Monitorday.com – Pengamat ekonomi dan bisnis, Acuviarta Kartabi, menilai PT Pertamina (Persero) telah berhasil mengelola dua blok minyak raksasa, yaitu Blok Rokan dan Blok Mahakam.
Keberhasilan ini menunjukkan kemampuan Pertamina dalam mendukung ketahanan dan kemandirian energi nasional.
“Prestasi yang dicapai Pertamina di kedua blok tersebut layak diapresiasi. Peningkatan produksi yang dilakukan Pertamina sangat mendukung ketahanan energi dalam negeri,” kata Acuviarta, kepada wartawan, Rabu (29/5).
Acu, sapaan akrabnya, menambahkan, kemampuan Pertamina dalam menjalankan operasi dan bisnis hulu migas di Blok Rokan dan Mahakam menjadi simbol kebangkitan energi nasional.
Prestasi ini, menurutnya, berkontribusi besar terhadap pencapaian target lifting migas dalam APBN dan mempengaruhi indikator makro ekonomi, baik fiskal maupun moneter.
Pencapaian Pertamina ini sesuai dengan roadmap ketika kedua blok tersebut diambil alih dari pengelola sebelumnya.
“Ini menjawab keraguan sebelumnya terhadap Pertamina. Karena Pertamina justru menunjukkan kemampuannya,” ujar Acu, yang juga akademisi Universitas Pasundan.
Meski demikian, Acu mengingatkan Pertamina untuk tidak cepat puas dengan capaian saat ini. Ia berharap Pertamina terus berinovasi dan memperbarui teknologi untuk meningkatkan efisiensi produksi dan kinerja finansial.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyatakan bahwa Pertamina telah berhasil meningkatkan produksi sejak alih kelola kedua blok tersebut.
Di Blok Rokan, misalnya, produksi minyak saat ini mencapai 161 ribu barel per hari (MBOPD), lebih tinggi dari sebelum alih kelola yang mencapai 158,7 MBOPD.
Pertamina berencana terus meningkatkan produksi dengan menargetkan pengeboran 570 sumur pada tahun 2024.
Presiden Joko Widodo berencana meninjau langsung kondisi terkini di sumur minyak terbesar Indonesia, Blok Rokan, Riau.
“Minggu ini saya akan cek lagi setelah kita ambil alih dari Chevron, Amerika. Saya mau cek apakah kita kelola sendiri itu lebih baik daripada dikelola oleh asing,” ujar Presiden pada Senin (27/5).