Monitorday.com – Pengamat politik Adi Prayitno memberikan tanggapannya terhadap isu kemungkinan duet Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (BTP), atau Ahok, dalam Pilgub DKI Jakarta 2024. Menurutnya, kemungkinan duet kedua tokoh tersebut tidak akan terjadi, bahkan sampai kiamat pun tidak mungkin.
“Mustahil. Sampai kiamat tak mungkin terwujud,” ujar Adi kepada wartawan, seperti dikutip pada Minggu (12/5).
Menurut Adi, ada beberapa faktor yang membuat duet Anies dan Ahok menjadi mustahil. Pertama, Adi menekankan bahwa Ahok tidak dapat maju sebagai calon wakil gubernur (cawagub) berdasarkan regulasi perundang-undangan yang melarang gubernur untuk mencalonkan diri sebagai wakil gubernur di daerah yang sama, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada Pasal 7 ayat (2).
“Ada tiga faktor. Pertama, secara regulasi Ahok tidak dapat maju sebagai cawagub. Hal tersebut jelas dan tidak dapat diganggu gugat,” jelas Adi.
Adi juga menyebutkan bahwa terdapat konflik ideologis antara Anies dan Ahok yang sulit untuk disatukan, serta luka politik akibat identitas politik pada Pilkada Jakarta 2017 yang belum sembuh.
“Kedua, konflik ideologis keduanya sulit untuk diselesaikan. Apapun judulnya, Anies dinilai sebagai representasi kelompok Islam kanan, sementara Ahok sebaliknya,” tambahnya.
“Ketiga, luka politik akibat identitas politik pada Pilkada Jakarta 2017 belum sepenuhnya sembuh. Apapun judulnya, Ahok kalah karena isu agama yang diusung keras oleh pendukung Anies,” lanjut Adi.
Adi juga menambahkan bahwa saat ini belum ada partai politik yang tertarik dengan kemungkinan duet Anies dan Ahok. Baginya, duet tersebut hanya terlihat manis di permukaan, tetapi sulit untuk direalisasikan.
“Selain itu, pada tingkat partai, belum ada satupun partai politik yang tertarik untuk menggandeng Anies-Ahok. Duet ini hanya terlihat manis di permukaan, namun sulit untuk diwujudkan,” tambahnya.
Adi tidak yakin bahwa duet tersebut akan terwujud. Bahkan, jika pun mereka berhasil mendapatkan tiket untuk maju dalam Pilgub DKI Jakarta, menurut Adi itu bisa dianggap sebagai tanda bahwa kiamat politik sudah dekat.
“Jika Anies-Ahok berhasil berduet dan mendapatkan tiket untuk maju dalam Pilgub Jakarta, rasanya itu akan dianggap sebagai bagian dari tanda-tanda bahwa kiamat politik sudah dekat,” pungkasnya.