Monitorday.com – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) telah menjalin kemitraan dengan tiga sektor strategis: telekomunikasi dengan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), logistik dengan PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), dan kesehatan dengan PT Pertamedika Bali Hospital.
Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem halal di Indonesia melalui pemberian layanan perbankan dan pembiayaan senilai lebih dari Rp1,8 triliun.
Direktur Sales and Distribution BSI, Anton Sukarna, menyatakan bahwa BSI terus mendorong sinergi dengan berbagai sektor guna memperluas ekosistem keuangan Islam sebagai bagian dari strategi bisnis yang berkelanjutan.
“Kali ini, kami menggandeng perusahaan yang bergerak di tiga sektor strategis, yaitu telekomunikasi, logistik, dan layanan kesehatan,” ujar Anton dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (21/6).
Kemitraan antara BSI dan Telkomsel memungkinkan nasabah BSI dan pelanggan Telkomsel menikmati layanan digital dengan konektivitas yang lebih luas dan komprehensif, diharapkan dapat membentuk ekosistem digital yang maju melalui pemanfaatan teknologi telekomunikasi dan perbankan.
Di sektor logistik, BSI telah bekerja sama dengan ASSA sejak 2019 dengan total fasilitas pembiayaan sebesar Rp1,7 triliun.
Kerja sama ini diharapkan dapat mendukung ekspansi bisnis dan mendorong ekosistem halal di lingkungan bisnis ASSA, termasuk anak usaha PT Adi Sarana Transportasi (Cargoshare Logistics) yang telah resmi memiliki sertifikasi halal.
Untuk sektor kesehatan, BSI bekerja sama dengan Indonesia Healthcare Corporation (IHC) Group dalam pembangunan Bali International Hospital (BIH) di KEK Sanur, Bali.
Proyek nasional ini menggabungkan konsep kesehatan berbasis wisata dan diharapkan dapat mengembangkan industri halal di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur dan Indonesia secara umum.
Anton menekankan pentingnya pembangunan ekosistem halal dari hulu hingga hilir dengan efisiensi.
Ia menyatakan, segmen korporasi memiliki kapasitas besar dan merupakan perluasan kerja sama yang telah terjalin.
“Di sinilah peran BSI dalam menyediakan layanan transaksi syariah, baik pembiayaan, transaksi operasional perusahaan, dan layanan perdagangan yang tepat dan sejalan dengan pertumbuhan bisnis halal, mulai dari korporasi sebagai prinsipal hingga supplier, distributor, dan akhirnya ke konsumen,” jelas Anton.
Hingga Mei 2024, pembiayaan wholesale BSI mencapai Rp72,57 triliun atau berkontribusi 28,57 persen terhadap total pembiayaan BSI dengan pertumbuhan solid sebesar 19,2 persen year on year (yoy).
Hal ini menunjukkan kinerja pembiayaan wholesale BSI yang sehat dengan kualitas pembiayaan yang terjaga baik.