Monitorday.com, dengan berkembangnya teknologi, kita sering mendengar tentang Revolusi Industri 4.0 yang memengaruhi sektor industri. Tetapi, perjalanan revolusi industri dimulai jauh sebelumnya, sejak Revolusi Industri 1.0 pada abad ke-18. Mari kita simak perkembangan revolusi industri dari 1.0 hingga 4.0 yang telah membentuk dunia seperti yang kita kenal saat ini.
Revolusi Industri 1.0: Mesin Uap Membuka Tirai Perubahan Revolusi Industri 1.0 dimulai pada abad ke-18, khususnya antara tahun 1750 hingga 1850. Momentum ini ditandai dengan penemuan mesin uap yang mengubah paradigma produksi. Sejumlah sektor, termasuk pertanian, manufaktur, transportasi, pertambangan, dan teknologi, mengalami transformasi besar.
Perubahan ini tidak hanya mempengaruhi cara manusia mengelola sumber daya dan memproduksi barang, tetapi juga memberikan dampak besar pada kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di seluruh dunia. Awalnya muncul di Britania Raya, Revolusi Industri 1.0 menyebar ke Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan seluruh dunia.
Mesin uap digunakan untuk meningkatkan efisiensi produksi, menggantikan pekerjaan manual yang memakan waktu dan biaya. Inovasi ini dimulai di sektor tekstil Inggris, di mana mesin uap digunakan dalam alat tenun mekanis pertama.
Selain mempercepat proses produksi, mesin uap juga diterapkan dalam sektor transportasi. Sebelumnya, transportasi laut menggunakan tenaga angin yang tidak selalu andal. Mesin uap memungkinkan kapal berlayar 24 jam penuh, mengubah paradigma transportasi internasional.
Dengan keberhasilan revolusi ini, negara-negara Eropa mampu menjajah wilayah-wilayah di Afrika dan Asia lebih efisien. Namun, dampak negatifnya termasuk pencemaran lingkungan karena asap dari pembakaran kayu dan batu bara, serta limbah pabrik yang dihasilkan.
Peningkatan Ekonomi dan Dampak Lingkungan Revolusi Industri 1.0 berhasil meningkatkan perekonomian secara signifikan. Lebih dari dua abad setelahnya, pendapatan per kapita meningkat enam kali lipat di berbagai negara.
Meskipun membawa kemajuan ekonomi, revolusi ini juga memberikan dampak negatif, terutama terkait pencemaran udara dan limbah pabrik. Pembakaran kayu dan batu bara dalam mesin uap menyebabkan polusi udara yang merugikan lingkungan.