Monitorday.com – Kritik terhadap pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka soal politik dinasti masih terus dilontarkan oleh berbagai pihak. Hal ini setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) membolehkan calon di bawah usia 40 tahun, asalkan pernah atau sedang menjadi kepala daerah.
Namun menurut Pengamat Politik Kebijakan Publik Universitas Indonesia (UI) Vishnu Juwono, kritik tersebut ternyata tidak banyak memperngaruhi elektabilitas pasangan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) tersebut.
Justru yang ada, elektablitasnnya semakin naik di heberapa survei. Vishnu mengatakan hasil survei terbaru dari tiga lembaga survei Indikator, Poltracking, dan Populi menunjukkan popularitas pasangan Prabowo-Gibran melampaui 40 persen.
Tak hanya itu, dalam pertarungan head to head dengan pasangan Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran bahkan mereka mampu meraih lebih dari 50 persen dukungan.
“Para pemilih sepertinya telah diyakinkan bahwa penerus kebijakan Presiden Joko Widodo adalah pasangan Prabowo-Gibran,” ujar Vishnu, dalam keterangannya, Selasa (14/11).
“Terlebih gaya pidato dan berbagai program kebijakan yang dalam bentuk kartu kebijakan dalam beberapa acara benar-benar di desain meniru ayahnya Presiden Jokowi,” lanjutnya.
Vishnu mengatakan popularitas tinggi Presiden Joko Widodo, dengan tingkat kepuasan mencapai 75 persen, menjadi tantangan bagi pasangan Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin yang sebenarnya memiliki rekam jejak lebih lengkap di pemerintahan daerah dan pusat.
“Elit partai politik pendukung kedua pasangan sebaiknnya menghentikan upaya menyerang Joko Widodo dan Gibran dengan isu politik dinasti dan pengkhianatan politik, seiring mayoritas masyarakat yang tampaknya tidak memprioritaskan hal tersebut,” ujarnya.
Menueut Vishnu, mereka sebaiknya menyampaikan proposal kebijakan alternatif terutama dalam bidang ekonomi dan kesejahteraan sosial yang ditawarkan ke masyraakat yang tentunya diharapkan sebagai alternatif dari kebijakan Presiden Joko Widodo selama lebih dari 9 tahun ini.
“Sebaiknya pasangan Ganjar-Mahfud dan Amien-Muhaimin segera mengkampanyekan rekam jejak mereka dan proposal kebijakan sebagai alternatif kebijakan pemerintah Presiden Joko Widodo,” tegas Vishnu.
Dengan keyakinan masyarakat bahwa Prabowo-Gibran adalah penerus Presiden Jokowi, pesta demokrasi pemilihan Presiden tahun depan semakin memanas.
“Ketiga kandidat Presiden dan Wakil Presiden serta masing-masing elit politik pendukungnya harus menjalankan kampanye yang konstruktif, fokus pada solusi kebijakan, dan merespons aspirasi rakyat dengan proposal kebijakan yang tepat,” demikian kata Vishnu.