemerintah bersama kepolisian melakukan berbagai strategi untuk menjaga kelancaran arus mudik, termasuk penerapan sistem one way, contraflow, dan ganjil-genap di titik-titik strategis.

“Kami terus berupaya agar arus mudik ini tetap berjalan lancar dan aman. Koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Jasa Marga dan Jasa Raharja, menjadi kunci utama dalam mengatasi lonjakan kendaraan yang begitu besar,” ujar Kakorlantas.

Sistem one way yang diterapkan lebih awal dibanding tahun sebelumnya terbukti efektif dalam mengurai kemacetan di jalur utama. Pemudik pun merasakan manfaatnya, dengan perjalanan yang lebih lancar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tak hanya itu, pemantauan lalu lintas melalui CCTV dan sistem kontrol di berbagai titik memungkinkan petugas untuk merespons dengan cepat apabila terjadi kepadatan.

Di sisi lain, meskipun volume kendaraan meningkat drastis, angka kecelakaan selama periode mudik tahun ini mengalami penurunan yang cukup signifikan. Data dari kepolisian menunjukkan bahwa jumlah kecelakaan turun sebesar 34 persen dibanding tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran pemudik terhadap keselamatan berkendara semakin meningkat, didukung dengan berbagai kampanye keselamatan yang terus dilakukan oleh kepolisian dan instansi terkait.

Namun, perjalanan mudik bukan hanya tentang angka-angka statistik. Di balik kepadatan kendaraan dan strategi rekayasa lalu lintas, ada sejuta cerita dari para pemudik yang ingin segera sampai di kampung halaman. Ada yang berangkat sejak dini hari agar terhindar dari macet, ada pula yang memilih perjalanan malam dengan harapan jalan lebih lengang. Semua memiliki tujuan yang sama: merayakan hari kemenangan bersama keluarga tercinta.

Tak bisa dipungkiri, tantangan di perjalanan tetap ada. Cuaca yang tak menentu, kondisi jalan yang beragam, serta faktor kelelahan menjadi hal yang harus diantisipasi oleh setiap pengendara. Oleh karena itu, Kakorlantas mengimbau agar pemudik tetap mengutamakan keselamatan dengan beristirahat di rest area jika merasa lelah, mematuhi rambu lalu lintas, dan menjaga kecepatan berkendara.

Dengan segala persiapan dan langkah antisipasi yang telah dilakukan, arus mudik tahun ini bisa dikatakan berjalan lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Semua pihak telah berkontribusi, mulai dari petugas kepolisian di lapangan, operator jalan tol, hingga para pemudik yang semakin sadar akan pentingnya keselamatan berkendara.

Mudik selalu menjadi ritual tahunan yang penuh warna, cerita, dan tantangan. Dan tahun ini, dengan rekor 1,9 juta kendaraan meninggalkan Jakarta, kita kembali membuktikan bahwa semangat untuk pulang ke kampung halaman tak pernah surut.

Continue Reading

News

Menhub Apresiasi Jurus Jitu Polri, Soal Apa?

Terobosan one way lokal sebelum nasional berhasil membuat mudik Lebaran 2025 lebih lancar dan aman. Menhub mengapresiasi langkah Korlantas Polri yang berhasil menurunkan angka kecelakaan hingga 34 persen.

Published

on

Monitorday.com – Mudik Lebaran 2025 menghadirkan dinamika baru dengan penerapan sistem one way lokal sebelum one way nasional. Inovasi ini mendapat apresiasi tinggi dari Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi yang menilai langkah ini sebagai solusi cerdas dalam mengelola arus mudik agar lebih terkendali dan nyaman bagi pemudik.

Di tengah arus lalu lintas yang padat, strategi yang diterapkan oleh Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri ini menjadi angin segar bagi jutaan pemudik yang ingin merayakan Idulfitri di kampung halaman tanpa dihantui kemacetan. Menhub Dudy Purwagandhi menegaskan pentingnya peran kepolisian dalam menciptakan perjalanan yang lebih baik.

“Saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada kepolisian, Bapak Kapolri, Pak Kakorlantas beserta jajarannya yang telah menyelenggarakan angkutan Lebaran 2025 secara baik,” ujar Menhub saat mengunjungi Command Center KM 29 Korlantas Polri di Cikampek, Sabtu (30/3/2025).

Dengan implementasi sistem one way bertahap, kepolisian mampu mengantisipasi lonjakan kendaraan di jalur mudik, sekaligus memberikan kesempatan kepada pemudik untuk merasakan kelancaran perjalanan yang lebih baik. Tak hanya itu, penerapan ini juga menunjukkan bahwa aparat di lapangan bersikap dinamis dan responsif terhadap kondisi lalu lintas yang berkembang.

Sementara itu, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri menyatakan bahwa pencabutan sistem one way nasional akan dilakukan pada pukul 09.00 WIB di KM 70 Tol Cikampek Utama. Sebelum pencabutan dilakukan, pihaknya akan memastikan pembersihan jalur agar arus kendaraan tetap berjalan lancar.

“Besok kami jam 9 dengan Pak Menteri dari Jasa Marga dan Jasa Raharja akan menutup one way mudik nasional di KM 70,” ujar Kakorlantas.

Keputusan ini bukan tanpa pertimbangan matang. Evaluasi dari berbagai pihak, termasuk Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Jawa Barat dan Jawa Tengah, menunjukkan bahwa kondisi lalu lintas sudah mulai terkendali, sehingga memungkinkan pemberian akses bagi kendaraan yang mengarah ke Trans Jawa sebelum sistem one way resmi dihentikan.

“Trafik hari ini masih cukup padat, tetapi sudah lancar. Oleh karena itu, ada rekomendasi untuk tetap memberi kesempatan bagi pemudik yang ingin melanjutkan perjalanan ke Trans Jawa,” tambahnya.

Langkah ini menjadi wujud nyata sinergi antara pemerintah dan kepolisian dalam memastikan mudik tahun ini berjalan lancar. Lebih dari sekadar mengurai kemacetan, sistem ini juga berdampak pada peningkatan keselamatan berkendara. Kakorlantas melaporkan bahwa jumlah kecelakaan selama arus mudik tahun ini mengalami penurunan sebesar 34 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menunjukkan bahwa selain efektif dalam mengelola arus lalu lintas, kebijakan ini juga berhasil mengurangi risiko kecelakaan.

Namun, kelancaran perjalanan tidak hanya bergantung pada kebijakan yang diterapkan. Kesadaran dan kewaspadaan pemudik juga menjadi faktor kunci. Kakorlantas mengimbau seluruh pengguna jalan, khususnya pemudik, untuk selalu berhati-hati, terutama saat berkendara di malam hari.

“Kami mengimbau kepada pengguna jalan, khususnya pemudik, untuk berhati-hati karena perjalanan malam lebih rawan. Sampai saat ini situasi keamanan dan ketertiban masyarakat juga cukup terkendali,” ujarnya.

Dengan keberhasilan penerapan sistem one way dan kerja sama dari berbagai pihak, mudik tahun ini menjadi bukti bahwa perencanaan yang matang dan koordinasi yang baik dapat menciptakan pengalaman perjalanan yang lebih lancar, aman, dan nyaman. Terobosan ini bisa menjadi model untuk tahun-tahun mendatang, memastikan bahwa tradisi mudik tetap berlangsung dengan penuh kenyamanan dan kebahagiaan.

Continue Reading

News

Mudik Lebaran 2025: KAI Pecahkan Rekor Penumpang!

KAI mencatat rekor 2 juta pemudik selama Lebaran 2025, meningkat 8% dari tahun sebelumnya. Kebijakan WFA membantu distribusi perjalanan lebih merata, menjadikan perjalanan lebih nyaman dan efisien.

Published

on

Monitorday.com – Laju roda besi tak henti berputar, membawa jutaan harapan ke kampung halaman. Tahun ini, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat sejarah baru dalam arus mudik Lebaran. Sebanyak 2.015.447 pemudik memilih kereta api sebagai moda transportasi utama mereka selama periode angkutan mudik Lebaran Idul Fitri 2025/1446 Hijriah. Angka ini melonjak 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 1.873.254 penumpang. Lonjakan ini tak lepas dari berbagai kebijakan strategis yang diterapkan untuk memastikan kelancaran perjalanan.

Pemerintah memainkan peran kunci dengan kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang mulai berlaku sejak 24 Maret 2025. Strategi ini terbukti efektif dalam mendistribusikan arus mudik lebih merata, mengurangi kepadatan yang biasanya terkonsentrasi pada tanggal-tanggal tertentu. KAI mencatat, pergerakan penumpang mulai meningkat sejak 21 Maret 2025 dengan 170.556 orang, dan terus melonjak hingga puncaknya pada 23 Maret 2025 dengan 183.123 penumpang. Tren ini mengindikasikan bahwa pemudik kini memiliki fleksibilitas lebih dalam menentukan waktu perjalanan mereka.

Peningkatan jumlah penumpang tidak serta-merta menyebabkan kepadatan ekstrem di stasiun-stasiun utama. Dengan distribusi perjalanan yang lebih merata, suasana di stasiun tetap kondusif dan perjalanan berlangsung dengan nyaman. Puncak arus mudik tetap terjadi pada H-3 hingga H-1 Lebaran, dengan angka tertinggi pada 28 Maret 2025 (H-3) yang mencapai 215.564 penumpang. Meskipun begitu, tidak ada lonjakan drastis seperti tahun-tahun sebelumnya, berkat kebijakan WFA yang memberikan keleluasaan waktu bagi pemudik.

Tak hanya sekadar mencatat rekor jumlah penumpang, KAI juga berhasil menjaga tingkat keterisian kursi yang optimal. Hingga 31 Maret 2025 pukul 14.00 WIB, sebanyak 3.538.738 tiket telah terjual atau 77 persen dari total kapasitas yang disediakan. Dari jumlah tersebut, tiket KA Jarak Jauh mencapai angka 3.130.477 dengan okupansi 91 persen, sementara KA Lokal terjual sebanyak 408.261 tiket dengan tingkat keterisian 36 persen.

Keberhasilan ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan KAI yang semakin meningkat. Fasilitas yang lebih baik, jadwal perjalanan yang diperluas, serta peningkatan pelayanan di stasiun dan dalam perjalanan menjadi faktor utama yang mendukung kenyamanan para penumpang. Teknologi digital juga memainkan peran besar, dengan sistem pemesanan tiket online yang semakin mudah diakses dan memberikan kemudahan dalam merencanakan perjalanan.

Momentum positif ini menjadi pemacu bagi KAI untuk terus berinovasi menghadapi musim mudik mendatang. Langkah strategis seperti optimalisasi jadwal perjalanan, penambahan rangkaian kereta, hingga peningkatan fasilitas di stasiun dan gerbong akan terus dilakukan demi memberikan pengalaman perjalanan terbaik bagi pelanggan.

Mudik Lebaran bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan emosional yang penuh makna. Dengan berbagai inovasi dan kebijakan yang diterapkan, KAI memastikan bahwa setiap pemudik dapat menikmati perjalanan yang aman, nyaman, dan menyenangkan. Lebaran 2025 menjadi bukti bahwa mudik dengan kereta api semakin menjadi pilihan utama masyarakat, membawa jutaan cerita pulang ke kampung halaman dengan penuh kebahagiaan.

Ringkasan: KAI mencatat rekor 2 juta pemudik selama Lebaran 2025, meningkat 8% dari tahun sebelumnya. Kebijakan WFA membantu distribusi perjalanan lebih merata, menjadikan perjalanan lebih nyaman dan efisien.

Continue Reading

News

Trump vs Iran: Ancaman atau Bencana?

Ketegangan Iran-AS meningkat setelah ancaman Trump untuk mengebom Iran jika menolak negosiasi nuklir. Iran mengecam pernyataan tersebut dan memperingatkan konsekuensi serius jika AS bertindak agresif.

Published

on

Monitorday.com – Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat kembali memanas setelah Presiden AS Donald Trump melontarkan ancaman paling keras terhadap Teheran. Ancaman ini bukan sekadar gertakan politik, melainkan pernyataan terbuka bahwa Washington siap melancarkan serangan militer jika Iran menolak bernegosiasi terkait program nuklirnya.

Trump, dalam wawancara dengan NBC News, secara blak-blakan menyatakan bahwa jika Iran tidak menerima kesepakatan baru, maka AS akan menjatuhkan bom yang belum pernah dialami negara itu sebelumnya. Sebuah pernyataan yang mengguncang dunia, bukan hanya karena isi ancamannya, tetapi juga karena implikasi geopolitiknya yang luas.

Reaksi dari Iran pun tidak bertele-tele. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei, dalam sebuah posting di X, menyebut pernyataan Trump sebagai penghinaan mengejutkan terhadap perdamaian dunia dan pelanggaran nyata terhadap Piagam PBB. Ia menegaskan bahwa kekerasan hanya akan melahirkan kekerasan dan AS harus siap menghadapi konsekuensi dari langkah agresif tersebut.

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, tidak tinggal diam. Dalam pernyataannya, ia memperingatkan bahwa setiap bentuk agresi AS akan berbalas pukulan keras. Iran tampaknya tidak akan tinggal diam menghadapi ancaman ini, terlebih dengan sejarah panjang ketegangan antara kedua negara yang sudah berlangsung selama beberapa dekade.

Ancaman Trump bukan muncul begitu saja. Pada 4 Februari, ia telah menandatangani memorandum presiden yang menghidupkan kembali kebijakan tekanan maksimum terhadap Iran, sebuah strategi yang pernah digunakan dalam masa jabatan pertamanya. Langkah ini diambil setelah AS secara sepihak menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 (JCPOA), yang sebelumnya berhasil menahan Iran dalam pengembangan senjata nuklirnya.

Upaya diplomatik masih terbuka, meskipun sangat rapuh. Iran telah menerima surat dari Trump yang dikirim melalui Uni Emirat Arab (UEA) yang berisi permintaan untuk membuka negosiasi. Namun, Iran menolak tekanan langsung dan hanya bersedia berdialog secara tidak langsung. Sikap ini mengindikasikan bahwa Iran tetap teguh dalam pendiriannya, sekaligus menunjukkan bahwa jalan menuju resolusi damai masih sangat terjal.

Dalam kondisi ini, dunia berada dalam situasi yang sangat sensitif. Eskalasi konflik bisa terjadi kapan saja jika salah satu pihak melangkah terlalu jauh. Sebuah serangan terhadap Iran tidak hanya akan mengguncang Timur Tengah, tetapi juga memiliki dampak global terhadap ekonomi, keamanan energi, dan keseimbangan kekuatan geopolitik.

Negara-negara lain pun mulai bereaksi terhadap ancaman Trump. Eropa, yang masih berupaya menyelamatkan perjanjian nuklir dengan Iran, meminta kedua belah pihak menahan diri. Rusia dan China, sebagai kekuatan utama dunia, juga mengecam kebijakan AS yang dinilai dapat memicu ketidakstabilan global.

Sementara itu, di dalam negeri AS, ancaman Trump juga menuai kritik. Beberapa anggota Kongres menyebut pernyataan tersebut sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab dan dapat menyeret AS ke dalam konflik yang lebih besar. Para analis militer juga mengingatkan bahwa menyerang Iran bukanlah pilihan yang mudah, mengingat kekuatan militer dan aliansi strategis yang dimiliki negara tersebut.

Meskipun ancaman ini bisa saja hanya merupakan strategi negosiasi gaya Trump yang dikenal agresif, Iran tampaknya tidak menganggapnya enteng. Dengan sejarah panjang ketegangan dan permusuhan, serta perbedaan ideologi yang tajam, hubungan kedua negara terus berada di ujung tanduk.

Dunia kini menanti, apakah ancaman ini akan menjadi kenyataan atau sekadar retorika politik? Apakah Iran akan bersedia membuka negosiasi atau memilih jalur perlawanan? Yang jelas, jika diplomasi gagal dan konflik benar-benar pecah, dunia harus bersiap menghadapi dampak yang jauh lebih besar dari sekadar perang kata-kata.

Continue Reading

News

Polri Kawal Mudik 2025: Lancar, Aman, dan Terkendali!

Kerja keras Polri dalam mengawal arus mudik 2025 diapresiasi karena berhasil mengurangi kemacetan dan waktu tempuh. Berbagai strategi lalu lintas dan kebijakan libur panjang berperan besar dalam kelancaran ini.

Published

on

Monitorday.com – Mudik selalu menjadi momen sakral bagi jutaan perantau yang ingin merayakan Lebaran di kampung halaman. Namun, tak jarang perjalanan pulang kampung ini dihantui kemacetan panjang dan risiko kecelakaan. Tahun 2025 membawa cerita berbeda. Kerja keras Korps Lalu Lintas (Korlantas) Mabes Polri berhasil mengawal kelancaran arus mudik dengan strategi cerdas yang patut diapresiasi.

Anggota Komisi III DPR RI Rudianto Lallo turut mengungkapkan rasa bangganya terhadap upaya Polri yang memastikan arus mudik tahun ini lebih lancar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Mudik tahun ini lancar, terkendali. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, berarti ada kemajuan. Kita harus apresiasi Korlantas Polri yang sudah mengantisipasi pelaksanaan mudik sehingga sangat lancar dan terkendali,” ujarnya.

Kunci keberhasilan ini terletak pada penerapan rekayasa lalu lintas yang tepat. Program lawan arah (contraflow), satu arah (one way) baik lokal maupun nasional, serta penyediaan jalur alternatif menjadi solusi jitu dalam mengurai kepadatan. Hasilnya? Puncak arus mudik pada 28 Maret 2025 mencatat kelancaran signifikan, dengan waktu tempuh rata-rata berkurang 42 menit dibandingkan tahun sebelumnya. Ini membuktikan bahwa sinergi antara pemerintah, Polri, dan masyarakat mampu menciptakan mudik yang lebih nyaman dan aman.

Tidak hanya itu, kebijakan pemerintah dalam memberikan libur panjang sebelum Lebaran turut menjadi faktor pendukung kelancaran arus mudik. Libur yang lebih fleksibel memungkinkan pemudik untuk tidak terjebak dalam satu gelombang besar, sehingga distribusi kendaraan lebih merata. Ditambah dengan program mudik gratis yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun pihak swasta, jumlah kendaraan pribadi di jalur utama pun berkurang, mengurangi potensi kemacetan.

Keberhasilan ini tentu menjadi harapan baru bagi masa depan mudik di Indonesia. Evaluasi yang baik akan menjadi modal utama dalam mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas pengelolaan arus mudik pada tahun-tahun berikutnya. Jika tren positif ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin perjalanan mudik di Indonesia akan semakin optimal dan menjadi contoh bagi negara lain dalam mengelola arus pergerakan masyarakat dalam skala besar.

Dengan prediksi arus balik pada 5-7 April 2025, masyarakat diimbau tetap waspada dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Keberhasilan mudik bukan hanya tanggung jawab Polri semata, melainkan hasil kerja sama semua pihak. Mari kita dukung upaya ini agar setiap perjalanan pulang kampung selalu menjadi pengalaman menyenangkan dan penuh kebahagiaan.

Continue Reading

News

Thailand Investigasi Keruntuhan Gedung Pencakar Langit di Bangkok Akibat Gempa 7,7 M

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Pemerintah Thailand sedang melakukan penyelidikan terkait keruntuhan sebuah gedung pencakar langit di Bangkok yang ambruk setelah diguncang gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo pada Jumat, 28 Maret 2025.

Gedung yang tengah dibangun oleh perusahaan asal China itu menjadi sorotan setelah runtuh secara tiba-tiba, meskipun masih dalam tahap pembangunan.

Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, mengungkapkan kekhawatirannya mengenai penyebab keruntuhan gedung tersebut. Dalam pernyataannya, Shinawatra mempertanyakan bagaimana desain dan proses persetujuan bangunan tersebut dapat terjadi, mengingat Thailand sudah berpengalaman membangun banyak gedung pencakar langit sebelumnya.

“Saya punya pertanyaan dalam benak saya. Apa yang terjadi sejak pertama kali didesain? Bagaimana desain ini disetujui? Ini bukan bangunan pertama di negara ini,” ungkap Shinawatra, seperti dikutip dari France 24 pada Senin (31/3). “Kita harus menyelidiki di mana kesalahan itu terjadi.”

Menindaklanjuti pernyataan tersebut, PM Thailand memerintahkan penyelidikan menyeluruh dengan melibatkan sejumlah ahli. Menteri Dalam Negeri Thailand, Anutin Charnvirakul, segera membentuk komite khusus yang terdiri dari insinyur dari Departemen Pekerjaan Umum dan Perencanaan Kota serta sejumlah ahli lainnya. Mereka diminta untuk menyelidiki insiden ini dan memberikan laporan dalam waktu satu minggu.

Sementara itu, investigasi juga semakin kompleks setelah empat pekerja asal China yang terlibat dalam proyek tersebut diduga merampas dokumen dari lokasi pembangunan. Keempat pekerja itu kini turut diperiksa dalam penyelidikan.

Pemerintah China dilaporkan juga ikut mengirim seorang ahli untuk memeriksa lokasi runtuhnya gedung pencakar langit tersebut.

“Thailand akan segera mengetahui penyebab runtuhnya gedung itu. Gedung tersebut baru saja dibangun dan seharusnya dirancang untuk menahan gempa bumi,” kata Charnvirakul, seperti dilansir dari Bangkok Post.

Gempa bumi yang mengguncang Myanmar dan Thailand pada Jumat (28/3) tersebut menimbulkan kerusakan parah di sejumlah daerah. Gempa yang terjadi pada kedalaman 10 km itu juga terasa hingga China. Institut Nasional Medis Darurat (NIEM) Bangkok melaporkan puluhan orang menjadi korban akibat runtuhnya gedung tersebut.

Gedung yang ambruk tersebut sedang dibangun untuk kantor pemerintahan dan merupakan proyek besar. Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat gedung berwarna putih yang semula berdiri kokoh tiba-tiba bergetar dan kolaps seketika, disertai asap dan debu yang mengepul. Warga yang berada di sekitar lokasi tampak panik dan berlarian mencari perlindungan.

Continue Reading

News

Ngeri! Ini Ancaman Trump Jika Iran Gagal Capai Kesepakatan Nuklir

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Minggu, 30 Maret 2025, mengeluarkan ancaman baru terhadap Iran terkait program nuklirnya.

Dalam wawancara dengan NBC News, Trump menegaskan bahwa AS akan melakukan pengeboman besar-besaran terhadap Iran jika kesepakatan nuklir tidak tercapai, sembari mengingatkan kemungkinan pemberlakuan tarif sekunder.

Ancaman ini muncul setelah Iran menolak untuk melakukan negosiasi langsung dengan Washington, yang terjadi setelah pertemuan para pejabat AS dan Iran minggu lalu.

Meskipun begitu, Trump menyatakan bahwa pihak AS dan Iran masih melakukan komunikasi, meskipun ia tidak memberikan detail lebih lanjut terkait pembicaraan tersebut.

“Jika mereka tidak membuat kesepakatan, akan ada pengeboman yang belum pernah mereka lihat sebelumnya,” ujar Trump dalam wawancara telepon tersebut, seperti dikutip oleh Reuters. Trump juga menambahkan kemungkinan akan mengenakan tarif sekunder terhadap negara-negara yang membeli barang dari Iran, seperti yang pernah ia lakukan empat tahun lalu.

Iran merespons ancaman Trump melalui saluran diplomatik, dengan menyampaikan tanggapan melalui Oman. Menurut Menteri Luar Negeri Iran, Teheran menolak untuk melakukan negosiasi langsung dengan AS selama berada di bawah tekanan maksimum dan ancaman militer.

Kebijakan ini ditegaskan kembali oleh Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, yang menyatakan bahwa Iran tetap terbuka untuk negosiasi tidak langsung, meskipun menolak dialog langsung dengan Washington.

Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, juga menekankan bahwa Iran akan terus berusaha mencari solusi melalui jalur negosiasi tidak langsung, meskipun menentang tekanan yang diberikan AS.

Dalam wawancara tersebut, Trump juga mengungkapkan bahwa ia akan mempertimbangkan penerapan tarif sekunder terhadap negara-negara yang membeli barang dari Iran, baik itu Rusia maupun negara lainnya. Menurutnya, ia mungkin memberikan waktu beberapa minggu kepada Iran untuk membuat kemajuan dalam pembicaraan sebelum keputusan mengenai tarif tersebut diambil.

Trump menegaskan bahwa ia tidak akan segera memberlakukan tarif tersebut, namun mengingatkan bahwa kebijakan serupa yang diterapkannya pada masa jabatan pertama terbukti efektif.

Konflik ini berawal sejak 2018 ketika Trump menarik AS keluar dari kesepakatan nuklir 2015 yang mengatur pembatasan aktivitas nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi.

Sejak saat itu, Iran telah melampaui batas yang disepakati dalam pengayaan uranium, yang memicu kekhawatiran bahwa Teheran sedang mengembangkan kemampuan senjata nuklir.

Meskipun Iran menyatakan bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan energi sipil, kekhawatiran global, terutama dari negara-negara Barat, tetap berlanjut mengenai kemungkinan Iran mengejar senjata nuklir.

Continue Reading

News

Menteri Ara Bicara Soal Rumah Subsidi untuk Wartawan, Janji Bangun Seribu Unit

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengungkapkan bahwa Program 3 Juta Rumah yang digagas pemerintah akan dilaksanakan secara bertahap, dimulai dengan pembangunan rumah subsidi untuk sektor tertentu.

Salah satunya adalah rumah subsidi untuk wartawan, yang dijanjikan sebanyak seribu unit, meskipun belum ada kepastian waktu pelaksanaannya.

Ara, panggilan akrab Maruarar Sirait, menjelaskan bahwa proses pembangunan rumah subsidi ini memerlukan diskusi lebih lanjut dengan wartawan untuk memetakan kebutuhan serta memastikan bahwa program ini tepat sasaran.

“Nanti kami ajak omong dulu dong wartawannya. Dulu kan bidang saya ajak ngomong, perawatnya diajak ngomong. Dipetakan dulu, kan ada syaratnya,” ujar Ara dalam wawancaranya usai silaturahmi dengan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Jakarta Selatan.

Ara menekankan bahwa penerima manfaat rumah subsidi harus memenuhi beberapa persyaratan, di antaranya adalah rumah tersebut harus menjadi rumah pertama dan calon penerima harus termasuk dalam kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), yang datanya diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS). Hal ini bertujuan agar bantuan rumah subsidi tepat sasaran.

Program 3 Juta Rumah sudah dimulai pekan lalu, dengan fokus pada pembangunan 20 ribu unit rumah untuk guru di kawasan Bogor, Jawa Barat. Setelah Lebaran, pemerintah akan melanjutkan pembangunan rumah subsidi untuk tenaga medis, termasuk perawat, dengan total 30 ribu unit, serta rumah untuk nelayan, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

“Di samping itu, kami juga mendapat dukungan dari Pak Prabowo, Pak Dasco, dan Gubernur BI untuk mendukung pembiayaan program ini, dengan harapan dapat mempercepat realisasi pembangunan perumahan bagi masyarakat,” ujar Ara.

Dengan adanya berbagai upaya dukungan dan koordinasi, pemerintah berharap dapat mencapai target pembangunan rumah subsidi ini secara bertahap, memberikan kesempatan bagi masyarakat yang membutuhkan tempat tinggal yang layak.

Continue Reading

Monitor Saham BUMN



News4 hours ago

Diego Garcia di Ujung Badai

Pangan4 hours ago

Udang Vaname Nusa Dewa: Kunci Lompatan Produksi Nasional

News5 hours ago

Prof Mu’ti Wujudkan Mimpi Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

News5 hours ago

Mudik Tahun Ini Pecah Telor

News5 hours ago

Menhub Apresiasi Jurus Jitu Polri, Soal Apa?

News9 hours ago

Mudik Lebaran 2025: KAI Pecahkan Rekor Penumpang!

Ruang Sujud9 hours ago

Silaturahmi di Era Digital: Memanfaatkan Teknologi untuk Menjaga Hubungan

News9 hours ago

Trump vs Iran: Ancaman atau Bencana?

Ruang Sujud12 hours ago

Manfaat Silaturahmi dalam Islam: Mempererat Ukhuwah dan Membuka Rezeki

News16 hours ago

Polri Kawal Mudik 2025: Lancar, Aman, dan Terkendali!

News21 hours ago

Thailand Investigasi Keruntuhan Gedung Pencakar Langit di Bangkok Akibat Gempa 7,7 M

Sportechment22 hours ago

Alasan Kylian Mbappe Gabung Real Madrid Bukan Karena Cristiano Ronaldo, Tapi…

Sportechment22 hours ago

PSSI Bidik Pemain Keturunan Tristan Gooijer Jelang Timnas Indonesia Lawan China dan Jepang

Sportechment22 hours ago

Pink Spiders vs Red Sparks: Megawati Cs Keok di Leg Pertama

News22 hours ago

Ngeri! Ini Ancaman Trump Jika Iran Gagal Capai Kesepakatan Nuklir

Sportechment23 hours ago

Film Pabrik Gula Gentayangan di Amerika Buat Gempar Satu Studio

Sportechment23 hours ago

Berkat Peran Dua Sosok Ini Ruben Onsu Putuskan Jadi Mualaf

Sportechment23 hours ago

Elon Musk Jual X ke xAI Seharga Rp546 Triliun, Gabungkan Medsos dengan Kecerdasan Buatan

News23 hours ago

Menteri Ara Bicara Soal Rumah Subsidi untuk Wartawan, Janji Bangun Seribu Unit

News24 hours ago

Dukung Arus Balik Lebaran, Yusuf Hamka Bakal Gratiskan Tol Cisumdawu