News
Pesona Peci Hitam: Gaya Diplomasi Unik Presiden Prabowo di Kancah Internasional
Published
38 minutes agoon
By
Natsir AmirMonitorday.com – Presiden Prabowo Subianto menghadirkan gaya diplomasi yang unik dan berkesan di kancah internasional melalui simbol khasnya, peci hitam. Peci, yang selama ini identik dengan identitas budaya dan nasionalisme Indonesia, menjadi elemen penting dalam setiap penampilan resmi Presiden Prabowo saat bertemu dengan para pemimpin dunia.
Dengan mengenakan peci hitam, ia tidak hanya menampilkan sisi autentik sebagai pemimpin dari negeri yang kaya budaya, tetapi juga memberikan pesan kuat tentang pentingnya menjaga nilai-nilai tradisional dalam percaturan global.
Gaya diplomasi Presiden Prabowo kerap memadukan kesederhanaan dengan ketegasan. Peci hitam yang ia kenakan menjadi simbol sikap rendah hati tetapi berwibawa, mencerminkan komitmen untuk berdialog secara setara dengan pemimpin negara lain.
Dalam berbagai pertemuan internasional, penampilan ini berhasil menarik perhatian, sekaligus memperkuat identitas Indonesia sebagai bangsa yang memegang teguh akar budayanya. Bahkan, kehadirannya dengan ciri khas ini sering kali mencairkan suasana formal, menjadikannya sosok yang mudah didekati dalam pembicaraan bilateral maupun multilateral.
Diketahui, Prabowo telah berkunjung ke sejumlah negara, yakni China, Washington DC, Peru, hingga Brasil. Kini, Prabowo tengah berada di London.
Prabowo telah memakai peci hitam sejak di Bandara Halim Perdanakusuma, saat bertolak memulai lawatannya pada 8 November 2024. Peci hitam itu selalu dipakai Prabowo dalam setiap pertemuan bilateral, yakni dengan Presiden China Xi Jinping, Presiden AS Joe Biden, Presiden Peru Dina Boluarte, hingga Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva.
Prabowo juga memakai peci hitam saat menghadiri forum internasional yang dihadiri para kepala negara. Seperti pertemuan dalam KTT APEC di Peru, KTT G20 di Brasil, MIKTA Leader’s Gathering, hingga Forum Bisnis Indonesia-Brasil.
Di sela pertemuan nonformal pun, seperti saat berbincang santai dengan para pemimpin negara, Prabowo tampak mengenakan peci hitam. Seperti salah satunya, Prabowo berbincang akrab bersama PM Singapura Lawrence Wong, PM Vietnam Phạm Minh Chính, dan PM Malaysia Anwar Ibrahim. Mereka duduk dalam deretan satu sofa yang sama.
Kemudian, saat Prabowo ramah tamah bersama Emir Qatar. Keduanya bahkan dengan hangat berpelukan menandakan jalinan persahabatan kedua negara yang begitu erat.
Begitu juga saat Prabowo duduk di samping Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan. Tangan kanan Prabowo bahkan sempat digenggam oleh Erdoğan.
Bukan hanya Prabowo, jajaran kabinet yang ikut mendampingi Prabowo pun tampak ikut memakai peci hitam, seperti Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menlu Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra, bahkan hingga Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono. Peci hitam itu dipakai saat dalam pertemuan-pertemuan.
Akun Instagram Sekretariat Kabinet juga memperlihatkan video Prabowo yang selalu memakai peci hitam di beberapa kesempatan. Video itu berisi kumpulan momen aktivitas Prabowo selama kunker ke luar negeri.
“Diplomasi kopiah hitam Presiden Prabowo Subianto,” tulis akun tersebut.
Diplomasi peci hitam ini pertama kali digaungkan oleh Presiden pertama RI Ir Sukarno. Ia memperkenalkan peci hitam sebagai identitas diri dan menjadikannya sebagai lambang kebangsaan.
Hal ini dikisahkan Sukarno dalam buku Penyambung Lidah Rakyat Indonesia yang ditulis oleh Cindy Adams. Sukarno menuliskan akan kesuksesannya dalam menggunakan peci hitam. Peci hitam tersebut dipakainya saat pertemuan dengan Jong Java sesaat sebelum dirinya meninggalkan kota Surabaya.
“Salah satu daripada egoisme ini adalah berkat suksesku dalam pemakaian peci, kopiah beludru hitam yang menjadi tanda pengenalku, dan menjadikannya sebagai lambang kebangsaan kami. Pengungkapan tabir ini terjadi dalam pertemuan Jong Java, sesaat sebelum aku meninggalkan Surabaya,” sebut Sukarno.