Tesla, pabrikan mobil listrik ternama asal Amerika Serikat (AS), mengumumkan pemangkasan harga sejumlah model mobilnya di beberapa pasar utamanya, termasuk China dan Jerman. Keputusan ini mengundang perhatian karena berkaitan dengan berbagai faktor yang mempengaruhi pasar mobil listrik saat ini.
Pemangkasan harga ini dilakukan setelah Tesla sebelumnya telah memangkas harga beberapa model di pasar AS. Menurut laporan, pemangkasan ini diduga sebagai respons terhadap merosotnya penjualan dan persaingan harga yang semakin ketat di pasar kendaraan listrik, khususnya dari pabrikan-pabrikan China.
Dilansir dari Reuters, pemotongan harga ini terjadi setelah Elon Musk, CEO Tesla, melaporkan penurunan pengiriman kendaraan globalnya pada kuartal pertama tahun ini, yang merupakan penurunan pertama dalam hampir empat tahun terakhir.
Di China, Tesla memangkas harga Model 3 sebesar 14 ribu Yuan, dari 245.900 Yuan menjadi 231.900 Yuan. Sementara itu, di Jerman, harga Model 3 dengan penggerak roda belakang turun dari 42.990 Euro menjadi 40.990 Euro.
Juru Bicara Tesla mengonfirmasi bahwa pemotongan harga juga terjadi di banyak negara lain di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.
Sebelumnya, Tesla telah memangkas harga Model Y, Model X, dan Model S di AS sebesar US$2.000, serta memangkas harga software Full Self-Driving menjadi US$8.000 dari US$12.000.
Tesla menghadapi tantangan dalam menyegarkan model-modelnya karena minat konsumen untuk membeli mobil mahal menurun akibat tingginya tingkat suku bunga. Di sisi lain, pabrikan mobil listrik pesaing di China telah meluncurkan model-model yang lebih terjangkau.
Musk juga baru-baru ini menunda kunjungannya ke India untuk bertemu dengan Perdana Menteri Narendra Modi dengan alasan kewajiban di Tesla. Rencana kunjungan tersebut seharusnya mencakup pengumuman rencana Tesla untuk memasuki pasar Asia Selatan.
Pada hari Senin lalu, Musk mengumumkan bahwa Tesla akan memberhentikan lebih dari 10 persen pegawainya secara global sebagai dampak dari penurunan pengiriman tahunan pertamanya. Hal ini menunjukkan adanya tekanan yang cukup signifikan bagi perusahaan mobil listrik tersebut.